Part 18 : Mala Jago Masak

468 36 2
                                    

Mala pun menutup payung itu dengan susah payah, namun tiba-tiba saja Mala merasa ada orang yang memayunginya. Mala membalikkan badannya dan benar saja, itu adalah Rakha.

"Beli payung mbak nya!" Ledek Rakha.

"Ih!"

Rakha dan Mala pun berjalan dengan satu payung yang sama.

"Bisa gak La kamu deketan dikit aja, aku basah." Pinta Rakha.

Mala langsung saja bergeser melihat pundak Rakha basah.

Dari kejauhan Mala melihat Vio dan Arie satu payung juga sama seperti dirinya, Arie dan Vio akan melewati dirinya dan Rakha.

Melihat itu Mala sedikit sedih, pasalnya dulu saat hujan Arie justru tidak mau berbagi payung dengannya. Ia malah membawa 2 payung untuk dirinya dan juga Mala.

Mereka berpapasan, Mala dan Arie saling melihat ke arah satu sama lain.

...

Hujan telah usai, Festival sekolah kembali di adakan. Yaps hari ini adalah hari festival sekolah yang di adakan setiap 4 bulan sekali, festival ini untuk lebih mengenali bakat apa yang para siswa dan siswi ini miliki.

Rakha dan Andryan berjalan menuju acara festival tersebut, begitu juga dengan Mala dan Alifa.

Rakha mengetahui lebih dulu bahwa disana Mala sedang berkeliling keliling melihat mini bar beberapa kelas.

"Ah... gue udah lama gak liat festival lagi setelah ganti osisnya jadi gak jelas." Oceh Mala.

"Hah?"

"Maksud gue, gue suka sama festival sekarang." Ujar Mala kembali.

"Kirain gue nih lo gak peduli sama festival² kayak gini. Lo kan mageran." Ledek Alifa.

Saat Mala sudah sampai di mini bar milik kelasnya, ia pun melihat Devi yang sedang menaruh gula ke daging yang akan dimasak itu dengan ragu-ragu. Ia pun langsung mengambil sendok besar dan menuangkannya. "Mala...!" Protes Devi.

"Kalo kayak gini baru kerasa, sini biar gue yang masak, gue di ajarin bunda ĕ hari buat masak ini doang." Mala memang sering memasak oseng daging karena itu kesukaan Ayahnya jadi dia pun ingin selalu memakan itu setiap minggu.

Dengan sangat mahir Mala memasak seolah-olah dirinya chef hebat, memotong dengan cepat dan terakhir tidak lupa adegan dimana chef menaburkan garam dari atas. "Woaw..."

Teman-teman Mala takjub melihat apa yang Mala lakukan tapi ada salah satu temannya yang sedikit meragukan rasa masakan Mala. "Ah nanti gak enak lagi!" Cibir temannya.

Mala hanya tersenyum. "Wah ngeremehin, nih cicipin dulu."

Mala menyuapkan makanan yang ia buat kepada satu persatu temannya, mereka semua mengatakan apa yang Mala masak ini sangat enak. Wangi nya, pedasnya, gurihnya semua tercampur pas.

"Gila enak banget La."

"Iyaa enak banget La, gue gak nyangka lo bisa masak."

"Hmm... ini enak banget."

Rakha pun mencicipi masakan Mala untuk yang kedua kali. "Gue gak nyangka lo bisa masak seenak ini La." Puji Rakha.

Rakha memang belum pernah tau rasa masakan Mala, meskipun ia tau bahwa Mala sering memasak. Tapi, Mala memasak hanya untuk Arie bukan untuk dirinya.

Devi menyarkan bahwa masakan yang Mala buat lebih baik untuk menu utama saja, dan di jamin mini barnya akan ramai dan laku keras.

"Mendingan ini di jadiin menu utama deh." Suruh Devi.

"Bikin aja 50 porsi," suruh Arkha pada Mala.

Mala menolak jika harus membuat 50 porsi ia tidak bisa, karena itu terlalu besar. Alhasil Mala hanya memasak jika ada pesanan.

Arie, Afan, Andryan dan Eby akan menampilkan pertujukan lucu di festival sekolahnya, yang dimana mereka menampilan pantomim serta komedi lainnya.

Seluruh siswa melihat aksi mereka tapi tidak dengan Mala, Devi dan Alifa sebenarnya mengajak Mala pergi tapi Mala tidak mau karena Mala tau mereka akan mempermalukan diri mereka di depan keluarga bahkan temang mereka masing-masing.

Yaps, kejadian itu memang ada, Arie pun kerap disuruh pantomim oleh sang guru saat dirinya di hukum maka dari itu Arie yang merasa malu dan terhina akhirnya memutuskan pindah sekolah.

"Ayok La liat?!" Ajak Devi dan Alifa.

"Gak ah." Tolak Mala.

Setelah pertunjukan itu selesai mini bar Mala kembali ramai, dan Mala harus memasakan terus menerus sedangkan Rakha hanya memandangi Mala dari jauh.

Andryan yang beranjak ingin pergi tidak sengaja menumpahkan air es mengenai celana Rakha. "Aduh Kha sorry² gue buru² soalnya."

Rakha hanya sedikit cemas namun ia tidak marah, akhirnya ia pergi ke mall membeli celana untuk dirinya dan ia pun melihat gaun yang amat sangat cantik untuk di kenakan oleh Mala.

Rakha awalnya melewati gaun tersebut namun ia kembali lagi dan membeli gaun tersebut.

Sementara itu Arie tengah asik berjalan-jalan bersama Vio menikmati indahnya festival sekolah, Arie mengatakan bahwa dirinya menyukai festival ini terlebih lagi jika bersama Vio dan itu membuat Vio tersipu malu.
Arie membeli eskrim, memainkan game ketok palu dan beberapa permainan lainnya bersama Vio dengan rasa bahagia.

Kemudian mereka kembali berjalan-jalan, Mala melihat mereka dari jauh merasa kesal dan marah pasalnya saat dulu Arie justru sibuk dengan teman-temannya tapi sekarang dia bersama Vio.

Afan dan Eby yang sedang berjaga di standnya melihat Arie bersama Vio. "ARIE!!!"

Bersambung.....

Go Back Or Not BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang