part 46

1K 21 0
                                    

Pagi ini Inayah dikejutkan dengan kedatangan Ustadzah Kia,entah harus memberikan reaksi seperti apa,Inayah hanya mempersilahkan Ustadzah Kia masuk ke dalam rumah, bukankah ustadzah Kia dan suaminya sudah bercerai? Sudah tidak ada hubungan apapun...

"Ada yang mau saya bicarakan dengan ustadz Alfian dan kamu juga Inayah."

"Ustadz di kamar, sebentar saya panggilkan." Ucap Inayah sambil berlalu pergi ke kamar

Di dalam kamar ustadz Alfian ternyata tertidur, semalam bayi mereka rewel jadi ustadz Alfian tidak tidur semalaman

"Abi, bangunlah dulu,bi." Ucap Inayah sambil menyentuh tubuh suaminya

Azzam dan Azzura sudah berangkat sekolah

"Abi,bangun dulu sebentar saja bi."

Ustadz Alfian akhirnya membuka matanya dengan susah payah,ia merasa sangat mengantuk

"Ada apa Nay." Ucap suaminya sambil menguap

Jarum jam menunjukkan pukul 07 pagi

"Ada Ustadzah Kia, katanya ada yang mau dibicarakan,ayo samperin dulu."

Ustadz Alfian bergegas ke kamar mandi mencuci mukanya, setelah itu menemui mantan istrinya di ruang tamu

"Ada apa Kia."

Tentunya ustadz Alfian beriringan dengan Inayah,sang istri tercinta

"Ada yang mau saya bicarakan,ini hal yang serius, tentang keharmonisan silaturahmi kita agar selalu terlihat baik baik saja."

"Lalu .?!"

Inayah dan ustadz Alfian tampak penasaran dengan perbicangan ini, terlihat dari raut wajah Ustadzah Kia sepertinya serius

"Atas perceraian ini saya tidak menggugat apapun,saya tidak akan masalah soal harta,tapi saya hanya minta satu syarat yaitu,saya mau Azzam dan Azzura ikut saya,saya akan mengurusnya dengan tangan saya."

"Loh,apa hubungannya dengan Azzam dan Azzura, mereka tidak ada hubungan apapun,jangan sangkut pautkan dengan masalah perceraian." Ucap Inayah,ia tampak kesal

"Tenang nay," ucap suaminya itu sambil mengelus punggung Inayah, karena ia terlihat sangat kesal pada ustadzah Kia-

"Apakah kalian tidak keberatan dengan keinginan saya untuk merawat Azzam dan Azzura, mereka akan menjadi anak saya ,"

"Tidak.!! Aku tidak akan membiarkan Azzam dan Azzura dibawa pergi,dia anakku,aku yang berhak merawatnya hingga kapanpun.!!"

Inayah bangkit dari duduknya, mukanya tampak sangat marah

"Saya hanya menuntut hak saya, Azzam dan Azzura berhak tinggal bersama saya,ingat Inayah kamu tidak akan ada disini bila saya tidak melamarmu menjadi istri kedua suamiku.!!"

Benar juga sih Inayah tak akan berdiri di sana andai ustadzah Kia tak melamar Inayah untuk menjadi istri kedua suaminya.

"Kamu jangan serakah !,saya sudah mengorbankan suami saya untukmu,maka kamu harus mengorbankan anak anak mu,ah salah salah satu anakmu.!"

•••

Kesabaran seorang istri (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang