00.00
"Bapa kami yang di Sorga, Tuhan Jesus kami yang diberkati. Aku Kim Jungkook. Malam ini, usiaku tepat delapan belas tahun. Aku berterimakasih, atas segala kesehatan dan kesejahteraan dariMu untuk hidupku. Kau melindungiku dan tiada yang dapat menandingi kuasaMu selain diriMu sendiri. Disini aku hanya setitik debu yang mengharap belas kasihan olehMu. Bapa dan Tuhan Jesus bisa mendengarku bukan? Apa aku bisa meminta hadiahku? Karena jika bukan Engkau? Lalu siapa lagi? Aku tak akan meminta banyak. Aku - aku hanya ingin menikah dengan kakak."
Jari-jari menyatu erat, mata tertutup rapat dan wajah mendongak berlutut di hadapan Tuhan. Permintaannya sederhana namun begitu dalam. Saat ia mengatakan sebuah kalimat pasti akan keinginannya, seluruh wajah memerah dan ia menunduk malu. Begitupun dengan sosok tampan yang diam-diam mendengar semua doa malamnya.
Tak menyangka? Adik kecilnya sudah dewasa. Sudah tak merengek menginginkan lolipop dan es krim melainkan ingin dinikahi oleh kakaknya sendiri. Sah saja bukan? Toh mereka bukan saudara kandung.
Lalu tiba-tiba si pendoa membuka mata terkejut akan suara gaduh dari luar kamarnya. Seokjin ketahuan mengintip. Saat hendak pergi dari depan pintu kamar Jungkook, tak sengaja lengannya terantuk meja kecil tepat di sebelah kanan pintu.
"Kakak?"
"E-eh Kookie. Su-sudah bangun?"
"Udah. Kookie lagi doa malam. Mau berdoa bersama?"
"B-boleh."
Tak lain halnya dengan Jungkook, seluruh wajah, telinga hingga leher Seokjinpun juga ikut memerah. Tawa kecil sebisa mungkin Jungkook tahan sebab ia tak mau kakaknya semakin menahan malu. Jungkook tau Seokjin mendengar doanya tadi. Jungkookpun sengaja berdoa sedikit lebih keras agar suaranya terdengar oleh pria itu.
Tak percaya? Sekarang coba saja kalian cari. Mana ada orang yang secara terang-terangan berdoa meminta untuk dinikahi, tepat pukul dua belas malam, padahal ia tau kalau Seokjin sudah berjanji untuk membangunkannya di waktu tersebut?
Tentu saja hanya Jungkook yang melakukannya.
Tak perlu menunggu lama, sebuah ajakan lolos dan Jungkook menggenggam pergelangan tangan yang lebih tua menuntun agar si pria ikut berlutut di sebelahnya. Lantas mereka berdoa bersama. Namun kali ini, keduanya memilih untuk mendoakan satu sama lain dalam diam.
___
"Kook. Tadinya kakak mau bangunin kamu biar surprise. Kakak juga udah siapin kue ulang tahun di meja makan. Mau tiup lilin dulu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With You ✅️
Teen FictionKisah manis dua anak yatim piatu penghuni panti asuhan yang saling jatuh cinta. Berawal dari Seokjin yang menemukan Jungkook kecil tengah menangis sendirian di taman dekat panti asuhan tempatnya tinggal. Lalu ia membawa bocah kelinci itu pulang dan...