𝐓𝐇𝐄 𝐋𝐔𝐊𝐄 𝐌𝐈𝐂𝐇𝐀𝐄𝐋

CHAPTER 45

" mesti anak mummy tak sabarkan nak jumpa daddy.. " ujar Arabella sayu pada anaknya yang sedang berada di atas ribanya .

" mummy pasti yang daddy akan okay "

" kalau Larissa nak tahu , daddy hebat sangat . Daddy boleh tahan sakit walaupun peluru masuk dalam perut daddy.. kuatkan daddy awak . Dia sempat teman mummy lahirkan awak .. dia sempat dukung and azankan awak walaupun perut dia sakit ... daddy dukung awak tenang je like nothing happen to him . Mummy sampai tak sedar yang daddy awak tengah tahan sakit yang berat . Pandai ye daddy sorok sakit dia depan kita " Air mata gugur jatuh membasahi pipi .

" daddy dah banyak tolong mummy , daddy lindung mummy dari semua perkara buruk yang akan menimpa mummy . Dulu mummy benci daddy sangat-sangat sebab perbuatan daddy , tapi tanpa mummy sedar daddy buat semuatu untuk kebaikan dan masa depan mummy.. "

" daddy buat apa-apa je untuk mummy , baikkan daddy "

" daddy ade mintak tolong dekat Larissa , daddy suruh Larissa pujuk mummy untuk maafkan dia . Tapi Larissa tak perlu pujuk mummy sebab mummy dah lame.. maafkan daddy "

" mummy maafkan daddy masa mummy dapat tahu semua .. Daddy buat semuani untuk kita "

" mummy salah pandang.. dulu mummy rasa daddy jahat tapi sebaliknya daddy baik sangat "

" Larissa perlu bersyukur dapat daddy macamtu , dah takde orang dalam duniani yang macam daddy.. no one can replace him . "

" he is our world .. "

" Luke Michael is your daddy name sayang.. "

" handsome name like the owner " Arabella mengusap hujung matanya ketika air jernih ingin mengalir . Arabella tersenyum terharu apabila melihat Larissa tersenyum dengan mata terpejam . Tertawa perlahan Arabella melihat senyuman anaknya .

" amboii , suka ye bila mummy sebut nama daddy dia " Arabella mengusap perlahan pipi anaknya yang sedang tersenyum tanpa gigi itu . Comelnya .

" nanti mummy bawa awak jumpa daddy ye "

" alhamdulillah daddy dah stabil .. " Mata Arabella bergetar-getar . Perlahan isakan keluar dari mulutnya kerana tidak mampu menahan tangisnya yang sedari tadi dia tahan .

Tok

Tok

Tok

Pintu bilik wad VVIP nya diketuk dari luar . Dengan laju Arabella mengusap air mata yang membasahi kulit wajahnya .

" masuk "

" assalamualaikum adik " sapa Ana yang baru saja tiba . Matanya terfokus pada mata Arabella yang merah dan sembap . Ana mendekati adiknya .

" waalaikumussalam " jawab Arabella . Ana terus memandang lama adiknya ketika suara adiknya berbeza , seperti baru lepas nangis. 

" adik nangis ? " tanya Ana lembut lalu melabuhkan punggunya pada kerusi yang tersedia di sisi katil .

" adik menguap je " tipu Arabella . Ana terkekeh mendengar jawapan adiknya .

" eleh tak payah nak tipu kakak , takkanlah mata adik boleh merah and bengkak sebab menguap "  Arabella tertawa , tak dapat nak tipu kakaknya .

" hihi taklah tadi adik borak-borak dengan Larissa lepastu rasa sedih sikit "

" adik borak apa sampai sedih "

" adik cerita pasal daddy dia.. " jawab Arabella perlahan . Teringat saja Luke air matanya ingin jatuh . Ana melihat itu menggosok lembut bahu adiknya .

" dah jangan sedih-sedih , Luke kan dah stabil so maybe lepasni dia akan sedar " ujar Ana menenangkan adiknya .

" meh kakak dukung Larissa pula , rindu nak dukung Larissa walaupun semalam baru je dukung hihihi " Arabella menghulurkan perlahan Larissa pada Ana . Ana tersenyum gembira , dia berjalan sekeliling ruang wad itu untuk menidurkan Larissa .

•••

Mata perlahan dibuka , menyesuaikan dengan cahaya ruang yang tidak begitu terang . Mata dipejamkan dan dibuka kembali untuk mendapatkan pengl ihatan yang lebih jelas . Kepalanya terasa berat akibat sudah lama tidur .

Pintu perlahan dibuka oleh seseroang . Dia menoleh ke arah orang itu dengan sedikit sukar , kepalanya sangat susah digerakkan sekarang ini . Langkah lelaki itu berhenti apabila melihat seseorang yang sudah lama tidur akhirnya bangun juga . Inilah yang semua orang nantikan . Pantas sahaja tangan lelaki itu menekan tombol merah yang berada di sisi katil untuk memanggil orang tertentu .

" Tu..tuaan.. "

TBC