Aku di Anggap apa olehnya?

2.1K 34 0
                                    

Malam harinya

"Sayang maaf ya aku tidak bisa melayanimu malam ini , karena aku sedang datang bulan"

Ustadz Alfian menghembuskan nafasnya, karena ia tidak bisa tidur tanpa jatah eh
Maksudnya ia tidak bisa tidur sebelum melakukan hubungan intim dengan pasangannya, karena bagaimanapun dia adalah seorang pria dan satu lagi seorang ustadz juga punya nafsu!

"Maaf ya Abi "

"Tidak apa apa"

Ustadzah Kia membaluri perutnya dengan minyak kayu putih, karena setiap datang bulan pasti perutnya sakit , setelah itu ia tertidur , sedangkan ustadz Alfian tidak bisa tidur ,kan saya bilang juga apa ustadz Alfian tidak bisa tidur tanpa bla bla bla

"Aku sepertinya harus ke kamar Inayah" ucap Ustadz Alfian karena ia tidak akan bisa tidur, biasanya saat ustadzah Kia sedang datang bulan ia masih bisa menahan tapi kali ini sudah tidak bisa ditahan hadeuhh

Perlahan Ustadz Alfian pergi dari kamar istri pertamanya,ia pergi ke kamar Inayah ,

Tok tok tok tok

Ceklek

Pintu dibuka oleh Inayah

"Inayah , bolehkah saya masuk.... "

"Silahkan ustadz"

Ustadz Alfian masuk ke dalam kamar Inayah

Inayah membaringkan tubuhnya ke ranjang, lalu menggulung diri dengan selimut

"Inayah "

"Iya ustadz" ucap Inayah sambil menguap

"Bolehkah saya ..... "

"Ustadz lapar?"

"Mmm bukan ,saya minta hak sebagai suami boleh?"

Aduh aduh kan Inayah istrinya ustadz Alfian tapi kayak sama orang aja

"Bukannya harusnya malam ini ustadz tidur bersama ustadzah Kia ?"

"Mmm Ustadzah Kia sedang datang bulan"

"Oh jadi dia datang ke kamarku karena ustadzah Kia sedang datang bulan pantes" gumam Inayah

"Nay bolehkah"

"Silahkan ustadz"

Perlahan Ustadz Alfian naik ke ranjang yang ditempati oleh Inayah

Tanpa banyak basa basi ia segera mendekati istrinya,lalu mencium puncak kepala istrinya sambil mengucapkan sebuah doa
Lalu mulai meluncurkan aksinya

Inayah bergumam dalam hati

"Bukannya ia tak menganggap ku istrinya,lalu dia menganggap ku apa ? Dia akan baik saat ada maunya, sebenarnya suamiku menganggap ku apa ? Pelac**? Eh astaghfirullah

Inayah hanya pasrah menyerahkan tubuhnya pada suaminya

Sudah sudah ya terlalu dewasa

******
Pagi harinya,Inayah menyisir rambutnya yang basah akibat badai semalam tapi bukan badai biasa ya
Badainya hanya bisa dirasakan oleh orang yang sudah menikah!
Karena aku belum menikah jadi tidak tau kalian tanya saja sama yang sudah menikah ya

Sebelum solat subuh ia mandi dan keramas terlebih dahulu
Sedangkan suaminya sudah kembali ke kamar Ustadzah Kia

Gimana ya pas ada adegan ranjang itu aku gak berani lebih dari itu karena umur aku baru 17 tahun takut jadi pelanggaran takut aku )"

Lanjut

Inayah memakai gamis berwarna pink , dipadukan dengan hijab warna hitam dan cadar juga berwarna hitam

Catat : Awalnya Inayah tidak bercadar tapi setelah menikah ia memutuskan untuk bercadar mulai dari sekarang dan seterusnya .

Inayah juga pergi ke dapur untuk memasak seperti biasanya
Di dapur sudah ada bi Yayat,asisten rumah tangga di rumah ini,bi Yayat bekerja di rumah itu sudah 10 tahun pokonya setelah Ustadz Alfian dan ustadzah Kia menikah bi Yayat sudah bekerja di rumah itu sebagai asisten rumah tangga. Bu Yayat sudah di anggap sodara oleh ustadz Alfian dan istrinya

"Bibi Inayah bantu ya"

"Tidak perlu neng bibi saja",

"Bi Inayah bantu " ucapnya kukuh

Bi Yayat memasak nasi putih, sedangkan Inayah memasak ayam rica rica dan tumis cah kangkung, kangkung adalah masakan kesukaan Inayah sebenarnya kangkung kesukaan saya loh menurut saya sayur paling enak adalah kangkung )

Lanjut....

Setelah selesai memasak, seperti biasanya ia menghidangkan masakannya di meja makan
Jarum jam menunjukkan pukul 06.00

Inayah menunggu kedatangan suaminya serta kakak madunya

Tak lama datanglah ustadz Alfian dan istrinya

"Pagi nay "

"Pagi Ustadzah"

Ustadzah Kia duduk di kursi meja makan,ia seperti biasanya,menyendok secentong nasi ke piring suaminya karena begitulah kebiasaan mereka

"Ayam rica rica kamu bisa masaknya nay?"

"Mmm liat di internet ustadzah"

"Oh saya juga gak terlalu bisa masak loh nay "

"Nanti kita belajar masak sama bi Yayat ustadzah"

"Tapi saya sibuk ngajar di pondok nay"

"Ayo makan "

"Oh iya nay ,semalam suami saya tidur di kamar Inayah?"

"Maafkan saya ustadzah" ucap Inayah sambil menunduk

"Saya tidak masalah ,kan kamu istrinya juga , asalkan kalian jangan libatkan perasaan dalam pernikahan kalian ,saya setuju apapun yang dilakukan kalian selagi dilakukan tanpa ada rasa cinta"

"Baik ustadzah"

Mereka mulai menyantap makanannya

*****
Biasanya alur cerita tentang poligami pasti banyak konflik ,terus saling berebut suami tapi disini beda ya guys sebisanya aku akan membedakan alur cerita ini dari yang lain

Pokonya pantengin terus alur cerita ini ya

Dan satu lagi cerita ini murni hasil karya aku dan jangan disamakan dengan yang lain karena ini beda ya

Ini cerita tentang kesabaran seorang istri dalam menjalani kehidupan rumah tangganya sebagai seorang istri di atas pernikahan kontrak

Jadi bukan seperti cerita yang lain seperti pelakor tapi ini beda


Kesabaran seorang istri (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang