Part 20 : Afan si cowok gampangan

510 34 0
                                    

Setelah berakhirnya acara festival sekolah, mereka semua pun meninggalkan sekolah. Arie dan Vio masih tetap bersama, Arie terlihat tidak bersemangat lagi setelah melihat penampilan dari Mala. Vio sendiri menyadari perubahan Arie hari ini, ia pun tiba-tiba bertanya. "Ada gak sih sesuatu yang kamu sukain Rie?" Tanya Vio.

Arie geleng-geleng menandakan tidak ada yang ia sukai, namun Vio tidak percaya bagaimana bisa Arie tidak menyukai apapun.

"Serius, gak ada yang kamu suka?" Tanya Vio kembali.

"Gak ada kok, yaudah yuk pulang aku panggilin taksi yaa, sorry gak bisa nganter."

...

Mala yang tidak suka mengenakan gaun, buru-buru ke toilet ingin mengganti pakaiannya, Rakha pun melihat Mala masuk ke toliet pria.

Tidak lama kemudian segrombolan geng ingusan yaitu geng Nizam datang masuk ke toilet pria, Rakha pun menyusul memastikan tidak ada yang mengetahui ada Mala di toilet tersebut.

"Eh calon puteri sekolah cantik-cantik yaa, apalagi anak kelas 10A udah cantik sexy lagi" Kata teman Nizam.

"Menurut gue Mala yang paling cantik sih, dia lucu gemoy." Ucap teman Nizam yang lain.

"Eits jangan ngambil Mala, dia punya gue." Kata Nizam.

"Tapi kalo gue bosen, gue kasiin ke lo kok tenang aja." Tambahnya.

Mala yang mendengar itu kesal, berani-berani nya Nizam mempermainkannya, ia pun langsung keluar dan mendapati Rakha. Rakha menyuruh Mala kembali masuk karena Nizam dan kawan-kawan masih berada di toilet.

"Rakha?!"

Rakha menyuruh Mala untuk diam agar tidak terdengar oleh siapapun.

Tiba-tiba saja Arie membuka pintu salah satu toilet yang di dalamnya terdapat Mala dan Rakha.

Mala dan Rakha kaget melongo memandangi Arie begitupun sebaliknya. Seolah tidak ada tenaga Arie bertanya dengan lemas. "Kalian lagi ngapain?" Tanya Arie.

Rakha menatap Arie tajam begitu juga dengan Arie.

Arie yang kesal pun pergi lalu mengoceh sendiri, ia rasa Mala dan Rakha sudah gila karena mereka berada di toilet yang sama. Dia bilang Mala hanya mencintai dirinya, tapi kenapa Mala bisa berada dalam toilet yang sama dengan Rakha? Dan mengapa dirinya begitu kesal sekarang.

"Gila-gila, Rakha bilang Mala cuma cintanya sama gue tapi liat sekarang mereka berduaan?" Ocehnya.

Rakha mengejar Arie yang nampak kesal. Ia memanggil Arie yang berjalan cepat. "Arie!"

Arie menghentikan langkahnya kemudian berbalik menghadap ke arah Rakha dan Mala.

"Apa?"

"Lo marah?" Tanya Rakha.

"Gue marah? Gak lah ngapain gue marah sama dia yang gak ada feminimnya sama sekali!" Cibir Arie.

"Oke kalo lo gak marah, lagian dia tomboy pun masih cantik sih buat gue." Ucap Rakha sambil mengelus kepala Mala.

"Makasih. Oh ya kamu duluan aja kha, aku mau ngomong dulu sama Arie." Rakha menyetujui permintaan Mala akhirnya pergi.

"Arie?"

"Apa?"

"Kenapa lo nyolot?"

"Lo senengkan jalan sama Rakha sekarang, padahal dulu lo bilang lo cinta sama gue ternyata apa? Lo malah cinta sama sahabat lo sendiri!"

Mala mendekati Arie dengan mata terplotot lalu kemudian pergi.

...

Devi tengah tebar pesona di depan Afan yang justru tengah memasang muka galau, Devi yang peka pun akhirnya mengajak Afan pergi meskipun Afan menolaknya, ia tetap menarik Afan agar mengikutinya.

Go Back Or Not BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang