Seluruh klan Lycan berkumpul di kastil Victor, sang Raja Lycan merasakan hal buruk akan terjadi dan memerintahkan kepada seluruh anggota klan untuk berlindung di dalam kastil. Jake dan Ni-Ki mengarahkan para Lycana untuk masuk ke tempat mereka. Victor mengawasi dengan seksama, jika diperhatikan lebih jauh sebenarnya sang Raja Lycan tengah mencari seseorang. Ya, siapa lagi kalau bukan sang cucu, Emery Crowley.
Hingga Vampir terakhir melewati pintu masuk, tak seorang pun yang terlihat seperti Emery. Victor mulai bergerak, mencoba mendekat ke arah Ni-Ki dan Jake seraya berkata,"di mana Emery?" tanya sang Raja dengan ekspresi serius.Keduanya yang sedari tadi berada di kastil hanya bisa saling bertukar pandangan, mereka sendiri belum mendapati Emery hingga saat ini.
"Mungkin masih di rumah," jawab Jake yang merupakan sebuah dugaan belaka.
"Sepertinya rumah cukup aman untuk saat ini," timpal Ni-Ki.
"Tapi firasatku berkata lain .... Cari keberadaan Emery!" perintah sang Raja akhirnya. Ni-Ki dan Jake hanya bisa mengangguk, bersama para prajurit Lycan, mereka bersiap untuk berangkat. Namun, baru saja Ni-Ki membuka pintu, tiba-tiba angin yang sangat kencang menghantam ke arah pintu. Sontak semua yang berada di dalam panik bukan main, secara spontan Ni-Ki kembali menutup pintu sebelum sang palang hancur diterpa angin dahsyat bak sebuah badai yang tiba-tiba muncul.
Victor yang menyaksikan itu hanya terdiam, dia mulai mencium sesuatu yang terasa tak asing bagi indra penciumannya.
"Kenapa tiba-tiba ada badai seperti itu?" tanya Jake kebingungan.
"Itu sihir!"
Sontak seluruh atensi kini tertuju pada sang pemilik suara. Victor, Vampir dengan klan Lycan itu tampak menatap tajam ke arah pintu, seolah-olah dirinya tengah menatap sang pemilik sihir saat ini.
"Sihir ini memang sengaja dibuat untuk menahan kita," tutur Victor setengah berbisik. Keadaan kastil seketika hening, semua terdiam memikirkan bagaimana cara agar mereka bisa keluar dari jebakan sihir ini.
"Lalu ..., apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya K yang tak bisa menemukan solusi dari permasalahan ini.
"Aku bisa menggunakan sihir," seru Ni-Ki mengajukan diri.
"Ini sihir terlarang ..., aku bisa merasakan energinya yang tidak terkendali .... Dikendalikan oleh dendam ... ini terlalu berbahaya bahkan untuk Kitsune sepertimu."
Ni-Ki terdiam, kekuatannya meningkatkan pesat setelah dia rutin mengasahnya bersama para Lycana, dia pikir kekuatannya sudah cukup untuk menghancurkan tabir sihir di luar kastil ini, namun Ni-Ki tidak bisa membangkang perkataan Victor secara terang-terangan, dia butuh waktu untuk mencari kesempatan dan mencoba yang terbaik untuk membebaskan mereka.
***
Pertarungan antara Vampir melawan Strigoi di perbatasan cukup sengit. Laszlo sedikit kewalahan dengan jumlah Strigoi yang begitu banyak, dan yang lebih menyulitkan dirinya adalah semua Strigoi itu sebenarnya adalah warga negeri Tholos yang terpengaruh oleh sihir pengendali, itulah sebabnya mata para Strigoi berwarna kuning emas bukan merah seperti Strigoi pada umumnya.
Laszlo berusaha sekeras mungkin untuk tidak menyakiti seorang Vampir pun, dia mengakalinya dengan mengalihkan energi dengan tekanan tinggi, menciptakan sebuah gelombang kejut pada jantung para Vampir itu dan membuat mereka tak sadarkan diri untuk beberapa saat kedepan, tujuannya sekarang adalah mencari siapakah sang pengendali di balik semua kekacauan ini.
Brak!
Untuk ke sekian kalinya Laszlo membanting tubuh seorang Vampir. Sang Raja mulai kelelahan akibat energinya yang terlalu banyak dia keluarkan untuk membuat gelombang kejut, padahal satu gelombang kejut membutuhkan cukup banyak energi, dan Laszlo setidaknya sudah membuat 100 Vampir tak sadarkah diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want More Blood! || Laszlo Salvatore
VampirePerang berakhir, pelarianku berakhir. Bersamaan, cinta pertamaku dan satu-satunya untukku pun ikut berakhir. Namun, nyatanya akhir adalah awal untuk sesuatu yang baru. Sesuatu yang selama ini tak pernah aku kira bisa terjadi dan akan menimpa diriku...