apa aku akan diceraikan?"

1.8K 32 1
                                    

Hanya menginap satu malam di rumah sakit,kini Inayah dan bayinya sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya.

Di perjalanan pulang Ustadz Alfian terus menciumi pipi bayinya,Inayah yang melihat itu hanya tersenyum bahagia.

Sementara ayah mertua yang menyetir mobil.

~~~
Setelah sampai di rumahnya. Ustadz Alfian menuntun tangan  Inayah, sementara tangan satunya mengendong bayi. Inayah melepaskan tangan suaminya, karena bahaya mengendong bayi dengan satu tangan.

"Maaf ya Bu,Inayah belum bisa masak"ucap Inayah

"Tidak perlu, sekarang yang paling penting adalah kau harus sehat agar cucuku sehat "ucap ibu mertua sambil tersenyum manis

"Kamu istirahat di kamar ya nay "

Inayah mengangguk lalu pergi ke kamarnya,kini kamarnya sudah berubah ,ada ayunan bayi,kasur bayi, perlengkapan bayi,dan lainnya yang berurusan dengan bayi .

"Indahnya menjadi seorang ibu"ucap Inayah

* * *
Malam harinya ustadzah Kia datang ke rumah Inayah,ia baru sempet menjenguk Inayah karena hatinya sedang tidak baik baik saja.

"Assalamualaikum"ucap ustadzah Kia

Ustadz Alfian terkejut dengan kedatangan istri pertamanya itu

"Kia"ucap ustadz Alfian

Ustadzah Kia tersenyum getir , karena kini suaminya berubah , bahkan dulu suaminya memangilnya dengan sebutan sayang tapi sekarang ...

"Assalamualaikum ustadz"ucap ustadzah Kia

"Waalaikumsalam,ayo masuk "

Ustadzah Kia masuk ke dalam rumah Inayah

"Dimana bayi kalian "ucap ustadzah Kia sambil tersenyum manis

"Itu bayi kita semua ,ayo kita ketemu bayi kita "ucap ustadz Alfian

Ustadzah Kia mengikuti langkah suaminya

Ustadz Alfian berhenti di depan sebuah kamar ,ia membuka pintu kamar

"Inayah "

"Ustadzah Kia"

Inayah yang sedang berbaring itu langsung berdiri saat melihat kedatangan Ustadzah Kia

"Apa kabar nay,maaf saya baru bisa menjenguk kalian "ucap ustadzah Kia

"Tidak apa apa ustadzah"

"Mana bayi kalian"

"Sedang tidur di box bayi"

"Padahal aku ingin mengendong nya"ucap ustadzah Kia sambil terkekeh

"Saya di sofa rumah ya,butuh bantuan panggil saya saja "ucap ustadz Alfian sambil berlalu pergi

Ustadzah Kia dan Inayah terus berbincang bincang hingga bayinya menangis mungkin ingin minum asi.
Inayah segera mengambil bayinya di box bayi,ia akan menyusui bayinya.

"Owek owek owek owek"

"Cup cup cup sayang "ucap Inayah sambil duduk di ranjang, lalu membuka kancing bajunya,ia menyusui bayinya,untung pakai kerudung jadi dadanya ditutup kerudung

"Sebentar ya ustadzah,saya susui bayinya dulu "ucap Inayah, ustadzah Kia hanya mengangguk

Setelah kenyang minum asi eksklusif,bayi itu lalu tertidur kembali

"Nay bolehkah saya mengendong bayi ini"ucap ustadzah Kia

"Boleh dong ustadzah,kan ini anak kita semua"ucap Inayah sambil menyerahkan bayinya ke gendongan ustadzah Kia

Ustadzah Kia bergetar menahan tangisan,ia tak menyangka bisa menggendong seorang bayi, walaupun bayi itu tidak lahir dari rahimnya,tapi bayi itu adalah darah daging suaminya

"Saya sangat bahagia bisa menggendong bayi ini"ucap ustadzah Kia sambil menitikkan air mata

Inayah terharu melihat Ustadzah Kia.

"Nay ,bayi ini akan tinggal bersama ku dan suamiku,kamu tak ada hak untuk merawat bayi ini "ucap ustadzah Kia tiba tiba

Inayah tertegun mendengar ucapan ustadzah Kia

"Maksudnya,maaf Ustadzah bayi ini masih butuh asi eksklusif"

"Tugas kamu adalah mengandung, melahirkan,lalu menyusui bayi ini,yang merawat bayi ini adalah aku,aku ibunya,aku lebih berhak"

"Tapi ustadzah"....

"Kamu harus sadar diri, kamu hanya istri sementara,tak lebih"

"Hmm',tapi ustadz Alfian sudah mencintaiku bukan?" Ucap Inayah

"Kamu salah nay, suamiku bukan mencintaimu, Suamimu hanya menganggap mu sebagai mesin pencetak anak!!"

"Ustadzah".....

"Sebentar lagi kamu akan diceraikan!!

******




Kesabaran seorang istri (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang