happy reading🫶
A few years later
Sunghoon berlari memasuki rumahnya kala ia mendapati telpon dari asisten rumah tangganya yang menyebutkan bahwa buah hatinya mengamuk secara tiba-tiba.
Sunghoon menganggukkan kepalanya kecil kala ia disapa oleh beberapa pegawai rumahnya. Kaki jenjangnya ia langkahkan cepat untuk menaiki tangga menuju ke pintu kamar yang didepannya terpampang tulisan "Park Gongwon".
Sunghoon perlahan membuka pintu kamar tersebut, pandangannya bertemu dengan sang buah hati yang kini menenggelamkan dirinya didalam selimut diujung ranjangnya. Anak berusia 5 tahun itu memeluk dirinya, tidak menghiraukan panggilan dari perawatnya.
Kamar Gongwon pun berantakan, segala macam mainan yang Sunghoon berikan kepada sang buah hati berserakan diatas lantai.
"Biar saya saja yang membujuk Gongwon, Bi. Terima kasih, ya."
Wanita paruh baya itu menganggukkan kepalanya lalu pamit keluar dari kamar tersebut. Sunghoon menatap sendu buah hati tercintanya lalu tangannya menjulurkan sebuah bucket bunga kearah sang anak.
Gongwon menyembulkan kepalanya dari balik selimut. Manik bulatnya yang berkaca-kaca menatap ayahnya yang menatap teduh dirinya. Perlahan anak itu keluar dari kelumunan selimutnya dan berjalan sambil menjulurkan tangan untuk mengambil bucket bunga di tangan ayahnya.
"Peluk daddy dulu sini" Sunghoon menarik tangannya kanannya yang memegang bucket bunga ke belakang tubuhnya dan meletakkannya di tepi ranjang, lalu lengan kirinya ia rentangkan.
Sosok mungil itu kemudian memeluk tubuh ayahnya yang jauh lebih besar dari dirinya. Sunghoon mengeratkan pelukannya dan mengelus surai hitam legam ikal milik Gongwon.
"Sayangnya daddy kenapa tiba-tiba ngamuk? Kan tadi sudah janji kalau ga akan ngamuk lempar-lempar barang lagi?"
Gongwon mengernyitkan dahinya, air matanya mulai bergenang. Banyak hal yang ingin dikadukannya kepada sang ayah tetapi ia tidak tau harus menyampaikannya bagaimana.
"Wonie ga cuka, ga cuka cama bibi. Bibi nakal bilang ke Wonie kalau papi ninggalin Wonie kalena Wonie bandel"
Banyak hal lain yang disampaikan oleh anak yang masih cadel itu, Sunghoon hanya mendengarkan suara yang mulai gemetar dari anaknya dengan tetap mengelus surai Gongwon.
"Daddy is sorry ya, maafin bibinya udah nakal sama Wonie" Sunghoon dapat rasakan anggukkan dari buntalan kecil yang ada dalam dekapannya.
"Wonie juga cay corry karena cudah nakal celama ini, Daddy" balas Gongwon sambil terisak kecil yang buat Sunghoon tatap anaknya tak tega.
Sunghoon keluarkan pheromonenya agar sang buah dapat menjadi lebih tenang dan nyaman didalam dekapannya.
"Hush, hush, it's okay. Hebat jagoan daddy sudah ngaku kalau berbuat salah. Wonie mau ketemu papi kan?" tanya Sunghoon yang kemudian dihadiahi anggukkan dari kepala kecil didekapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cheríe | Sungjake
Fanfiction[END] a sungjake aboverse story Sunghoon menoleh ke belakang kala ia aroma cherry manis memasuki indra penciumannya. "Omega..." "Sir Sunghoon?" a bxb story aboverse ©️bakeikeu