⚠️TYPOS⚠️
•
•
•Sepatu heels berukuran 35 itu menyapa atensi Bianca setelah ia memasuki halaman rumah.
Sepatu yang sudah bersih dari lumpur sawah itu refleks membuat Bianca menoleh ke arah rumah Richard.
"Cih!" Dia berdecak kecil lalu duduk di teras.
Agenda makan siangnya dengan Cal berlangsung seru hingga akhirnya mereka memutuskan menonton beberapa film di bioksop, bahkan makan malam bersama.
Itu pukul sembilan lebih saat Bianca melihat layar ponsel.
Wanita itu memutuskan untuk membersihkan diri dan mengganti baju sebelum menjemput Silly dan anak-anaknya di rumah Richard.
Berbekal piyama, bando dan sendal jepit karakter, wanita bertubuh mungil itu melangkah ke arah rumah Richard sambil memeluk boneka usangnya.
"Punten..." Bianca mengetuk gerbang halaman. "Mau jemput anak..." sambil terkantuk-kantuk karena memang hari sudah mulai larut.
"Kamu pikir ini jam berapa?"
Bianca menatap sosok tinggi itu setelah keluar sambil menggendong Silly.
"Kok anaknya belum tidur?"
"Kamu pikir ini jam berapa?"
"Iya maaf, telat. Mas Cal ngajakin nonton sama makan malam sekalian tadi."
Richard membuka pintu halaman dan bereaksi saat Bianca menunjukkan kantong plastik.
"Bian beliin martabak buat Aa, ehe..."
"Saya enggak makan yang manis-manis." Richard tidak akan mau disogok olehnya.
"Tapi Bian makan." Wanita itu kemudian melengos masuk dan duduk di gazebo halaman samping. "Whoa pemandangan di sini bagus!"
Karena rumah Richard berada di dataran tinggi, jadi saat malam hari pemandangan lampu rumah warga terlihat dengan jelas.
"Aa punya teh? Dingin banget, bikinin teh manis anget dong, kalau Bian yang bikin kan enggak mungkin Aa izinin Bian masuk ke dapur."
"Alesan!" Richard mengomel kecil setelah menyerahkan Silly kepada Bianca.
"Pabo sama Boloho mana?"
"Udah tidur."
Bianca mencebi karena jawaban ketus Richard saat melengos masuk ke dalam.
"Pake gula diet teh manisnya—"
Bianca otomatis bungkam saat Richard berbalik dan memasang wajah galak.
"Kasepnya ilang kalau galak!" Bianca berseru lalu memangku tangan saat Richard kembali dengan segelas teh hangat.
"Meow..." Silly beranjak dari pangkuan Bianca dan kembali mencari kehangatan di lengan Richard.
"Kok kamu enggak ada kenyang-kenyangnya sih? Katanya abis makan malam sama pria itu."
Bianca mengedikkan bahu dan memberi potongan martabak manis itu kepada Richard. "Mana kenyang kalau menunya seuprit! Gila aja makanan kayak gitu harganya selangit, mending beli naspad enggak sih atau enggak pecel ayam. Bisa kenyang banget!"
![](https://img.wattpad.com/cover/348297312-288-k888319.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
After Bad
RomanceSetelah menjadi korban dan dilimpahkan tanggung jawab atas kesalahan yang tidak dilakukannya, Bianca dipecat secara tidak hormat. Dedikasinya selama bertahun-tahun di perusahaan yang selama ini dia yakini sebagai rumah kedua itu tercoreng, Bianca di...