15. ROMANTIS

13.5K 557 111
                                    

SELAMAT MEMBACA!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SELAMAT MEMBACA!

🐝

Minggu berlalu dengan cepat. Hari-hari yang Aira dan Adnan jalani tidak ada bedanya. Sepasang pasutri muda yang memiliki kepribadian berbeda. Bahkan perasaan?

Hari ini adalah hari senin. Dimana semua siswa SMA Trisakti diwajibkan untuk memakai atribut lengkap, karena upacara yang setiap hari senin diadakan.

Aira berjalan menuruni beberapa anak tangga. Perempuan berseragam putih abu-abu dengan rambut diikat satu.

Kakinya melangkah keluar dari rumah, menatap Adnan yang sedang duduk di atas motornya.

"Ayok," Aira meraih helm yang Adnan sodorkan, setelah itu memakainya.

Setelah selesai, Aira naik ke atas jok motor belakang. Tentu di bantu Adnan.

"Udah?"

"Heem."

Motor pun melaju dengan cepat membelah jalanan ibu kota.

🐝

Beberapa menit berlalu, keduanya sampai di depan gerbang SMA Trisakti. Buru-buru Adnan memasukan kendaraannya dan berhenti di parkiran.

Keduanya turun dari motor. Hal tersebut banyak mengundang lirikan dan bisikan dari orang-orang sekitar.

Mereka tidak peduli dan tetap melanjutkan langkahnya.

"Gue duluan," pamit Aira berjalan masuk ke kelasnya.

Adnan mengangguk, cowok itu juga melanjutkan langkahnya menuju kelas.

"WOI!!"

Semua mata tertuju ke arah Aira yang baru saja masuk kelas. Perempuan itu dengan wajah tanpa dosanya duduk di bangkunya.

"Salam ege, bukan teriak!"

"Terserah gue lah, nying."

"Dih," Asya menatap Aira sinis. Setelahnya mempar dasi ke wajah cewek itu.

"Kdrt lo!"

🐝

Upacara sedang berlangsung. Semua murid sudah mengeluh duluan sebelum selesai.

Sama halnya dengan Aira dkk. Ketiga gadis yang berdiri saling memunggungi itu sedang saling mencolek pinggang satu sama lain. Terkecuali dengan Aira, perempuan itu diam dengan mata lurus mengahadap depan.

Alisha menepuk bahu Aira. "Sstt ... lo kenapa, gak biasanya kek gini."

Aira masih diam. Perempuan itu hanya menggidikan bahunya acuh tak acuh.

ADNANAIRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang