Part 14 : Godain Rakha

666 39 0
                                    

Mala dan keluarga sedang berkumpul di rumah menonton tv dengan bercanda gurau. Setelah itu mereka makan malam, Mala yang biasanya ogah-ogah disuruh makan bersama kini ia dengan senangnya menyiapkan makanan dan tak lupa memberikan makanan yang banyak untuk ayahhya.

Andry yang mengambil duluan sebelum ayahnya makan pun tidak boleh.

"Kenapa sih lo ah, gue mau makan ini!"

"Gak, ini buat ayah dulu." Mala langsung mengambil mangkoknya lalu menuangkan masakan itu ke piring ayahnya.

"Lagian ini masih banyak ogeb!" Protes Andry.

"Andry, masa sama adik kamu ogeb², bunda gak ngajarin ya begitu." Omel bunda Voke.

"Lagian bagus berarti Mala sayang banget sama Ayah kan?" Tambahnya.

Selesai makan, Mala tetap ingin tidur di kamar kedua orang tuanya.

"Mala tambah kesini tambah kesana yaa bund?"

"Namanya juga pubertas yah."

"Tapi bund, ayah heran kenapa di buku diary Mala, ada tulisan kematian, Perjalanan waktu, hari yang ajaib. Maksudnya apa sih bund?" Tanya Ayah Lian.

Voke menegur Lian untuk tidak membuka buku harian anaknya karena itu privasi baginya.

Tapi Lian penasaran karena Mala bertingkah aneh, ia juga hampir mengira Mala sedang hamil karena dia ingin di manja dan dekat dengan orang tuanya.

"Kamu tuh ngaco! Masa mikir yang gak-gak ke Mala, lagian Yah Mala itu udah gede dia pasti punya alesan kenapa dia bisa kayak gini." Omel Voke pada Lian.

Karena Ayah dan Bunda nya itu masih berisik akhirnya Mala pindah ke kamarnya.

Di kamar, ia sejenak melamun tak lama kemudian dia menangis.

Dia menangis mengingat Ayahnya yang setahun lagi akan meninggalkannya. Dia juga mengingat Arie yang kecelakaan di depannya.

Disisi Lain ada Arie dan Rakha sedang galau karena satu perempuan yaitu Mala.

Rakha dari dulu menganggap Mala sahabat mengapa kini dirinya berubah dan justru menaruh hati pada Mala, bukannya keinginan dia kembali ke masalalu adalah untuk menyatukan Mala kembali dengan Arie.

Begitu pun dengan Arie, ia tidak tahu harus berbuat apa. Mala seakan-akan sudah membencinya, ia memang tidak menyukai Mala tapi dia juga tidak ingin melihat kekasihnya di waktu yang berbeda terluka karena nya.

Mereka bertiga sama-sama menangis di tempat masing-masing.

...

Arie akan pergi ke sekolahnya berpamitan dengan papahnya yaitu Temmy dan ibu Medina.
Orang tua Arie sendiri bukan dari keluarga terpandang seperti Rakha, mereka hanya keluarga paling kaya di kampungnya. Kampung Arie menuju sekolahnya tidak terlalu jauh, dia juga mengendarai motor.

Sedangkan Rakha kini sudah memakai mobil, meskipun belum berusia 17 tahun tapi Rama sudah mengijinkannya.

Saat ia sudah sampai di sekolahnya, ia melihat kembali dompet Mala yang belum di kembalikan.

Di jam pelajaran pertama kelas Rakha sedang olahraga, lalu Rama pun datang menjenguk sang anak yang sedang berolahraga. Rama adalah pemilik sekolah Permana tersebut, ketika Rama datang Rakha sedikit malu.

"Papah?"

"Semangat ya sayang olahraganya." Melihat itu Rakha justru menjadi bahan ledekan teman-temannya.

"Apaan sih papah!" Rakha tidak senang jika papah Rama menemuinya
Setelah kepergian papahnya, tiba-tiba ada kucing mendekati Rakha. Rakha mengusirnya pergi dengan sedikit takut, namun dia tahu kalau kucing itu pasti lapar.

Go Back Or Not BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang