1. Akhir untuk Awal

859 43 0
                                    

Welcome di buku ila yang ke-4 🤗❤️

Alhamdulillah ya .... Gak nyangka bisa sampe di titik ini 🤧

Seperti biasa, sebelum baca jangan lupa follow ya browww 😗🤙

Seperti biasa, sebelum baca jangan lupa follow ya browww 😗🤙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nahhh .... Ila mau jelasin dulu kenapa cerita ini tiba-tiba dipisah, karena awalnya emang satu buku sama 'I Want More Blood!' Sunghoon ver.

Mungkin di antara kalian ngerasa kesel karena cerita yang katanya 'Season 2' ini, MC-nya ganti jadi Jungwon 😂 kesel ya? Gamon ya?

Nah maka dari itu Ila pisah. Buat penggemar Sunghoon-Emery, cukup di Sunghoon ver aja, YANG MAU LANJUT, silakan baca buku ini ... Nah setelah ini juga ada lagi buku lanjutannya yaitu 'Eternity'. Nanti lah di akhir ila iklan-kan lagi 😂

Nah selain itu, banyak yang protes juga, kayak-- beberapa readers tu kek gak terima MC-nya diganti, kecewa lah singkatannya. Maaf ya, ila gak bisa maksain alur biar Sunghoon terus jadi MC. Keadaan sudah berubah, ini bukan lagi transmigrasi. Tapi lebih kek-- bangkit dari kematian gitu.

Intinya ila mohon maaf sebesar-besarnya buat yang merasa kecewa, dan selamat menikmati buat yang masih mau lanjut 🤗❤️

______Happy Reading_____

"Sungguh menyedihkan rasanya saat kau mempermainkan sebuah harapan."

°||Sheon Obsidian||°

Ivy Moldivia, gadis Lycan itu jadi lebih pendiam setelah kematian Saros untuk kedua kalinya.

Mata Ivy menelisik lebih jauh pemandangan dari jendela kamarnya yang langsung mengarah ke hutan. Tak ada yang ia lakukan kecuali membiarkan pikirannya melayang tak tentu arah. Bebas, tak seperti dirinya yang kini mengurung diri di kamar.

"Dengar ..., semua akan baik-baik saja, tak akan ada yang pergi lagi .... Gua janji."

Kata-kata itu kembali terngiang di ingatan Ivy. Sesaat dia mengutuk Saros dalam dirinya, dia benar-benar benci dengan janji lelaki yang dia kira benar-benar akan menikahinya, namun nyatanya malah meninggalkan dirinya untuk selamanya.

Ivy tak bisa menyalahkan siapa pun atas kematian Saros, rasanya... Percuma saja Ivy mengurung diri di kamar, itu tak akan merubah apapun atau mengembalikan apapun. Namun, Ivy tak dapat membohongi dirinya, bahwa dia lelah karena harus kembali kehilangan.

"Gua udah janji nih."

Satu lagi kepingan ingatan menyapa Ivy. Gadis itu semakin memeluk lututnya dan menenggelamkan dagunya di antara himpitan kedua lutut.

I Want More Blood! || Laszlo Salvatore Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang