ketulusan hati Inayah

1.9K 34 0
                                    

Setelah kepergian suami serta kakak madunya,Inayah pergi ke teras rumah,ia melihat halaman rumah yang begitu luas, cocok untuk tempat bermain anak-anaknya kelak tapi sayangnya ia akan ditendang setelah melahirkan keturunan Alfian ,andai Alfian menikahinya karena cinta pasti ia nanti akan bahagia bersama anak anaknya serta suaminya,namun harapan hanya harapan karena semua harapan belum tentu menjadi kenyataan
Inayah berharap suatu saat bisa memiliki suami yang mencintainya lalu mereka hidup bahagia bersama anak anaknya itulah harapan Inayah tapi entah bisa terwujud atau tidak sebuah harapan Inayah ini . Yang pasti ia hanya bisa berdoa untuk kebahagiaan nya di masa depan,juga ia berharap Ustadz Alfian dan ustadzah Kia bahagia selamanya

"Hmmm sepertinya aku harus menghabiskan waktu tinggal di rumah ini, karena mungkin saja sebentar lagi aku akan dipulangkan kembali ke pondok pesantren" ucapnya sambil memandang hamparan halaman rumah yang luas,yang dihiasi oleh rumput hijau yang sengaja ditanam ,juga ada beberapa pohon serta bunga

"Neng jangan ngelamun Mulu atuh" ucap bi Yayat menghampiri Inayah sambil membawa sebuah cemilan

"Bibi ,Inayah gak ngelamun hanya sedang menghirup udara pagi yang segar "

"Di rumah ini emang segar neng ,bibi aja udah tinggal 10 tahun disini,betah banget bibi tinggal di rumah ini "

"Bibi bawa apa "

"Bibi buat gorengnya , enaknya pagi pagi gini makan gorengan neng kayak di kampung bibi "ucapnya sambil menyimpan satu piring gorengan ke meja di teras rumah

"Aduh makasih ya bi",

"Bi , misalnya nanti Inayah melahirkan nih ya,tolong jaga anak Inayah ya bi ",

"Loh memang neng mau kemana, kenapa bibi harus jaga anak neng nanti "

"Inayah hanya bertugas mengandung dan melahirkan, setelah itu Inayah akan di gugat cerai"

"Astaghfirullah "

"Tolong jaga anak Inayah nanti bila Inayah punya anak ya "

"Neng malang sekali nasibmu"

"Inayah ikhlas bi, itung-itung membantu mereka agar memiliki anak ,sama juga dengan memberikan kebahagian kan,Inayah tulus membantu mereka agar memiliki anak ,Inayah tidak ada niat apapun selain ingin melihat Ustadz Alfian dan ustadzah Kia bahagia menggendong bayi "

"Neng Inayah baik sekali,suatu saat laki laki yang mencintainya neng Inayah adalah laki laki beruntung"

"Aminn"

☆。☆☆☆☆☆

Malam harinya

Ustadzah Kia masih memegangi perutnya yang sakit akibat datang bulan,entah kenapa ia merasa sakitnya agak berbeda dari biasanya, ia hanya bisa meringkuk sambil memegangi perutnya

"Sayang apa kamu baik baik saja,apa perlu kita ke dokter " ucap Ustadz Alfian terlihat panik

"Abi,aku baik baik saja ini memang udah biasa kok "

"Yakin ga papa?"

"Ga papa bi,tolong pijat perut aku ya bi"

"Boleh sayang"

Ustadz Alfian mengangkat sedikit baju tidur yang dikenakan oleh istrinya, karena Ustadzah Kia saat malam hari hanya akan mengenakan baju tidur celana panjang dan baju tidurnya yang panjang juga

Ustadz Alfian memijit perut istrinya dengan lembut dan hati hati, sampai ustadzah Kia tertidur pulas , ustadz Alfian juga membaringkan tubuhnya ke ranjang di sebelah istrinya

******
Di kediaman orang tuanya Ustadz Alfian
Ustadz Alfian adalah anak kedua dari dua bersaudara,ia anak Pertama dan anak kedua adalah Tika adiknya ustadz Alfian yang kini tengah kuliah di Bandung jurusan perguruan tinggi,beda dengan ustadz Alfian yang kuliah jurusan keagamaan justru Tika kuliah jurusan perguruan tinggi ia ingin menjadi seorang guru cita citanya dari kecil .

Orang tuanya Ustadz Alfian adalah seorang pengusaha batu bara yang penghasilannya lumayan besar,rumah mewah mereka ada di kawasan Jakarta Selatan,selain bisnis batubara mereka juga memiliki bisnis kuliner

Malam ini Tika membuat kehebohan karena ....

"Pak anakmu Tika pak aduh Gusti pak hiks hiks hiks hiks hiks"

"Ada apa Bu "

"Si Tika pak ,dia kecelakaan di Bandung"

"Astaghfirullah, anakku Tika ya Allah"

"Ibu bingung pak,apa kita langsung ke Bandung di tengah malam begini "

"Besok saja kita ke Bandung ya , sekarang sudah malam"

"Ibu khawatir sama anak bungsu kita loh pak"

"Ya ibu sabar dulu, besok kita ke Bandung ya"

Mereka hanya memiliki dua anak otomatis mereka melimpahkan kasih sayangnya kepada kedua anaknya yaitu Alfian dan Tika

Pihak kampus mengabarkan bahwa Tika kecelakaan lalu lintas,yang menyebabkan ia dilarikan ke rumah sakit

"Telpon Alfian pak telpon " ucap ibunya Alfian yang bernama Sri Rahmawati itu

• Sri Rahmawati sang ibunda ustadz Alfian, sedangkan Tika Rahmawati adiknya ustadz Alfian,dan pak Arif Alfi adalah sang ayah ustadz Alfian

"Udah malem Bu pasti Alfian udah tidur" ucap suaminya Bu Sri

"Tapi pak ,anak kita loh pak anak kita si Tika pak" ucapnya sambil sesenggukan

"Tenang dulu Bu ",

***
Pagi harinya Bu Sri dan pak Arif suaminya,bersiap untuk pergi ke Bandung melihat keadaan putri bungsu mereka
Sebelum pergi ke Bandung, mereka sempat mengabarkan ke Ustadz Alfian bahwa adiknya yaitu Tika kecelakaan

*****
Di rumah Ustadz Alfian

Ibu send "{ Alfian , adikmu si Tika kecelakaan ,ibu dan bapak hari ini akan menjenguk ke Bandung,kau mau ikut }

Alfian send "{ astaghfirullah Tika,Bu Alfian ikut ke Bandung ya }

Ustadz Alfian segera bersiap siap setelah membalas pesan dari nomor ibunya,ia akan pergi ke Bandung untuk menjenguk adik kesayangannya itu , adiknya satu satunya .

"Sayang Abi hari ini libur ngajar di pondok pesantren ya, soalnya Abi mau ke Bandung ,Tika kecelakaan" ucapnya sambil memakai kemeja di depan istrinya

"Ya Allah Tika kecelakaan, Inalillahi Tika " ucapnya

"Ya sayang , kamu diam aja ya di rumah,kan kamu lagi datang bulan jadi sering sakit perut "

"Tapi Abi ,Kia mau ikut ke Bandung",

"Jangan bandel sayang "

"Baiklah,tapi janji kabari aku saat sudah sampai menjenguk Tika,aku mau tau keadaan dia "

"Iya sayang akan aku kabari"

Hubungan Ustadzah Kia dan Tika seperti adik kandung, karena ustadzah Kia tidak memiliki adik ataupun kakak ,ia menganggap Tika adalah adik kandungnya sendiri

"Abi pamit ya sayang , untuk hari ini kamu gak usah ngajar di pondok diem aja di rumah ya"ucapnya sambil mencium pipi istrinya

"Iya Abi " ucap ustadzah Kia sambil mencium punggung tangan suaminya

"Assalamualaikum sayang"

"Hati hati Abi "

"Iya sayang

Ustadz Alfian pergi ke garasi lalu mengambil mobilnya ia melajukan mobilnya menuju Bandung

******

Kesabaran seorang istri (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang