ingin merasakan jadi seorang ibu

1.1K 26 0
                                    

Pagi ini ustadzah Kia pergi ke rumah Inayah, sebelum berangkat ke pondok pesantren,ia membawa beberapa makanan buatannya sendiri

"Nay,nih saya bawa makanan,di makan ya"

"Makasih ya ustadzah, kebetulan banget,Inayah belum masak"

"Oh begitu ya,sukur deh supaya masakan buatan saya habis, soalnya saya masak kebanyakan ini,"

"Mmm ustadzah Kia,Inayah punya kabar gembira"

"Apa tuh "

"Inayah hamil anak kedua kita"

"Wah Alhamdulillah"

Ustadzah Kia memeluk Inayah,ia juga harus ikut bahagia dengan kabar ini, karena itu adalah anak suaminya berati anaknya juga

"Selamat ya nay,dijaga kesehatannya serta bayinya,jangan terlalu banyak gerak,bila perlu saya bisa datangkan asisten rumah tangga supaya kamu pokus pada kandungan kamu"

"Tidak usah ustadzah,saya masih bisa"

"Tapi saya takut kamu kecapekan",

"Makasih atas perhatiannya,insya Allah Inayah masih bisa mengurus rumah serta ngurus Azzam"

"Baiklah,kabari saya saat kamu butuh sesuatu"

"Siaf ustadzah"

"Azzam, Azzam udah mandi belum"

"Azzam belum mandi soalnya Inayah merasa lemas "

"Nay, bagaimana kalo Azzam saya saja yang urus,bukan berniat untuk merebut Azzam,tapi saya hanya ingin meringankan kegiatan kamu,kamu pasti capek ngurus Azzam apalagi kamu sedang hamil muda "

"Boleh ustadzah, tapi gimana ya ."

"Maaf ya nay,bukan niat untuk merebut Azzam, tapi saya hanya ingin merasakan menjadi seorang ibu."

Suasana menjadi hening seketika

****
"Ustadz, sesuai kesepakatan kedua istrrimu ini, Azzam nanti  akan tinggal bersama Ustadzah Kia"

"Kenapa tiba tiba nay,tapi Azzam masih butuh asi eksklusif"

"Inayah kasian sama ustadzah Kia,supaya dia tidak kesepian di rumah, sedangkan Inayah kan akan punya bayi,soal Asi eklusif,Inayah baru inget "

"Gini aja deh, setelah bayi kita lahir, Azzam otomatis akan minum susu formula,jadi tidak papa tinggal bersama Ustadzah Kia,untuk sekarang biarlah Azzam tinggal bersama kita, dia masih butuh asi eksklusif,kasian nanti kan akan disapih ,"

"Abi juga disapih ya,"

"Nay saya lagi serius loh ini,"

"Hehe,"

****
Tiba waktunya acara maulid nabi Muhammad Saw di pondok pesantren milik bapaknya ustadzah Kia akan segera dilaksanakan,semua warga berbondong-bondong hadir,

Ustadz Alfian akan berdakwah di acara itu, ustadzah Kia juga akan berdakwah sekaligus ia sebagai seorang MC di acara itu

Inayah dan Azzam juga hadir dalam acara itu,Tika juga hadir bersama Bu Sri dan pak Arif

"Assalamualaikum warahmatullahi wa baraokkatuh,puji syukur kehadirat Allah SWT telah memberikan kesempatan kepada kita semua untuk melaksanakan acara maulid nabi Muhammad Saw,saya Adzkia Maulida sebagai MC ,ada beberapa acara yang digelar,acara pertama yaitu pembukaan ,acara kedua dakwah dari ustadz Alfian, dan acara lainnya, kepada bapak Maulana bapak saya, sebagai pemilik pesantren ini, silahkan naik ke atas panggung untuk melakukan  pembukaan acara "

Pak Maulana bapaknya ustadzah Kia naik ke atas panggung untuk melakukan pembukaan acara

"Assalamualaikum warahmatullahi wa baraokkatuh,saya Maulana, sering disapa Abah Maulana, Alhamdulillah kita bisa kembali melaksanakan acara maulid nabi Muhammad Saw, di pondok pesantren kita, sebagai bentuk pembukaan acara,mari kita panjatkan doa kepada Allah SWT,___"

Suasana jadi hening karena mereka sedang doa bersama untuk pembukaan acara

"Azzam,anteng banget ya,gak rewel"

"Alhamdulillah Bu"ucap Inayah pada ibu mertuanya

Ustadzah Kia yang melihat itu hanya mampu mengepalkan tangannya

Sementara Tika ia curi curi pandang ke arah Ammar adik tiri Ustadzah Kia, Ammar memang bukan seorang ustadz,tapi Tika terpesona olehnya

"Tika,kamu liatin siapa sih,"

"Enggak kok Bu,"

,,,,

Pukul 11 malam acara maulid nabi Muhammad Saw baru selesai

Ustadz Alfian mengendong Azzam karena Azzam tertidur

"Ustadzah Kia,Inayah pulang duluan ya"

"Iya silahkan",

"Ustadzah Kia",

"Ya Allah Tika,aku kangen kamu"

"Tika juga kangen mbak ku yang cantik ini"ucapnya sambil memeluk kakak iparnya itu

"Apa kabar, kenapa jarang sekali tengok mbak mu ini,"

"Tika kan sibuk kuliah,ini juga baru bisa cuti "

"Ayo mampir dulu ke rumah bapak dan ibu"

"Tika juga kangen pada ibu dan bapak,"

Tika sangat akrab dengan Ustadzah Kia, termasuk dengan orang tuanya ustadzah Kia juga akrab

Mereka berdua pergi ke rumah orang tuanya ustadzah Kia

"Ibu, bapak,nih Tika,"

"Tika Gusti udah lama gak ketemu,makin cantik,"

"Aduh,ibu lebih cantik,ibu apa kabar,"

"Ibu gini gini aja nih "

"Bu,Ammar istirahat dulu ya,"

"Iya nak ,"

"Itu siapa Bu"ucap Tika melirik ke arah Ammar yang berjalan sambil menunduk memberi hormat

"Itu,anak ibu juga,alias anak dari istri kedua bapak ",

"Oh begitu__"

Tika juga baru tahu kalau bapaknya ustadzah Kia pernah melakukan poligami

"Mmm Bu maaf, boleh tanya, namanya siapa yang tadi",

"Itu Ammar,kamu naksir ya",

"Eh iya,eh enggak,"

"Alhamdulillah,"

"Kok Alhamdulillah bu,?"

"Ya siapa tau kalian jodoh,"

"Ammar,sini dulu nak,"

"Ada apa Bu," Ammar datang dari kamarnya

"Duduk dulu sayang"ucap ibunya Ustadzah Kia,ia sangat menyayangi Ammar layaknya anak kandung sendiri

"Ini Tika, kayaknya dia naksir sama kamu, cantik kan ,"

Sementara Tika hanya tersipu malu sambil menunduk, sementara Ammar tak sedikitpun melirik ke arah Tika.

"Saya permisi"ucap Ammar sambil berlalu pergi

"Ammar orangnya cuek ,kamu harus luluhkan hatinya"

****

Kesabaran seorang istri (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang