34. GAGAL MOVE ON?

8.7K 403 106
                                    

Typo tandain💅

Vote dulu baru baca

Komen di setiap paragraf kalau bisa🐛

《Happy reading》

🐝


Tepat pukul 22.30 WIB Revan dinyatakan meninggal dunia. Dokter mengatakan jika lelaki itu kehilangan banyak darah, ditambah dua peluru yang merusak jantung Revan membuat Dokter tidak bisa berbuat apa-apa.

Aira menangis dalam pelukan Susi. Wanita itu begitu terpukul mendengar berita buruk tentang putra sulungnya.

"Maafin Aira, Tante. Gara-gara Aira Revan pergi...," lirihnya dengan suara serak.

Susi menggeleng pelan, ia mengusap air mata yang mengalir di pipi Aira. "Ini bukan salah kamu, sayang ... tapi ini takdir."

"Ini semua salah Aira. Kalau Revan gak nyelametin Aira, pasti dia masih selamat. Dan aku yang seharusnya pergi, bukan dia!" Aira terus menangis histeris.

Melihat itu, membuat Adnan menghampiri istrinya. Menarik perempuan itu ke dalam pelukan. "Sstt ... kok ngomongnya gitu, hm?"

Sementara Susi, wanita itu masuk ke ruangan ICU, melihat putranya yang sudah pergi untuk selamanya.

Aira mengeratkan pelukannya, menyembunyikan wajah di dada bidang Adnan. "Kan bener, kalau Revan gak nyelametin aku, bukan dia yang pergi, pasti a--"

Cup

Adnan mengecup singkat bibir istrinya. Menatap lembut manik hitam berkaca di depannya. "Jangan gini ... aku gak suka kamu ngomong gitu. Tega, hm? Mau ninggalin aku?"

"Maaf..."

"Ayok kita pulang aja. Udah malem."

Menggeleng. "T-tapi, Revan..."

Menghela napas, Adnan mengelus lembut pipi istrinya. "Kamu jangan khawatirin orang yang udah pergi. Kita juga besok bisa ikut pergi ke tempat peristirahatan terakhir dia."

"I miss you, Revan ... maafin aku karena pernah jauhin kamu."

🐝

Siang ini, setelah pulang dari pemakaman Revan. Adnan dan inti Antarax pergi ke kantor polisi. Mereka ingin menanyai kabar tentang Dinan dan kawan-kawannya.

Dinan dan seluruh anggota Delvaros dibawa ke kantor polisi untuk ditindak lanjuti.

Polisi mengatakan, Dinan dipenjara atas kasus pembunuhan. Sementara anggota Delvaros karena kasus menjual belikan narkoba. Bagaimana polisi mengetahui jika mereka terjerat kasus tersebut?

Tentu karena Bima pernah melihat salah satu anggota Delvaros menjual narkoba kepada seseorang. Jadi salah satu dari anggota Antarax diperintah menelpon polisi untuk menggeledah markas Delvaros. Dan benar saja, polisi menemukan beberapa bungkus narkoba yang disembunyikan secara acak.

"Kira-kira berapa lama Dinan dipenjara, pak?" tanya Jevan penasaran. Sungguh ia gerget dengan tingkah laku cowok itu yang diam-diam main di belakang.

"Bisa dibilang 10 tahun penjara. Tetapi saya belum mengetahui pasti, karena sidang belum keluar," jelas polisi itu membuat mereka mangut-mangut mengerti.

ADNANAIRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang