4

28 4 0
                                    

Tampilan bagus dari pakaian itu didukung oleh parasnya yang menawan. Dan Louise tahu itu.

Berdiri di depan cermin kamarnya, dia berulang kali mengecek penampilannya yang kini tengah mengenakan pakaian yang diberikan oleh Butler kepada peserta pelatihan pelayan baru.

Senyuman gugup terbit di wajahnya,  karena mencoba menerima fakta; jika besok adalah hari pertama pelatihan mereka akan dimulai.
Dia sedikit khawatir.

Louise tersenyum simpul.
Penampilannya dalam balutan kemeja putih, dengan jas hitam berekor itu juga tidak buruk. Poni rambutnya sedikit menghalangi penglihatannya, dan dia mulai berpikir untuk harus benar-benar menata mereka besok.

Menyudahi acara menilai dirinya di cermin, Louise pergi keluar dan memutuskan untuk mengajak salah seorang peserta untuk berkeliling mansion. Butler sudah memberikan izin kepada mereka jika ingin berkeliling.

Dengan catatan, jangan membuat masalah dan jangan naik ke lantai tiga.

Mansion Rutherford ini luas, dan juga bergaya modern. Berbanding terbalik dengan ekspektasi Louise ketika pertama kali mendengar kata 'mansion'.

Saat ini dia bersama Kana—rekan pelatihannya, keluar dari asrama dan berada di taman.

Letak asrama mereka, berada di dalam mansion yang ternyata terhubung dengan asrama pelayan. Jumlah peserta pelatihan sekitar 12 orang, dan itu adalah jumlah yang lumayan.

Menurut ketentuan, mereka diberikan pelatihan dan kemudian disalurkan kepada keluarga lain untuk bekerja.
Seperti kata kakek itu, ini adalah jembatan bagus; bagi Louise untuk memasuki dan mendekat ke lingkaran kelas atas.

Dia dan Kanna berkeliling sampai ke bagian depan mansion melalui pintu belakang. Sampai mendekati area halaman depan, mereka melihat sebuah mobil mewah berhenti dan terparkir di depan pintu masuk.

Beberapa pelayan datang, dan sopir dari mobil itu keluar lebih dulu dengan pria yang duduk di sebelahnya.

Dia membukakan pintu belakang, dan keluar seorang pria dengan surai hitam dengan mengenakan kacamata hitam. Para pelayan menyambutnya, dan dia tersenyum menyapa mereka semua.

"Selamat datang tuan muda!"

Tuan muda?

Wajah pria itu tersenyum cerah.
Dia membuka kacamatanya, dan memperlihatkan wajahnya, lalu berjalan masuk dan diikuti pria bersurai merah dibelakangnya.
Sepertinya orang itu asistennya.

Dia terpana melihat peristiwa yang hanya dia baca dari buku masa kecilnya; dimana pangeran datang dan disambut dengan serentak dan penuh hormat oleh para pelayannya.

Louise mengingat sebuah potret besar, yang terpasang di lorong. Dan laki-laki itu persis sosoknya seperti yang di potret mansion ini.

"Woah, jadi itu tuan muda keluarga ini?" Kanna di sebelahnya juga terpana. Wanita itu menutup mulutnya, dan menatap penuh binar kepada sosok tuan muda tadi.

Louise tidak bisa menyangkal, sosok tadi begitu terlihat berbeda dari mereka. Dan lagi, entah mengapa dari kejauhan Louise bisa merasakan adanya aura magnet yang bisa menarik setiap orang disekitar untuk mendekat kepadanya.

Hah. Louise tidak tahu ... Namun sepertinya itulah yang disebut aura orang kaya.

***

Suasana di dalam mansion terasa meriah dan penuh sambutan. Seorang wanita tua datang dan memeluk Isidor dengan erat.

"Cucuku..." Dia mengusap-usap dan juga mencium kening pria muda itu.

HOUSE OF NOBLE: The Orchid's Symphony Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang