Sesuai apa yang ada di dalam surat tersebut, Anuradha pergi ke hutan untuk pergi ke Aksa loka. Gadis itu tidak perlu meminta izin siapapun untuk pergi karena selama ini ia hanya tinggal sendiri. Dan ia hidup menumpang pada pamannya yg berada di sebelah rumahnya. Namun karna suatu alasan, pamannya mulai tidak memperhatikan nya. Dan membuat Anuradha seperti gadis terlantar.
"Apa yang kau lakukan disini?" Anuradha tersentak ketika suara seorang gadis mengejutkannya.
"A itu, aku sedang," Dengan gagap Anuradha mencoba mencari alasan, namun ntah mengapa otaknya tidak mau diajak bekerja sama.
"Oh kau juga murid baru di Aksa loka ya?" Dengan cepat Anuradha mengangguk, sepertinya gadis itu tau lebih banyak tentang Aksa loka dibanding dirinya.
"kau salah pemberhentian, ayo ikut denganku." Lagi lagi Anuradha hanya mengangguk, dan dengan langkah kecil mengimbangi gadis tersebut.
"Aku juga murid baru, namaku Putri Rembulan, biasa dipanggil Bulan, kau?"
"Anuradha Zanitha, kau bisa memanggilku Ara." Anuradha menerima uluran tangan dari Bulan.
"Kalau boleh tau, Sebenarnya Aksa loka itu sekolah seperti apa?"
"kau tidak tau? baiklah akan ku jelaskan."
Aksa loka adalah sekolah sihir di Indonesia, tidak ada yang tau pasti dimana letaknya, yang jelas berada di Indonesia. Aksa loka mengambil siswa siswi setingkat murid smk/sma. Mereka mengambil beberapa anak dari setiap provinsi yang ada di di Indonesia.
"Aku juga tidak terlalu tau, karna aku juga murid baru. Nah itu keretanya, ayo naik."
Sepanjang perjalanan, Ara termenung, ia masih tidak mengerti banyak hal. Dari mulai sebuah kereta uap yang muncul di tengah hutan. Sekumpulan cendrawasih yang seperti melayani mereka. Rasanya benar benar aneh.
Hingga 3 jam perjalanan, ia sudah sampai di tempat tujuan. Menakjubkan, itu adalah satu kata yg bisa menggambarkan Aksa loka. Sebuah dinding besar yang terlihat seperti kerajaan jaman dahulu, khas sekali dengan Indonesia.
Seorang perempuan muda yang menggunakan kebaya berdiri di depan mereka. Dia adalah Bu Anjani, salah satu guru muda di Aksa loka. Perempuan kurus dengan kulit sawo matang bersih, rambut panjang yg di kepang ke depan dengan senyum manisnya tersenyum dan memerintahkan anak anak untuk mengikuti nya.
"Aku akan menjelaskan sedikit tentang wilayah utama yang ada di Aksa loka."
Ada lima wilayah utama di Aksa loka, yg pertama adalah wilayah Nakula dan Sadewa, wilayah ini adalah pintu masuk menuju Aksa loka. Sebuah gapura dengan patung Nakula dan Sadewa di sisi kanan dan kirinya.
"Seperti yang kalian lihat, kita berada di wilayah Nakula dan Sadewa."
"Patung itu tersenyum!!" Seorang siswa terkejut kala patung yang tadinya tak berekspresi tiba tiba tersenyum.
"Memang, karna itu mereka ditempatkan di depan, untuk menyambut kalian dengan senyuman." kata Bu Anjani sambil tersenyum. Sementara patung patung itu mulai tersenyum dan berkedip menyambut kedatangan mereka.
"Wah," Sedari tadi, hanya kata itu yg bisa keluar dari mulut Ara.
Setelah puas mengamati wilayah Nakula dan Sadewa, Bu Anjani membimbing mereka menuju tujuan berikutnya.
"Wilayah yang kedua adalah Bima, disini biasanya murid murid melakukan pertandingan sepak takraw, satu satunya olahraga resmi di Aksa loka. dan juga untuk tempat berlatih, ntah berlatih berpedang ataupun memanah."
Wilayah bima sendiri mirip seperti stadion. Sebuah lapangan luas dengan tempat duduk kayu mengelilinginya. Walaupun hanya ada satu olahraga resmi, anak anak diperbolehkan untuk bermain permainan olahraga selain sepak takraw. Kadang juga ada pertandingan tidak resmi diwaktu libur.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aksa Loka
FantasyAksa loka adalah salah satu sekolah sihir di Indonesia yang mengambil beberapa siswa siswi setingkat smk/sma di setiap daerah. Sekolah yang penuh keajaiban dan misteri menanti kalian. Apa kalian sudah siap? Ayo menjelajahi Aksa loka bersama dengan...