Chapter 4

7.6K 756 218
                                    

Double up yeayy🥳🥳
Jangan lupa vomment ya!
Happy reading🫶

Double up yeayy🥳🥳Jangan lupa vomment ya!Happy reading🫶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo kayaknya di scenting deh sama tuh dosen"

Jungwon berucap sambil mengunyah browniesnya. Ia pun mengulurkan tangannya ke depan untuk menyuapkan brownies itu kepada Jake yang duduk diseberangnya.

"Aaaaa"

"Umm gatau, gue ga ngerasa di apa-apain sama tuh dosen. Tapi dia cuman jilat-jilat leher sih."

Jake mengunyah brownies yang diberi Jungwon. Pipinya penuh karna sejak ia datang tadi Jungwon tak henti-henti menyuapkan Jake dengan berbagai macam dessert.

Jay yang berada disamping Jungwon hanya memperhatikan sembari menyesap americanonya.

Jungwon memutarkan bola matanya malas. Apa-apaan jawaban Jake tadi? Cuman jilat leher katanya? Tangan kirinya yang bersih bergerak untuk menyentil jidat Jake yang tertutup oleh poni.

"Aduh, apaan sih won nyentil-nyentil aja"

"Eh lo tu omega ya! Masa di grepe sampai dijilat pheromonnya sama alpha yang notabenenya bukan mate lo, lo malah nganggep enteng sih?"

Jake mengelus jidatnya sambil mendengar ucapan Jungwon. Ia mendelik menatap Jungwon yang malah membalas menatapnya tajam.

"Apa? Mau apa lo?"

"Apasih, won. Dia ga ngegrepe gue. Kan tadi gue udah bilang tuh dosen ga sadar pas jilat gue. Lagian dia juga udah minta maaf, kenapa lo sewot banget sih?

"Ya sewot lah, enak aja dia ngejilat leher anak gue yang mulus itu. Sini buka mulut lo, cherry pie nih aaaaa"

Jake membuka mulutnya saat pesawat tangan Jungwon yang berisi pie dengan rasa kesukaannya itu telah berada didepan bibirnya, siap untul mendarat ke dalam mulutnya. Matanya berbinar merasakan cita rasa pie itu.

Jungwon pun tersenyum senang, melupakan perdebatan mereka. Ia selalu suka reaksi sahabat didepannya terhadap makanan yang disukainya.

"Ummm enak banget, mau lagi dong mih"

Seolah lupa kalah mereka tengah berdebat, Jake membuka mulutnya lagi, meminta disuapi oleh Jungwon. Jungwon pun melakukan permintaan Jake.

"Enak ya? Makan yang banyak ya, nak"

"Siap, mih"

Jungwon pun menoleh kearah Jay sebelum berucap, "Anak kita makannya lahap banget ya, pih. Papih mau pie nya juga ga?"

Jay menatap horror ke arah Jungwon. Ia menoleh melihat pengunjung menatap kearah mereka. Jay pun meringis.

"Sayang, bisa stop manggil aku papih ga? Daritadi kita diliatin orang loh"

"Oh kamu gamau jadi papih dari anak-anak aku nantinya? Kan ini kita lagi simulasi untuk masa depan kita nanti. Kok kamu gitu sih?"

Yup, inilah sisi dramatis seorang Yang Jungwon yang harus dihadapi oleh Jay setiap hari. Kini Jay hanya menunggu anak jadi-jadiannya itu ikut mengompori matenya.

Cheríe | SungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang