40. TERBONGKAR

8.8K 385 68
                                    

《Happy reading》

🐝

"Alisha?!"

Alisha menaikan sebelah alisnya, ia melipat kedua tangan di depan dada. Punggungnya bersandar pada tembok yang ada di belakang. "Kenapa? Kaget?" tanyanya dengan kekehan.

Aira menggeleng pelan. Berusaha menepis semua pikiran-pikiran buruk tentang sahabatnya itu. "Lo..."

"Iya gue. Gue yang udah nyebar semuanya!"

Kedua wanita di depannya mendelik, merasa tidak percaya dengan apa yang Alisha perbuat. Bagaimana tidak percaya? Cewek itu terlihat baik-baik saja selama ini. Tapi mengapa sekarang dia malah berbeda? Alisha seperti ular berbisa.

"Kenapa, Al? Kenapa lo tega lakuin semua ini? Katanya lo janji bakal jaga rahasia kita. Tapi apa? Lo seakan melupakan janji itu, melupakan persahabatan kita yang akan berakhir karena perbuatan lo!" Ujar Asya pelan. Ia terus menangis, hatinya sesak saat mengetahui siapa dalang dari semua ini.

Alisha tertawa jahat. Cewek itu mendekati Asya dan menatapnya jijik. "Lo kira gue sebaik itu buat bisa jaga rahasia kalian berdua? Well, kalian salah gais. Kalian salah udah cerita rahasia kalian sama gue," balasnya.

Aira semakin menggeleng, ia juga semakin tidak percaya dengan Alisha di depannya. Dari awal mereka berteman, memang Alisha yang paling kalem, pendiam dan tidak suka bertukar cerita tentang masalahnya. Ternyata selama ini Aira bodoh. Ia bodoh karena dibohongi perempuan seperti Alisha.

Memang benar, jangan menilai buku dari sampulnya.

"Gue gak ngerti lagi sama jalan pikir lo!" Desis Aira tajam. Dadanya sesak, matanya berkaca-kaca siap menumpahkan air.

"Maksudnya?" Alisha menyerit, tidak mengerti dengan apa yang Aira bahas. "Kalau mau ngomong yang jelas dong friend. Biar gue gak tanya-tanya kayak gini."

Menghela napas kasar, Aira membuang muka, ia memejamkan matanya sejenak. "Kenapa lo tega ngelakuin semua ini, Alisha?!" tanyanya dengan suara keras namun merendah saat diakhir.

Alisha terkekeh sinis. "Asal lo tau, gue gini karena lo, Aira!"

Aira menyeritkan keningnya bingung. Kenapa dirinya? Aira rasa ia tidak pernah membuat salah apapun. "Kenapa gue?"

"Karena gue suka sama Adnan! Bahkan sebelum lo menikah sama dia, gue udah suka Adnan, gue cinta sama dia!" Alisha membuang napas kasar. Matanya memanas dan berkaca, tertanda bahwa air matanya siap berjatuhan. "Tapi, waktu itu. Lo tiba-tiba bilang sama gue kalau lo nikah sama Adnan. Hati gue sakit dengar kabar itu. Gue berusaha bersikap biasa saja karena gue gak mau bikin lo merasa bersalah pas tau gue suka Adnan,"

"Seiring berjalannya waktu, ternyata gue bisa lupain dia. Gue berusaha menjauh dan menghapus rasa itu. Sampai akhirnya, gue ketemu kak Revan. Dia yang selamatin gue dari preman. Dari sana gue mulai menaruh hati dan gue kagum sama Kak Revan. Selama gue suka dia, dia selalu perhatian, nanya kabar, dan kesehatan gue. Tapi saat waktu dimana dia kembali bertemu lo. Kak Revan berubah, dia dingin, cuek dan bersikap seolah gue gak pernah ada di samping dia."

Alisha menoleh, menatap Aira tajam. "Semuanya kembali terulang. Kak Revan cinta sama lo, Aira. Dan itu hal kedua kalinya yang gue alamin. Lo merampas rasa suka gue gitu aja. Lo merebut Adnan, lo juga rebut Kak Revan. Lo rebut semua orang yang gue cinta!" Sentaknya. Jangan lupakan dengan air mata yang terus mengalir deras.

ADNANAIRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang