Mala geleng-gelengkan kepalanya. "Gak semua yang lo liat itu gak baik kak, lagian selama ini kak Arie gak pernah peduli sama gue? Terus sekarang lo tiba-tiba dateng kesini dan sok-sokan peduliin gue? Apa sih mau lo kak?" Mala marah pada Arie, ia hanya ingin mengubah masa depannya dan kejadian kemarin itu sudah cukup jelas bahwa Arie yang ia cintai kini tidak bisa ia miliki.
Arie bingung pada apa yang Mala katakan, kenapa Mala memposisikan seolah-olah dirinya adalah orang terdekat Mala. Bukankah selama ini hanya Rakha yang ada di dekatnya?
Mala pergi meninggal Arie yang masih kebingungan, ia marah pada Arie bisa-bisa nya Arie melakukan hal yang membuatnya justru akan semakin sulit melupakan Arie. Ia hanya berusaha supaya Arie bisa bertahan hidup lebih lama.
Arie menghubungi Rakha, menceritakan semua yang terjadi kepada Rakha, Rakha memahami situasi ini, tapi dia hanya bisa diam tak bisa berbuat apa-apa lagi. Ia ingin sekali ikut campur dan menceritakan aoa yang terjadi pada dirinya dan Mala. Namun, Rakha takut jika Arie tak percaya dan menganggap ini semua lelucon lalu menceritakan kepada teman-temannya.
"Gue bakalan cerita ke lo, kalo waktu nya udah tepat Rie, gue cuma minta lo jagain Mala yaa disana. Gue sendiri lagi mumet banget."
Rakha yang sedang memandangi langit kini beralih memandangi pohon, dia sekarang merasa cemas dan khawatir. Pasalnya dia dan Mala telah merubah yang harusnya sudah terjadi di waktu lain, harusnya Mala sedang masa pendekatan dengan Arie dan gue harusnya mendukung mereka.
Tapi sekarang? Semuanya berjalan berantakan, menurut Rakha ini semua sudah terlalu jauh. Rakha ingin kembali, dia ingin ke tahun 2024 lagi, dia justru tidak ingin merubah takdirnya.
Ia mengingat pertengkarannya dengan Mala waktu awal ia kembali ke sini, Mala bilang dirinya tidak boleh ikut campur tidak boleh melakukan hal tanpa seijinnya.
Disisi lain Afan dan Eby pun bertingkah aneh sepertinya mereka sudah sangat mengantuk, tapi yang lebih anehnya lagi Eby malah melakukan hal yang tidak wajar yaitu memasukan kepalanya di sela pagar rumahnya. Ia yakin bahwa dirinya bisa melakukan aktraksi tersebut hanya saja nasib berkata lain, kepalanya malahan tidak bisa keluar bahkan dia tetap dalam keadaan seperti itu sampai pagi.
Afan sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membantu Eby, dengan cara menarik rambutnya, mendorong wajahnya tapi hasilnya nihil.
"By kayaknya gue harus cari bantuan deh."
"Bener, harus cari bantuan cepet woy gue capek!"
Afan berlari ke kantor pemadam kebakaran hanya saja saat di kantor ia di telpon oleh Devi hingga asik sendiri dan melupakan Eby. Untung saja dia menempelkan note di meja supaya mereka menolong Eby.
....
Keesokkan harinya pemadam kebarakan mendatangi rumah Eby, membantu Eby mengeluarkan kepalanya dari sela pagar rumahnya.
Afan hanya bisa tertawa puas melihat Eby seperti itu....
Arie memanggil Mala, ia ingin mempertanyakan kejadian semalam. "Mala?!" Panggil Arie sambil menarik tangan Mala.
Mala pun mengikutinya lalu bertanya "ngapain sih kak?"
"Gue mau tanya soal semalem...
Mala terkejut, ia langsung menarik tangan Arie untuk mengikutinya agar tidak terdengar oleh orang lain. Ia pun langsung mencari ruangan kosong. Mala sudah mendapatkan ruangan kosong tersebut yaitu di ruang informasi."Ngapain sih lo ngajak gue ke ruangan informasi? Gue cuma minta lo jelasin kejadian semalem?" Pinta Arie nyolot.
"Gue minta maaf, tapi gue minta sama lo gak usah ikut campur urusan gue Kak. Gue cuma pengen lo bisa bahagia dan berumur panjang. Kalo pada waktunya emang lo gak kenapa-kenapa gue bakalan kasih tau semuanya ke lo." Jawaban Mala semakin membuat Arie kebingungan.
Tunggu, bukan cuma Arie yang bingung seisi sekolah pun di buat bingung karena mic di ruangan itu masih menyala hingga suara Mala dan Arie terdengar di seluruh lingkungan sekolahnya.
Obrolan mereka berdua sudah di dengar banyak siswa dan siswi untung saja mereka berdua tidak pernah menyebutkan namanya.
Tapi, Cantika mengupingnya. Ia paham bahwa Mala sekarang berada di kehidupan lain yaitu masalalu, dia bisa menyimpulkan dari semua apa yang Mala katakan. Kini ia tahu mengapa Mala banyak berubah.
Beberapa jam kemudian penjaga ruang informasi itupun mengklarifikasi bahwa itu kecelakaan sistem. Mereka sedang memutar film dan lupa mematikan Mic.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Go Back Or Not Back
FanficMala yang berjuang mati-matian ingin kembali pulih setelah kepergian kekasihnya harus di hadapkan dengan masalah rumit yaitu kembali ke masalalu yang mempertemukan dirinya kembali dengan kekasihnya dan sahabatnya.