"Gue mau nerobos, penasaran banget gue." Pinta Mala menerobos beberapa orang yang sedang melihat siswa kecelakaan itu. Rakha pun bergegas ikut dengan Mala.
"Minggir²"
Saat Mala sudah berada di bagian depan, ia terkejut bukan main, jantungnya seketika berhenti sejenak, badannya terasa lemas matanya sudah meneteskan air mata. Ya, orang yang menabrak bus itu adalah Arie kekasih Mala yang menjadi pemimpin Konvoi sekolahnya.
"A...Arie?" Rakha terkejut melihat orang yang tergletak di depannya. "Pak, bu ini temen saya tolong panggilin ambulan!" Pinta Rakha berteriak, dirinya bahkan tidak memperdulikan Mala yang sedang menangis kehilangan kekasihnya.
"Cepet!"
Beberapa orang menelpon ambulan dan polisi, sedangkan Rakha hanya bisa menatap Mala penuh kasihan. Mala si periang yang tidak pernah menangis, kini harus menangis melihat apa yang ada di depannya.
Mala bahkan tidak bisa menyentuh Arie, dia takut, dia gemetar bahkan dia sangat kecewa pada dirinya sendiri, harusnya saat ia tau bahwa Arie pemimpin konvoi itu dia akan berusaha mencegahnya, tapi sekarang dia terlambat, dia bahkan tidak bisa memeluk kekasihnya lagi.
....
Hari berganti hari tidak terasa sudah 2 bulan lamanya, Mala masih saja belum menerima kenyataan bahwa Arie telah meninggal dunia. Mala begitu murung, tak ada senyuman setiap harinya, tidak ada candaan untuk teman-teman di kelasnya.
Hidupnya sudah hancur sejak kepergian Arie, Hari-hari tanpa Arie disisi nya membuat ia merasa hampa.
Memikirkan Arie terus menerus membuat Mala lupa bahwa Rakha juga bagian paling penting ada di kehidupannya. Rakha juga adalah orang pertama yang bisa membuatnya membuka hati untuk Arie, berkat Rakha ia bisa merasakan bagaimana rasanya memiliki kekasih.
Kini Rakha sudah menjadi mahasiswa di Universitas Permana, dirinya bukan lagi anak remaja SMA. Berbeda dengan Mala yang baru saja menginjakan kaki nya di kelas 12.
Beberapa bulan ini Rakha sendiri pun agak frustasi melihat Mala yang sangat sulit di temui, ia ingin Mala yang seperti dulu yang ceria, yang bahkan selalu bertingkah aneh padanya.
"La sampe kapan sih lo kayak gini? Lo gak tau gue stress banget lo kayak gini," keluh Rakha sambil memandang foto dirinya dengan Mala.
Tanpa disadari Rakha, seorang perempuan dengan style tomboi datang memeluknya. "Rakha..."
Rakha terkejut senang melihat yang memeluknya adalah Mala. "Mala?"
"Kenapa, kaget gitu?" Tanya Mala yang masih memeluk Rakha."Ini lo Mala sahabat gue kan?" Tanya Rakha memastikan kembali.
"Iyaa ogeb ini gue Basmalah Nigista Saba Ebalent Gralind!"
Mendengar nama itu akhirnya Rakha percaya bahwa yang memeluknya benar-benar Mala sahabatnya.
"Duduk², kok lo berani kesini?" Tanya Rakha penasaran.
"Sebenernya nih yaa gue lagi belajar ngeberaniin bersosialisasi lagi sama orang-orang dan gue juga gak mau terus-terusan kepikiran Arie, kasian sama dia pasti dia gak akan tenang." Mala menceritakan semuanya satu persatu yang bisa membuatnya kembali bangun dan bangkit.
Rakha hanya bisa mendengar sesekali mengelus rambutnya, namun entah apa yang Rakha rasakan, harusnya dia bahagia bukan sedih atas pulihnya trauma Mala.
"Kenapa wajah lo sedih sih Rakh?" Tanya Mala penasaran. "Gue sebenernya seneng lo bisa kembali pulih La, tapi disisi lain gue juga sedih. Gue sedih karena gue bukan alasan utama lo buat kembali pulih."
Bersambung...
Gais yuk liat MV Mala Rakha di yt Indosiar. Trendingin yuk tanpa emot.
KAMU SEDANG MEMBACA
Go Back Or Not Back
FanfictionMala yang berjuang mati-matian ingin kembali pulih setelah kepergian kekasihnya harus di hadapkan dengan masalah rumit yaitu kembali ke masalalu yang mempertemukan dirinya kembali dengan kekasihnya dan sahabatnya.