Di butuhkan

129 44 8
                                    


"Setiap pertemuan pasti ada
perpisahan maka dari itu aku benci pertemuan."

Saat ini Cia sudah berada di depen gerbang rumahnya bersama dengan Fais, cowo yang mampu membuatnya lebih tenang.

Setelah Cia melepas hlemnya ia tidak langsung pergi memesuki area rumah namun sedikit berbincang dengan Fais.

Fais bersandar di jok motornya lalu mengacak acak rambut panjang Cia, "besok Fais jemput Cia yah biar berangkat bareng ok," tawarnya lalu membantu merapihkan rambut Cia.

Cia yang mendengar sontak terdiam, ia teringat ucapan mamanya tadi pagi "C-cia berangkat, sendiri aja fais gak usah jemput, " ucapnya terbata bata.

Fais bingung baru kali ini cia menolaknya untuk dijemput "Kenapa?" tanya fais.

"Dah lah Cia masuk," ucapnya mengalihkan pembicaraan mereka.

Fais hanya mengangguk dan tersenyum membiarkan Alicia masuk terlebih dahulu lalu baru ia pergi, setelah Alicia dipastikan masuk ia mulai menaiki motornya dan memyalakan motornya di atas rata rata.

Saat ini Cia masuk ke rumah dengan pelan ia tidak mau terlihat oleh ibunya bahwa ia baru pulang.

Tiba tiba suara orang berjalan menujunya "Bagus baru pulang," ucap wanita paru baya yang mengenakan piyama tidurnya.

Cia menolah ke arah sumber bicara ternyata itu ibunya"Maaf cia tadi main dulu," ucap cia sambil menundukkan kepalanya takut.

Tika hanya menghelan nafas berat ia saat ini sedang tidak ada niatan untuk memarahi anak gadisnya "Dah makan? Kalo belum makan dulu setelah itu baru masuk kamar," ujarnya dan hanya di angguki oleh Alicia.

Sebenarnya seorang Tika Margeta adalah seorang wanita yang penyabar,lemah lembut namun sifatnya berubah ketika suaminya meninggal.

Saat tika hendak berjalan menuju kamarnya pintu terbuka memperlihatkan seorang anak pertamanya yaitu BENUA BIRU ALDEBARAN ya itu kakak tiri dari Alicia salah satu anggota geng yang didalamnya ada pacarnya.

Tika menghampiri putra angkatnya "Habis kemana kamu baru pulang? gimana adik kamu mau di disiplin kalo kakaknya kaya gini," ucap tika ia selalu membeda bedakan anak dari suaminya itu, ya Tika menikah saat Danu Aldebaran sudah memiliki satu anak yaitu Benua.

Banua mendesah kasal, "Lagian bara gak suruh Cia ngikutin arah Bara, Bara mau dunia Bara yang sesungguhnya Bara benci kalo mama selalu seperti ini sama Bara," ujar Benua, iya jika ia di rumah namanya di ganti oleh sang mama karena ia ingin meninggalkan kenangan bersama suaminya dulu, lalu bawra pergi menuju kamarnya saat ia berpapasan dengan adiknya "jangan menang dulu gue gak bakal biarin lo bahagia di luar sana," bisik sang abang.

Cia hanya menunduk ia takut harus melawan kakaknya ini, lalu ia pergi meninggalkan sang mama ke kamarnya.

Tika hanya mengeleng sebenarnya ia cape harus membesarkan kedua anaknya yang keras kapala seperti ini, jadi tidak jarang jika ia marah.

~♥~

Di kamar yang bercat putih bersih itu dan tartata rapi beberapa novel favorit gadis pemilik kamar itu.

Gadis itu merebahkan tubuhnya terlentang menatap langit langit kamarnya "Hehe, emangnya kapan gue bahagia bang," gumah cia.

Setelah mengatakan itu, ia terduduk untuk mandi badannya juga sudah lengket dan bau, ia langsung menuju kamar mandinya.

30 menit kemudian

Lama sekali Alicia mandi ya wajar karena ia perempuan banyak drama jika sedang cape di kamar mandinya.

ALICIA [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang