CHAPTER 22

5.9K 183 16
                                    

Di pagi hari , Arabella sudah siap cantik . Dia sabar menunggu Luke yang sedang mengancing baju kemejanya di depan cermin . Ketika Luke menghampiri Arabella , Arabella cepat berdiri dan menerima huluran tangan Luke untuk saling mengenggam .

Keduanya keluar dari mansion itu dengan senyuman Arabella diukir cantik . Berbeza dengan Luke yang masam sahaja , sepertinya lelaki ini dalam mood yang tidak baik .

Luke meluncur laju di jalan . Selama perjalanan hanya sunyi . Keduanya sibuk dengan kagiatan masing-masing , tapi satu tangan Luke setia mengenggam tangan Arabella

•••

" adik pergi dulu ye kak Ana " ujar Arabella menggosok-gosok kubur sang kakak kembarnya . Sudah lama dia berada disitu dan Luke masih setia menunggu Arabella di tepinya .

" nanti adik datang lagi ye " ujarnya dan memandang Luke , matanya berair . Luke memandang Arabella , dia dapat lihat yang mata Arabella sudah dipenuhi cecair jernih .

' dalam kubur ni bukan Kak Ana you sayang , Kak Ana you tak pernah mati ' ujar Luke di dalam hati .

" maafkan abang sayang " ujarnya menatap mata sang isteri lama . Arabella yang mendengarkan itu membuat air matanya semakin deras mengalir , dia masih ingat yang suaminya sendiri yang membunuh kakaknya .

•••

Kini , mereka sudah dalam perjalanan pulang . Setelah melawat kakaknya Arabella tidak mengeluarkan kata apapun , hanya diam hinggalah sekarang . Luke hanya terus fokus memandu .

Tiba-tiba Arabella melihat sebuah kedai kek , dia rasa macam mak makan kek pula .

" berhenti " ujar Arabella tiba-tiba , Luke yang mendengarkan itu beralih ke tepi dan berhenti di tepi jalan . Arabella memandang Luke dan Luke mengangkat keningnya .

" I nak pergi secret recipe tu " Arabella menunjukkan secret recipe yang berada sedikit belakang dari kereta mereka dengan jari kecilnya . Luke memandang arah tunjukan itu dan mengangguk . Dia langsung ke secret recipe itu seperti yang dimahukan isterinya .

Setelah tiba di depan secret recipe , Luke memakai cermin mata hitamnya sebelum keluar . Luke turun dan dengan cepat berjalan ke Arabella untuk membukakan pintu . Pelanggan yang sedang menikmati makanan disitu memandang mereka dari jauh , terlihat terpesona . Seorang pengusaha berjaya yang amat terkenal berada di hadapan mereka .

" you nampak tak perempuan dekat tepi Tuan Luke tu ? " bisik salah satu pelanggan perempuan itu kepada kawan semejanya , sambil menunjuk ke arah Luke dan Arabella yang berjalan bersama memasuki secret recipe . Kawan semejanya mengangguk sebagai jawapan .

" I dengar isteri dia tengah pregnant " ujarnya lagi .

" bukanke ade satu hal tu buat ramai gile tertanya " ujar kawannya .

" apa ? " tanyanya .

" perempuan yang sekarang isteri dia tu adik kepada girlfriend dia dulu , Anabella kot nama girlfriend dia dulu " jawab kawannya pula . Dia nampaknya terkejut mendengar itu .

" ish tak tahu malu gile rampas boyfriend kakak sendiri " jawabnya dan membalikkan matanya .

Sedangkan Luke dan sekarang tengah sibuk memandang susunan kek .

" Abang I dah siap , jom bayar " ujar Arabella yang berjalan mendekatinya . Lelaki itu melihat Arabella yang membawa pinggan besar yang berisikan pelbagai jenis potongan kek .

" tolong abang pilihkan " ujar Luke .

Arabella semakin berjalan mendekat ke arah Luke dan dia menghulurkan pinggan itu kepada pelayan di kedai itu .

" abang nak beli kek birthday ke ? " tanya Arabella dan mendapat anggukan kecil dari Luke .

" untuk sape ? " tanya Arabella tapi Luke mengihiraukannya .

" cepatla tolong abang pilihkan , yang ni ke yang tu " ujar Luke menunjukkan dua jenis kek yang tersusun di sana .

" sayang suke yang mane ? " tanya Luke menoleh ke arah Arabella . Arabella memandang kek itu lama , dua-dua nampak sedap tapi dia lebih suka chocolate jadi dia pilih kek chocolate .

" kek yang ade chocolate tu nampak sedap " tunjuk Arabella , Luke mengangguk .

" yang ni satu " ujar Luke menunjukkan kek chocolate itu kepada pelayan itu .

" ok Tuan , Tuan boleh tunggu dekat meja dulu " suruh pelayan itu sopan yang menunggu mereka dari tadi .

•••

Luke kini sudah balik ke mansion miliknya , setelah dia menghantar Arabella di rumah mamanya . Tiba-tiba saja Arabella memintanya untuk ke rumah mamanya . Luke berniat ingin mengambil Arabella setelah dia ingin pulang tapi Arabella menyuruhnya untuk tidak mengambilnya , dia akan suruh pemandu mamanya yang hantarnya balik . Pada awalnya Luke tidak bersetuju , tapi dengan segala pujukan yang diberi oleh Arabella membuat Luke mengalah dan menyetujui saja .

" ade ape-ape yang Tuan nak ? " tanya Lyna melihat Luke yang tiba-tiba datang ke dapur .

" jangan bagi ade orang dekat ruang tamu  " ujar Luke dan Lyna mengangguk tanda faham dan berlalu pergi melakukan ape yang Tuannya perintah walaupun di dalam otaknya dia tertanya-tanya kenapa Tuannya menyuruhnya mengosongkan ruang tamu dari siapa-siapapun . Namun , dia tidak memilih untuk bertanya dan dia mengiyakan saja suruhan Tuannya .

Luke menghembus nafas panjang , lelaki itu memandang ke arah jam dinding yang menunjukkan sudah pukul satu tengah hari . Itu maksudnya tinggal empat jam lagi Arabella akan balik .

Luke melipat lengan baju kemejanya hingga siku lalu membuka peti yang berisikan coklat Arabella . Dia membuka peti satu lagi yang berisikan bahan masakan . Lelaki mengambil bahan-bahan yang dia perlukan .

Hari ini Luke akan memasak untuknya dan isterinya untuk makan petang nanti . Ditemani dengan skrin ipad yang menyala , melihat video tutorial memasak makanan itu . Luke bermula melakukan kerjanya .

Sreng

" shit " badan Luke automatik menjauh apabila terkena percikan minyak .

" ikan bab* "  maki Luke kepada haiwan yang tidak bersalah itu yang dari tadi tidak bergerak .

Sambil kuali yang masih menyala berisikan potongan ikan yang tengah di goreng . Luke memilih untuk melakukan hal lain , menjimatkan masa . Lelaki itu ingin memotong lobak merah dengan wajah yang berkerut . Pisaunya di putar-putar , tidak tahu nak potong lobak merah bentuk petak atau panjang-panjang . Lama dia berfikir .

Krauk

Sampai akhirnya Luke memilih untuk memakan saja lobak merah itu . Dia mengunyah santai lobak merah itu hingga hidungnya tercium bau hangit yang membuat matanya terus membesar .

HANGUS

Luke dengan cepat menutup api itu . Dia memandang lama ikan itu .

" kalau tahu dah masak lompat lah keluar " ujarnya perlahan seorang diri .

Luke menarik nafas dan menghembusnya lama , dia membuang ikan itu dan mengambil ikan baru untuk digoreng kembali . Takkanlah dia nak bagi isteri dia makan ikan hangus tu .

Peluh Luke membanjiri dahinya , kemeja putihnya yang sebelumnya bersih kini terlihat begitu kotor , terkena rempah . Bahkan bau wangi yang selalu ada di tubuhnya sudah bertukar menjadi bau rempah-rempah khas dapur . Luke meghiraukan saja semua itu , yang penting makanan yang dia masak akan berjaya dihidangkan di atas meja nanti .

Luke tidak berputus asa untuk memasak kepada isterinya yang tercinta

TBC

𝐓𝐇𝐄 𝐋𝐔𝐊𝐄 𝐌𝐈𝐂𝐇𝐀𝐄𝐋Where stories live. Discover now