bab 10

84 16 2
                                    

Mereka sampai ke rumah sekitar pukul 8 pagi, itu artinya sudah hampir 2 jam mereka berjalan jalan di area pasar. Setelah menaruh bahan bahan makanan mereka ke dalam lemari penyimpanan, Arjuna meminta mereka untuk berkumpul di ruang tengah. Arjuna meletakkan buku yang tadi ia beli di tengah meja. Sementara itu teman temannya hanya memandanginya bingung.

"Kau ingin kami membacanya?" tanya Anuradha yang dibalas anggukan oleh Arjuna.

Abian mengambil buku tersebut dan memperhatikannya dengan seksama. Betapa terkejutnya Abian ketika ia tidak berhasil membuka buku tersebut.

"Buku ini tidak bisa dibuka." kata Abian sembari memberikan buku tersebut kepada Anuradha.

"Dikunci dengan sihir ya?" Anuradha bertanya sembari membolak-balik buku tersebut. Mata Anuradha tak luput dari permata yang ada di sampul buku, permata biru itu terlihat indah.

Anuradha menaruh tangannya di atas batu permata itu, tak lama kemudian batu itu kembali bercahaya, dan kemudian buku itu terbuka dengan sendirinya.

"Waw." kata Ana takjub.

Ana dan Abian mendekat ke arah Anuradha untuk melihat isi buku tersebut, sedangkan Arjuna setia di posisinya sembari menunggu teman temannya selesai membaca buku itu.

Dia istimewa, saat ia memegang tongkat, daun emas, air, dan api muncul dari tongkatnya secara bersamaan. Semua orang memekik takjub padanya. Namanya aneh, berkebalikan sekali dengan dirinya yang nampak bersinar.

-1950

Dia istimewa, namun dia tak terlalu hebat, dia terlalu angkuh dan mudah menyepelekan. Dia bodoh.

-1951

Dia aneh, selalu membicarakan tentang cara mengubah dunia. Dia menatap sengit pada murid terpintar tahun ini, dia pencemburu buta. Hari ini aku melihatnya masuk ke wilayah karna, dia berhasil mengelabui mbok rondo. Apa yang akan dilakukannya? Sepertinya dia merencanakan sebuah bencana.

-1951

Akhirnya dia lulus, dan begitu juga aku, aku penasaran akan jadi seperti apa dia nanti? Apakah orang lain akan tetap menganggapnya istimewa dengan kemampuannya saat ini?

-1952

Aku bertemu kembali dengannya, namun kali ini berbeda, dia tidak lagi istimewa, dia menyeramkan. Membicarakan dengan lantang tentang kekuatan yang bisa di dapat dari kegelapan, kurasa dia gila.

-1955

Terjadi penyerangan di Aksa loka, dia berulah, mencari perhatian yang dulu tidak dia dapatkan, hanya karna berbeda, dia merasa bahwa dia pantas berkuasa.

-1957

Dia kembali menyerang, dan kini memakan cukup banyak korban, namun para ksatria dengan jiwa suci muncul, mengalahkan dia dengan pedang bercahayanya.

-1958

Dia bersumpah akan kembali menyerang saat kekuatannya telah terkumpul kembali, 65 tahun yang akan datang, dia akan kembali menyerang, dan para ksatria juga berjanji, 65 tahun yang akan datang mereka akan tetap melindungi Alsa loka.

-1958

Para kstaria itu tewas karna sakit, namun mereka bersumpah bahwa jiwa suci mereka tetap akan datang ke aksa loka dengan wujud baru, kami semua mempercayai mereka. Mereka pasti akan datang dengan wujud yang baru demi melindungi kedamaian di dunia sihir ini. Kami yakin.

-1967

Buku itu tertutup dengan sendirinya ketika Ana dan yang lainnya sudah selesai membaca, dahi mereka mengernyit, merasa tak paham dengan apa yang baru saja mereka baca.

Aksa LokaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang