Mimpi bertemu papa

41 11 0
                                    


Seminggu usai pengobatan dalam rumah sakit kini alicia sudah di perbolehkan untuk pulang dan menjalankan pengobatan jalan.

Tak jauh berbeda dengan fais lelaki itu juga sudah di perbolehkan untuk pulang karena mereka sudah di bilang sehat hanya saja membutuhkan waktu untuk penyembuhan penyakit mental mereka.

"mah?" lirih alicia saat berada di mobil ibunya.

Sang ibu yang sedang menyerir hanya melirik sang anak sambil berdeham.

"maafin cia yah udah repotin mama" ujar gadis itu.

Tangan tika bergerak menyentuh tangan anaknya "sayang kamu itu harta mama, kalo kamu kenapa kenapa bakal sehancur apa mama" ujarnya "makasih yah udah berusaha sembuh, mama janji bakal cari pendondor mata buat kamu secepatnya" lanjutnya.

Gadis itu hanya bisa mendengar suara ibunya yang menang sendu.

Benua tidak bisa ikut menjemput alicia untuk pulang dari rumah sakit itu karena ia juga sedang sibuk mengurus ujiannya.

Tidak terasa benua, fais, alaska, ceta, andy, akan segera keluar dari sekolahan tersebut.

Mobil hitam itu mulai memasuki area rumah alicia rumah yang sudah lama tidak alicia singgahi.

Alicia keluar dengan di bantu tongkat untuk membantunya meraba jalan, sementara ibunya sedang menurunkan koper bersama sang sukurity.

"pak tolong ya nanti di bawa masuk" pinta tika dan di angguki oleh pria berseragam tersebut, tika menghampiri sang anak "sini mama bantu" ujarnya namun di tolak oleh sang putri.

"Gak usah mah,cia bisa sendiri" ujarnya lalu ia berjalan dengan tongkat yang ia gerakkan kesana kemari, namun alicia lupa bahwa di depanya ada tangga menuju pintu masuk rumah tersebut sehingga membuatnya terjatuh "aw" rintihnya sang ibu menghampiri.

"sayang mama bantu aja ya" pinta tika lalu ia mulai membantu alicia berdiri dan mulai menunjukan arah jalan.

"maaf alicia repotin mama" lirih gadis itu.

"sutt gak boleh ngomong gitu"

Sesampainya di kamar alicia, alicia mendudukan pantatnya di kasur yang sudah lama tidak ia duduki, nyaman beda dengan kasur di rumah sakit.

"mama ke keluar dulu ya mau ambil koper kamu" ujar wanita paru baya tersebut.

"maafin cia sekali lagi" lirihnya namun masih di dengar oleh sang ibunda.

Tika keluar dari kamar tersebut, sementara alicia di kamarnya terdiam diri sebenarnya ia kangen dengan ponselnya namun ia sadar ia tidak bisa melihat, hidupnya di penuhi kegelapan saat ini.

Wajah yang dulunya cantik kini pusat pasi tidak ada warna di wajah gadis itu, badannya pun terlihat mengecil atau berat badannya turun.

Ia juga terkadang berpikir untuk sekolah namun sekali lagi ia dibuat tidak bisa melihat dan ia rasa ia akan merepotkan saja nantinya.

Rasa yang alicia rasakan saat ini adalah lelah untuk hidup namun perkataan dari sang kakak tirinya muncul di benaknya 'ada mama yang harus di bahagiakan' hal itu membuat alicia di paksa semangat.

Sang ibu datang dengan koper di tanganya sebenarnya alicia pasca di rumah sakit tidak terlalu banyak mengganti pakainya toh untuk ia tidur saja.

ALICIA [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang