⚠️TYPOS⚠️
•
•
•Bianca terperanjat dari tidurnya dengan keadaan rambut mengembang seperti singa.
Dia mengedarkan pandangan dan sadar tengah berada di sebuah kamar hotel. Mencoba untuk mengingat kejadian semalam tapi kepalanya malah berakhir pening. Pada akhirnya, wanita itu meringis lalu menenggak botol air minum.
Please. Be my gadun...
Dan seketika air di dalam mulutnya muncrat.
"Hah?!" Bianca membeo, wajahnya mulai pucat.
Jadi gadun gue aja...
"No! No!" Bianca menjambak rambutnya sambil menggelengkan kepala.
Dia kemudian terdiam saat pintu kamar mandi terbuka.
Richard muncul dari sana, terlihat baru saja mencuci muka.
"Aakkk! K-kamu siapa?!" Bianca menjerit dramatis sambil menarik selimut dan beringsut.
Lantas untuk meyakinkan sandiwaranya, dia memijit kepala. "Aku di mana? Aku siapa?! Aku enggak inget apa-apa! Aku enggak inget siapa-siapa?! Kenapa aku bisa amnesia?!"
Richard memangku tangan lalu mendekat dan menutup kepala Bianca dengan handuk. "Mandi. Kamu bau. Abis itu kita balik ke kampung."
"T-tapi aku enggak kenal siapa kamu?! Aku sepertinya amnesia."
"Listrik gratis selamanya."
"Asyik!"
Bianca tersadar kemudian memicing galak pada Richard karena termakan pancingannya.
"Mandi sekarang atau saya tinggal."
Bianca mengakhiri sandiwaranya yang percuma dengan berdeham kecil. "Duh... kepala gue sakit banget. Semalem gue minum banyak banget kayaknya sampe enggak inget apa-apa."
Tidak ada sahutan berarti, tumben sekali Richard tidak mendebatnya, pikir Bianca.
"Saya enggak tau bajunya pas sama ukuran kamu atau enggak."
Bianca melirik satu stel pakaian di atas nakas. "Terus baju gue ke mana?"
"Saya buang. Bau muntahan kamu."
Bianca memasang wajah terkejut yang dibuat-buat. "Jadi semalam gue muntah?!"
Richard berbalik. "Bukan cuma muntah. Kamu juga—"
"Aargh! Kepala gue pening! Hmmm kayaknya gue harus cepet-cepet mandi!" Masih dalam keadaan terbalut selimut, Bianca melangkah terburu-buru ke dalam kamar mandi.
Tersisa Richard yang kini mengangkat sudut bibir di balik cangkir kopinya.
~oOo~
"Lo laper enggak sih?"
Bianca akhirnya buka mulut setelah setengah perjalanan pulang menuju kampung. Perutnya sudah sangat lapar tapi sejak tadi tidak berani bersuara karena semakin teringat kelakuan gilanya saat mabuk semalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Bad
RomanceSetelah menjadi korban dan dilimpahkan tanggung jawab atas kesalahan yang tidak dilakukannya, Bianca dipecat secara tidak hormat. Dedikasinya selama bertahun-tahun di perusahaan yang selama ini dia yakini sebagai rumah kedua itu tercoreng, Bianca di...