"Kookie, bangun yuk."
"Hmmm."
Jarum berputar pada porosnya melewati tiap angka hingga menuntun yang terpanjang tepat berada di arah utara. Harusnya matahari sudah menampakkan senyumnya namun pagi ini, matahari enggan bersinar sebab awan-awan hitam tengah sibuk berkumpul dan bermain tepat di bawah anggunnya cahaya terang sang pemeran utama.
"Ini udah satu minggu kamu libur Kook. Apa kamu gak ada kerjaan di agency?"
"Hmm."
"Astaga kenapa bandel banget ya kelinci satu ini? Kakak mau kerja. Kalau kamu gak bangun berarti kamu melewatkan jatah pagi kamu."
Ah... benar juga. Kalau Jungkook tak segera bangun, maka ia akan melewatkan ciuman selamat pagi dari Seokjin. Ciuman yang Jungkook minta secara malu-malu sejak satu minggu yang lalu 😳.
"Kakakkkk~"
Jungkook segera bangun dan berlari mengejat bahu lebar yang menghilang di balik pintu tanpa tau si empunya malah asyik bersembunyi di balik tembok putih di sebelah meja dimana akuarium bertengger apik di atasnya.
"Bhaaaaa!"
"Aaa!"
Bugh...
Sebuah pukulan keras menghantam perut Seokjin dan membuat si tampan limbung hingga tak sengaja menyenggol akuarium berisi dua ikan cupang milik Jungkook.
Pyarrrr......
____
"Hiksss... huhuhu hiksss. Ikan.... i-ikan bangun! Hiksss.."
Sudah satu jam Jungkook meratapi kepergian si ikan yang ia beri nama 'ikan' tersebut. Kali ini bukan dua ekor ikan emas melainkan dua ekor ikan cupang. Masih seperti yang lalu. Ikan dengan corak hitam legam dan semburat putih dibagian siripnya, terlihat begitu tampan dan berwibawa yang ia posisikan sebagai Seokjin. Sementara satu lagi ia beli dengan warna putih dengan sedikit bintik abu dibagian tubuh serta semburat hitam dibagian sirip bawah, ia posisikan sebagai dirinya sebab Seokjin bilang "Ikan ini cantik Kook, kalau lagi berenang siripnya indah kayak orang lagi menari. Percis seperti kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With You ✅️
Novela JuvenilKisah manis dua anak yatim piatu penghuni panti asuhan yang saling jatuh cinta. Berawal dari Seokjin yang menemukan Jungkook kecil tengah menangis sendirian di taman dekat panti asuhan tempatnya tinggal. Lalu ia membawa bocah kelinci itu pulang dan...