Sudah satu bulan Inayah tinggal di rumah barunya,selama itu pula ia tidak pernah bertemu dengan suaminya,kemarin suaminya hanya mengirimkan pesan mengabarkan bahwa uang bulanan sudah di kirimkan ke rekeningnya, begitulah ustadz Alfian ia hanya mengirimkan uang tanpa memikirkan Inayah juga butuh nafkah batin !
Inayah sendiri tak masalah suaminya tak datang karena ia sadar diri ia hanya istri sementara,ia hanya istri singgahan yang akan ditemui ketika ada waktu
~~~~
Sore ini Inayah memutar keran yang tersambung pada selang panjang,yang di gunakan untuk menyirami tanamannya yang hampir layu sebab sudah satu Minggu dibiarkan , selang panjang itu kemudian di gulung ,dia agak kesulitan melakukan hal itu dengan tangan kecilnya kemudian gulungan selang itu diletakkan sembarang,Tanamannya yang ia rawat hanya beberapa,tapi dengan menyirami tanaman itu membuatnya sedikit lebih senang ,senang saat melihat tanamannya Kembali segar
Setelah selesai menyirami tanaman,ia mendongak ke atas awan,melihat langit yang sudah gelap ,hujan akan turun,buru buru ia melangkah ke dalam rumah tapi langkahnya terhenti saat mendengar bunyi klakson dari luar pagar , pagarnya lumayan tinggi ,
Mobil memasuki area halaman rumah yang lumayan luas itu tapi tak seluas halaman rumah Ustadzah Kia
Inayah hanya berdiri di tempat,saat mobil memasuki halaman rumahnya,ia hapal betul itu mobil siapa kecuali suaminya
Mobil terparkir di halaman rumah,Inayah tergopoh-gopoh menghampiri orang di dalam mobil, seseorang keluar dari mobil itu ,Inayah segara mengambil tangan orang itu untuk ia cium punggung tangannya
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam ustadz, tumben mampir ke sini"
"Sedang ingin melihat keadaan mu "ucapnya cuek
"Ayo masuk Ustadz'
Mereka berdua masuk ke dalam rumah
Saat membuka pintu rumah sudah ada sofa , ustadz Alfian langsung duduk di sofa itu
"Ustadz mau makan , atau minum apa"
"Saya mau mandi "
"Silahkan Ustadz"
Walaupun mereka sudah menikah selama beberapa bulan tapi mereka tampak masih canggung saat berduaan apalagi saat berduaan di kamar
"Saya mandi dulu "
Ustadz Alfian pergi ke kamar mandi, karena ia sudah hapal betul seluk beluk rumah ini
Inayah menghangatkan makanan,supaya suaminya makan nanti setelah mandi
Sekitar 30 menit kemudian, ustadz Alfian sudah selesai mandi dan berpakaian,ia menghampiri Inayah di dapur yang tengah menyajikan makanannya di meja makan
"Ustadz mau makan , silahkan Inayah sudah panaskan masakannya"
"Iya"
Ustadz Alfian duduk di kursi meja makan,ia mengambil piring lalu menyendok secentong nasi ke piringnya lalu menambahkan lauk pauk
Inayah juga duduk di kursi meja makan,ia tak makan karena sudah kenyang
"Kamu gak makan "
"Sudah kenyang ustadz"
Setelah beberapa menit akhirnya ustadz Alfian selesai makan ,Inayah membawa piring bekas suaminya ke wastafel ,ia mencuci piring bekas suaminya itu
Sedangkan ustadz Alfian pergi ke ruangan rumah ,di rumah ini hanya ada satu ruangan
Setelah mencuci piring,Inayah membersihkan meja makan
Jarum jam menunjukkan pukul 06 sore,sayup sayup terdengar suara adzan Maghrib,Inayah segera mengambil air wudhu
"Nay saya ke maszid dulu " terdengar suara suaminya saat Inayah berada di kamar mandi
Setelah itu ia segera menunaikan shalat ,,,
Setelah menunaikan shalat,ia melipat mukenanya serta sajadahnya
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam ustadz"
Suaminya baru pulang dari masjid,ia memakai sarung ,serta Koko putih dan tak lupa memakai kopiah
"Saya capek "ucap suaminya sambil merebahkan tubuhnya ke ranjang
"Nay sini "ucapnya menepuk ranjang di sebelahnya
Inayah segera menghampiri suaminya, berbaring di sebelah suaminya
"Mulai sekarang sebulan sekali saya akan datang ke rumah ini"
Inayah hanya menganggukkan kepalanya, Inayah sekarang sadar ia hanyalah tempat singgah Sementara,
Di kunjungi Kala ada waktu miris !Seperti seseorang memiliki dua rumah yang satunya di tempati untuk seterusnya dan rumah yang satunya di tempati sementara , begitulah Inayah ia hanya tempat singgah sementara
Malam ini cuacanya dingin , karena hujan turun lumayan besar,Inayah menggulung diri dengan selimut,lalu tidur dengan posisi membelakangi suaminya
"Nay " ucap suaminya sambil menyentuh punggung Inayah
Inayah hanya diam
Sentuhan suaminya bukan hanya di punggung tapi merajalela ke tempat yang lain ,Inayah hanya pasrah menyerahkan diri untuk suaminya, karena sudah sebulan ia tak diberi nafkah batin
~~~~
Pagi harinya seperti biasa rambutnya basah akibat *****
Begitu juga dengan suaminya yang rambutnya sama sama basahInayah menyisir rambutnya yang panjang, suaminya sudah pergi dari subuh tadi ,saat sudah selesai solat suaminya itu langsung pergi meninggalkannya
"Apa aku hanya tempat pelampiasan nafsu semata "pikirnya dalam hati
~~~~
Inayah tak bisa apa apa karena memang statusnya hanya sebagai mesin pencetak anak!Jangan ditiru karena cerita ini hanya karangan saya semata
Jangan lupa kasih vote kasih kritik dan saran juga ya ...
Dadah (•‿•)

KAMU SEDANG MEMBACA
Kesabaran seorang istri (2)
Ficção GeralInayah gadis berumur 19 tahun. Ia tinggal di pondok pesantren karena orang tuanya tidak punya biaya untuk melanjutkan ke SMA ,Inayah hanya lulusan SMP lalu mondok pesantren ~~ Tiba tiba Inayah di khitbah oleh seorang ustadz, bahkan hari itu juga i...