Saat Nizam sedang pemanasan di tepi kolam, dengan emosi Arie menendang pantat Nizam hingga terjebur di kolam renang.
Byurr...
Rakha melihat dari belakang ingin tertawa namun ia masih bisa menahannya. "Apa-apaan sih lo?!" Nizam tak terima karena dirinya di dorong.
"Sorry² gue kira lo temen gue. Sorry yaa!"
"Lo dorong gue keras banget anjing!"
"Ya gue minta maaf!" Lalu kemudian arie pun pergi.
Misi mereka berdua berhasil.
...
Di malam hari, Vio yang sedang berusaha keras menari dengan musik hip hop, ia berusaha untuk menampilkan musik dan tarian yang berbeda namun hasilnya memakau. Sejujurnya Vio ingin sekali jika dirinya mengikuti les tari yang bukan ballet, namun Ayahnya akan marah jika dia tidak menuruti permintaan Ayahnya.
Arie yang melihat Vio menari pun ikut bangga dengan apa yang di lakukannya. "Hai.."
"Hai."
Setelah Vio berganti baju, mereka memutuskan untuk jalan-jalan, Arie mengajak Vio menonton bioskop yang amat sedih untuk seorang perempuan. Ia yakin, Vio akan suka dan pasti menangis tersenduh-senduh di dalam bioskop.
"Tadi kamu keren banget loh." Puji Arie pada Vio.
"Makasih."
"Kamu juga hebat, bisa nari lagi padahal kamu pernah cidera." Puji Arie kembali.
"Aku suka nari, dan aku juga pengen banget jadi penari terkenal."
"Btw, mendingan kita nonton aja yuk, mau kan?" Ajak Arie kepada Vio dan Vio pun mau.
Disisi lain Rakha dan Mala tengah berada di tempat parkiran Mall, namun Mala sedang mengoceh di karenakan ia yakin bahwa Rakha pura-pura sakit. "Kenapa sih lo gak bilang aja kalo tuh gak sakit?"
"Kalo gue bilang, emang lo mau gue ajak nonton?" Rakha bertanya kembali pada Mala.
"Apaan sih orang gue nanya, malah nanya balik."
"Gue cuma mau bikin kenang-kenangan aja sama lo disini, dari awal kita kesini ini pertama kalinya gue sama lo jalan bareng. Jujur gue kadang ngerasa kangen sama kita yang dulu. Emang lo gak kangen sama kita yang dulu?"
"Gue juga sama sih, tapi kita gak mungkin kayak dulu." Jawab Mala.
Rakha mengerti, Mala dan dirinya tidak akan bisa sama seperti dulu karena pada akhirnya Mala akan bertahan disini dan dirinya yang akan pergi.
Sesampainya di bioskop Mala duduk menunggu Rakha memesan makanan, namun sangat di sayangkan Mala harus bertemu Arie dan Vio.
Mala jadi ingat, harusnya yang bersama Arie itu adalah dirinya bukan Vio.
"Harusnya gue, lagi-lagi gue di kecewain Arie." Keluhnya.
Arie yang melihat juga Mala dan Rakha tengah duduk bersama pun ikut mempermasalahkan dalam hatinya. "Kata nya suruh deketin gue sama Mala tapi lo sendiri justru deketin Mala terus? Gue gak habis pikir!"
Gue buat Mala cemburu ah ~ ucap Arie dalam hatinya
"Ih ini enak banget, kamu mau gak Vio?" Tanya Arie dengan suara sedikit kencang hingga terdengar di telinga Mala.
Mala yakin bahwa Arie berusaha membuatnya cemburu ia pun membalasnya. "Rakha, lo kan pernah bilang lo suka sama gue di depan Alifa sama Devi? Lo tau kan gue sebenernya lagi mikir-mikir sih tapi...
Rakha tidak mengerti apa yang di bicarakan Mala, tumben sekali Mala membicarakan soal pernyataan cintanya. Sepertinya ada sesuatu yang tidak beres, tapi Rakha tidak peduli.
Vio bertanya pada Arie apakah dia sudah pernah menonton film ini dan Arie pun menjawab belum. Padahal Mala yakin kalo dirinya berbohong, dulu saat Arie mengajaknya menonton Arie sudah lebih dahulu menonton film ini dan dia akan menangis terus saat melihat film ini.
"Bohong!"
Arie terkejut mengapa Mala tau bahwa dirinya berbohong.
"Film ini banyak yang ngeriview, katanya sedih banget." Ucap Vio.
"Ah gak mungkin kalo film melodrama biasa tuh sedih, mungkin cewek-cewek pasti nangis."
Mala mengingat kejadian dulu bawa Arie selalu menangis saat menonton film ini, tidak di bioskop di tv maupun di handphone.
"Yaudah yuk masuk, udah di buka pintu nya." Ajak Vio.
Mala dan Rakha duduk di kursi set F, sedangkan Arie dan Vio di set D. Mala sama sekali tidak menangis melihat Film itu, hingga membuat Rakha bertanya. "Lo gak nangis? Film nya sedih?" Tanya Rakha. "Gak kok." Jawab Mala.
Rakha kembali mengingat kejadian² kemarin, yang dimana Mala menangis di jembatan dan menangis di bus. Tapi, sekarang Mala tidak menangis sama sekali.
Kali ini Mala sahabatnya yang dulu adalah orang yang sulit di tebak, dan Rakha menyadari bahwa dirinya bukan sahabat yang baik buktinya ia tidak pernah melihat Mala sedih sampai menangis sesenggukan.
Setelah selesai menonton, Mala ingin pulang terlebih dahulu. "Gue udah nurutin kemauan lo, jadi gue harus balik ini udah jam 9 malem." Mala melangkah maju sedikit. Namun Rakha mencegahnya. "Mala!"
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Go Back Or Not Back
FanficMala yang berjuang mati-matian ingin kembali pulih setelah kepergian kekasihnya harus di hadapkan dengan masalah rumit yaitu kembali ke masalalu yang mempertemukan dirinya kembali dengan kekasihnya dan sahabatnya.