14. Next Level

70 23 5
                                    

Langit tampak begitu cerah di atas sana seakan memaksa Emery untuk bangkit dari tidurnya hanya untuk sekedar menyaksikan dunia yang terasa kian mengerikan bagi gadis blasteran itu.

Perlahan Emery beranjak dari ranjangnya kemudian berjalan menuju ke ruang tengah. Tampak di sana, Taki tengah memakan beberapa potong daging yang biasa dikirim oleh K untuk pria Lycan itu.

Emery menatap Taki sesaat kemudian menyadari keadaan yang terasa sedikit sepi. Ke mana perginya semua orang?

"Saros mana?" tanya Emery.

"Ke hutan," jawab Taki singkat tanpa menoleh ke arah gadis itu sedikit pun. Sementara Emery tampak terkejut di tempatnya.

"Sendirian?"

Taki melirik Emery sekilas sambil mengangguk.

"Kenapa emang?"

"Dia mana tau jalan di hutan." Emery bergegas keluar untuk mencari Saros sebelum sesuatu yang buruk terjadi kepada pria itu.

Baru saja Emery melewati pintu, tampak sesosok pria tengah sibuk dengan bunga-bunga liar yang tumbuh di tepi jalan. Tangan kanan si pria tampak sibuk memilah beberapa jenis bunga sementara tangan kirinya sudah penuh dengan beberapa tangkai bunga beraneka jenis.

Emery menghela napas, untunglah Saros tidak pergi terlalu jauh dari tempatnya ini, pasalnya dia tidak pernah tahu apa yang sebenarnya tersembunyi di pedalaman hutan Lycan.

Emery menghampiri sosok itu kemudian melipat tangannya di dada setelah mencapai jarak cukup dekat dengan Saros.

"Lu lagi ngapain?" tanya Emery.

Saros sedikit terkejut kemudian berbalik menatap gadis itu.

"Ini untukmu ...." Saros tersenyum cerah sembari menyodorkan beberapa tangkai bunga yang sudah dia kumpulkan. Namun mata Emery menangkap sebuah pemandangan aneh pada bibir Saros, kedua alis gadis itu bertaut bersama tangannya yang perlahan terangkat menuju bibir Saros.

"Apaan nih?"

Emery mengusap lembut noda di tepi bibir Saros dengan jempol tangannya, sontak lelaki itu menegang di tempatnya. Emery mengusapkan telunjuknya pada jempol, mencoba menganalisa sebenarnya benda apa yang tampak seperti serbuk itu. Kedua alis Emery bertaut bersamaan dengan kedua maniknya yang kembali menatap Saros.

"Lu makan kupu-kupu?" tanya Emery yang tampak mengenali serbuk di bibir Saros adalah serbuk yang sering ditemui pada sayap kupu-kupu, bahkan di sela bibir itu masih tersisa sedikit robekan sayap! Saros langsung menjilat sudut bibirnya kemudian menatap ke arah yang lain, berusaha menghindar agar tak beradu pandang dengan Emery.

"Saros! Jawab gue!"

Lelaki itu terlihat sedikit terperanjat kaget karena Emery yang tiba-tiba berteriak, dia kembali menatap Emery dengan wajah ditekuk.
"Kamu gak suka ya kalo aku makan kupu-kupu?" tanya Saros, ada nada sedih di sana.

Emery terdiam sesaat, sebenarnya ini hal normal bagi seorang Vampir dan mungkin ini masih bagian naluri alami yang ada pada diri Saros, sudah pasti Emery tidak akan pernah bisa menghalanginya atau menentang hal itu.

"Jangan sampe belepotan lagi ya kalo makan!" final Emery. Wajah Saros kembali ceria kemudian menarik tangan kanan Emery agar mengambil alih bunga di tangan Saros.

Emery kembali terdiam sembari menatap tangkai-tangkai bunga yang kini sudah berada di genggamannya, entah kenapa ada perasaan senang di hati kecil gadis itu. Tak bisa menafikan bahwa Emery suka hal-hal kecil yang Saros lakukan untuknya.

Tiba-tiba mereka mendengar suara teriakan yang sepertinya tak berjarak terlalu jauh dengan mereka.

"TOLONG!!!!!"

I Want More Blood! || Laszlo Salvatore Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang