⚠️TYPOS⚠️
•
•
•"Makasih Mas, urmm... minggu depan enggak perlu dateng, saya udah oke kok."
Itu karena Bianca tidak punya uang lagi untuk membayar sesi terapi bersama Cal.
"Enggak masalah, Bianca. Saya bantuin kok,"
Bianca tersenyum sebagai reaksi dan melambaikan tangan di depan pagar saat mengantar kepulangan Cal.
Bersamaan dengan itu lampu di sepanjang jalan dan di rumahnya menyala. Karena itu sudah mulai senja.
Bianca refleks menatap ke arah rumah Richard dan melihat pria itu berdiri ke arahnya.
Wanitu itu kemudian mengirim pesan singkat.
Aa laper ga?
Ga
"Wuih cepet banget balesnya."
Bian laper
"Dih! Dasar tidak berperikemanusiaan! Masa dibaca doang?!"
Bianca kesal dan mendelik pada Richard sebelum kemudian masuk ke dalam rumah.
"Duh mana duit abis! Enggak ada apa-apa lagi di kulkas."
"Teh! Teteh!"
Terdengar suara Asep dari luar. Entah mengapa Bianca lega mendengar suaranya.
"Kenapa Sep?"
"Ikut Asep! Ini kan malam minggu, ada pasar malem, kebetulan Asep abis gajian dari Aa, mau minta tolong Teteh pilihin baju, Asep mau pdkt in anak pak lurah."
"Duh males banget deh Sep."
"Tolongin Asep! Nanti Asep traktir makan!"
"Hm yaudah deh kalau lo maksa. Gue bisa apa?"
"Yes! Ya udah Teteh siap-siap dulu, nanti Asep jemput."
"Okay!"
Bianca ngibrit ke dalam dengan semangat. "Makan gratis! Ya kali enggak gas?"
Wanita itu berdandan heboh hingga penampilannya terkesan sedikit berlebihan untuk sekedar pergi ke pasar malam.
Dua jam berlalu dan Asep sudah menunggu selama satu jam untuk Bianca merias diri.
"Tara!!!" Bianca cantik muncul di balik pintu dan membuat Asep bengong.
"Teteh... Teteh cantik banget!"
"Loh kok ada orang itu sih?!" Bianca menunjuk Richard yang bersandar pada tiang.
"Anu, Asep ngajakin Aa juga, soalnya kebetulan Aa mau beli beberapa barang."
Bianca melangkah ke arah Richard lalu memicing dan melepas kancing teratas kemeja pria itu.
"Udah kaya cecep!"
Richard mendengus.
"Buru! Keburu malem! Pada lelet amat sih!" Padahal Bianca sendiri menghabiskan waktu dua jam untuk berdandan.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Bad
RomanceSetelah menjadi korban dan dilimpahkan tanggung jawab atas kesalahan yang tidak dilakukannya, Bianca dipecat secara tidak hormat. Dedikasinya selama bertahun-tahun di perusahaan yang selama ini dia yakini sebagai rumah kedua itu tercoreng, Bianca di...