"Hal yang harus dilakukan pertama kali saat akan bertamu ke rumah orang lain..." Seseorang mengatakan itu seraya menyimpan gelas air nya dengan kasar di meja.
Matanya yang sayu dan mengantuk, menatap kesal pada orang di depan yang terlihat segar.
"Adalah memberitahu tuan rumah terlebih dahulu! Serius Isidor! Apa kau sebegitu nganggurnya sekarang?
Ini baru jam 8! Demi tuhan jam 8! Aku harus ke perusahaan jam 9 nanti, dan kau mengacaukan hariku dengan sangat baik!"Pria muda itu melemparkan boneka Boba nya, dan menatap kesal kepada Isidor dengan mata merah mengantuknya.
"Dan lagi, mengapa kau memberikanku boneka seperti ini? Apa aku terlihat seperti seorang gadis, hah!"Isidor yang mengunyah roti dan mentega nya, melihat pada penampilan Arthur di depannya.
"Jika kau memintaku untuk berpendapat mengenai piyama beruang mu, aku akan memberikan poin 100. Mereka lucu." Ucapnya.
Arthur merasa kepalanya akan meledak, sehingga dia dengan marah berjalan ke arah kamar mandi di kamarnya guna mencuci muka dan membuatnya tenang.
Dia mengelap wajahnya dengan handuk, dan melihat bagaimana nikmatnya Isidor menyantap hidangan yang disajikan pelayan di kamarnya.
"Apa keluargamu mulai bangkrut, sampai-sampai kau harus menumpang sarapan di rumahku?" Dia melemparkan handuk itu ke kasur, dan duduk kembali di depan Isidor.
Poninya dijepit, dan dia mulai mengambil sepotong roti dan mentega.
"Tidak, hanya saja aku tidak mau harus bertemu dengan ibuku." Jawab Isidor.
Arthur: "………"
Dia mengoleskan mentega ke rotinya dan berkata:
"Dude, dia ibumu. Jangan menjadi anak yang durhaka, okay? Dia mentoleransi sikap burukmu sejak dulu."Arthur mengambil gigitan besar, dia menelan itu dan lanjut berkata:
"Lagipula apa yang dikatakan ibumu itu benar. Sampai kapan kau akan terus menghindar untuk mengambil bagian di perusahaan? Apa kau tidak takut tersingkirkan?""Aku anak satu-satunya, jadi itu tidak mungkin terjadi. Ibuku juga putri satu-satunya, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan." Ujarnya.
"Ya, kau bisa tenang sampai sana. Bagaimana dengan kerabat dari kakekmu? Kakekmu punya 5 saudara bukan? Para sepupu itu akan mengambil alih posisimu! Ya tuhan! Apa kau tidak berpikir sampai ke sana?"
Garpu dan pisau itu terlempar dengan keras ke piring, dan Arthur tersentak saat Isidor secara cepat meletakkan sarapannya dan meminum air.
Ah ... Anak itu kesal.Arthur menghela napas, "Lupakanlah, itu urusan keluargamu. Bukan masalahku."
Dia lebih baik jangan ikut campur terlalu dalam.Isidor meletakkan gelasnya.
"Aku akan mengambil bagian ku nanti, bukan sekarang." Ujarnya tiba-tiba.Suasana yang berat itu, benar-benar membuat Arthur merasa tertekan.
Dia tidak tahu harus bagaimana, sehingga hanya bisa menghela napas dan menjawab biasa saja."Oke-oke, bagaimanapun situasinya aku akan tetap mendukung mu selagi kau benar." Dia mengambil selai dan mengoleskan itu ke roti.
Lalu meletakkan roti itu di piring Isidor.
"Jangan kecewakan kami Rutherford."
Ujar Arthur.Isidor perlahan tersenyum kembali, dia mengambil roti dengan selai kacang itu dan memakannya dengan lahap.
Arthur tersenyum mendengus.
Sudahlah, ini masih pagi. Dan orang ini jelas-jelas datang padanya untuk menghindari jangkauan ibunya.
Lebih baik jangan membuatnya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOUSE OF NOBLE: The Orchid's Symphony
Ficción GeneralIsidor Rutherford harus menjadi asisten dari salah satu anggota keluarga Heinsenberg---Christopher. Dia yang juga berasal dari keluarga kaya, merasa kesulitan mengimbangi jalan pikiran dan juga tingkah laku dari semua orang di rumah Heinsenberg. L...