Happy reading
Aira tertawa lepas bersama Asya dan para inti Antarax. Terkecuali Bima yang tetap diam dengan wajah lempengnya.
Kedua perempuan itu sudah tidak peduli lagi dengan orang-orang sekitar. Yang mereka pedulikan hanyalah kebahagiaan dan bagaimana cara mengatasi masalah-masalah.
Adnan yang berada di samping istrinya tersenyum tipis. Ia senang melihat wanita itu yang sepertinya bahagia karena ulah teman-temannya.
Kini, mereka semua masih berada di kantin. Beberapa menit lalu pihak sekolah mengabarkan jika semua pelajaran baik kelas 10 sampai 12 jam kosong karena para guru mengadakan rapat dadakan. Jadi, mereka memilih untuk tetap diam di kantin dan sedikit bercanda ringan. Walaupun menurut Aira itu sangat receh.
Aira mengelus perut ratanya. "Kamu jangan kayak om-om yang ada di depan Mamah ya? Mereka jelek. Kamu harus ganteng pokonya!" Ujar Aira pelan. Ia seperti sedang berbicara dengan anaknya.
Mendengar itu, Jevan mendelik tidak terima. "Eh, gue bukan om-om ya, anjir! Enak aja!" Sentaknya kesal.
"Apasih, Jev!"
"Gue kasep aja dikatain jelek. Dasar bumil," gumam Reno.
Para inti Antarax memang sudah mengetahui kehamilan Aira. Tadi saat berita itu menyebar, inti Antarax atau lebih tepatnya Andre bertanya kepada Adnan. Cowok itu bertanya tentang kehamilan Aira. Adnan hanya membenarkan gosip yang beredar. Karena memang benar Aira tengah mengandung anaknya.
"Lo kan emang jelek, Ren," sahut Asya yang duduk di samping suaminya-Bima.
Reno mendengus. "Kalian kalau lagi hamil ngeselinnya makin-makin. Heran gue!"
"Ngomong-ngomong, Alisha kemana?" tanya Jevan bingung. Biasanya jika ada Aira dan Asya, pasti ada Alisha.
Asya menggidikan bahu acuh tak acuh. "Gatau!"
Sementara Aira, tatapan cewek itu berubah sinis. "Gue bukan emaknya. Ngapain nanya?"
Adnan menyerit mendengar jawaban jutek Aira. Biasanya, cewek itu selalu lemah lembut jika menyangkut tentang Alisha.
Ting.
Notifikasi itu berasal dari ponsel Aira.
Aira membuka pesan dari nomor tidak dikenal.
+6281xxx
+6281xxx
Datang sendiri ke taman belakang sekolah
Gak datang gue bunuh lo!Anda
Lo siapa?+6281xxx
Gausah bnyk tanya.
Cepet!Anda
Gw gak takut sama ancaman lo+6281xxx
Gue gak peduli.
Gak datang lihat aja nanti___
Berdecak. Aira bangkit dari duduknya. Perempuan itu berniat menghampiri siapa orang itu dan apa tujuannya menyuruh datang ke taman belakang sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADNANAIRA
Teen FictionUTAMAKAN FOLLOW SEBELUM BACA!! Adnan Gevrarsya Mahendra dan Airalia Calista Sanjaya. Dua remaja SMA yang harus menikah di usia muda. Sifat keduanya sangat jauh berbanding terbalik. Adnan dengan sifat dingin dan cueknya, sementara Aira dengan sifat...