8

11 1 0
                                    

Keesokan harinya, sekitar jam 7.30 pagi, Louise sudah siap dengan penampilannya; rambutnya ditata ke belakang, kacamata membingkai wajahnya, dan pakaiannya sangat rapi, bersih, dan wangi.

Dia sangat bersyukur karena membeli parfum seharga £71 sebelum kelulusannya. Tawa miris terdengar ringan kala rencananya untuk bekerja sebagai ahli ekonomi harus berbelok terbalik, dan menjadi peserta pelatihan pelayan.

Namun dia tidak bisa protes, dia harus menghasilkan uang dan menghidupi dirinya. Seperti kata kakek yang membantunya, ini adalah kesempatan bagus yang lain untuk menjalin hubungan dengan kalangan atas.

Dia pergi keluar ruangannya, dan menemukan peserta lain tengah berkumpul di tengah ruangan.

"Michaelis, selamat pagi." Sapa Kana.

Louise mengangguk, dan membalas sapaan tersebut. "Selamat pagi, Kanna."

Wanita itu berambut pendek brunette, dengan pakaian rapi yang terlihat bagus di tubuhnya. Dia bertukar beberapa kata dengan Louise, serta rekan-rekan peserta pelatihan mereka.

"Dengar, aku sama sekali tidak bisa tidur tadi malam! Aku sangat gugup, dan begadang sampai jam 12 tadi malam!"

"Aku juga! Aku sangat ingin keluar dari area istirahat, namun aku takut bila tertangkap."

"Itu akan buruk." Kanna melihat kepada Louise.
"Bagaimana denganmu Michaelis? Apa kamu juga sangat gelisah, sampai-sampai begadang tadi malam?" Tanya nya.

Louise tersenyum, dan berkata:
"Yah, aku... Baik-baik saja. Namun tidak dipungkiri aku juga sedikit terbebani tadi malam."

"Terutama saat kedapatan keluar oleh tuan muda kediaman ini tadi malam."
Lanjutnya di dalam hati.

Dia masih ingat, bagaimana perasaan takutnya saat ketahuan menyelinap keluar oleh seseorang yang memiliki kuasa tinggi di sini. Namun mendapatkan respon baik dari tuan muda Isidor, benar-benar tidak dia sangka.

Louise bahkan merasa tubuhnya ringan, setelah mengobrol singkat dengan tuan muda Isidor tadi malam.

Saat semuanya tengah bertukar perasaan, sebuah lonceng berdering dan mengalihkan pandangan mereka.

Di pintu masuk asrama peserta pelatihan, ada satu orang yang datang dan dia seorang wanita.
Rambutnya merah menyala, dan berpenampilan seperti pelayan kelas atas. Dia terlihat galak.

"Kepada seluruh peserta pelatihan, dimohon untuk berkumpul di aula untuk mengikuti pelatihan hari pertama."
Berbanding terbalik dengan penampilan galaknya, wanita itu memiliki suara yang lembut dan tinggi.

Louise dan lainnya mengikuti wanita itu, dan jantungnya semakin berdebar kala dia sampai di aula tempat berkumpul.

Saat mengangkat wajahnya, dia melihat dengan jelas bagaimana aula itu terlihat.
Meski kemarin mereka melewati area ini, namun tidak ada kesempatan untuk menelisik seluruh penampilan indah area.

Mansion Rutherford bergaya semi Victoria dan modern, itu sangat indah dengan gaya minimalis namun masih mempertahankan gaya klasiknya.
Dia merasa dibawa ke dunia yang lain. Saat menatap lampu-lampu besar di atasnya sekilas dia merasa ngeri, namun mencoba berpikir positif; tidak mungkin lampu itu akan tiba-tiba jatuh dan menimpanya. Pikirannya sungguh mengerikan.

Di depan barisan mereka, ada beberapa orang yang berdiri di sana. Kepala pelayan, orang yang sudah dia temui kemarin, lalu beberapa wajah asing yang ia tidak ketahui namanya.

Suara lonceng lagi-lagi mengalihkan perhatian mereka, dan wanita muda berambut merah itu berkata:
"Sebelum kalian mulai bekerja pada bidang yang kalian pilih masing-masing, akan aku perkenalkan mentor-mentor yang akan bertanggung jawab dalam melatih kalian."

HOUSE OF NOBLE: The Orchid's Symphony Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang