Chapter 15

6.4K 560 44
                                    

happy reading🫶

Jake terbangun dari mimpi buruknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jake terbangun dari mimpi buruknya. Omega itu pun menangis kencang sambil menutupi wajahnya.

"Jagain dia dulu ya, hoon. Gue lagi diluar kota ga bisa nyamperin dia"

Sunghoon mendengar suara gusar Jeno dari seberang sana. Sunghoon menelpon untuk memberitahu kepada kakak Jake, karena bagaimana pun keluarga omega tersebut harus tau apa yang dialami oleh bungsu mereka. Jeno pun menceritakan masa lalu yang dialami oleh Jake kepada Sunghoon.

"Gue ga tau dia bakalan bereaksi gimana, soalnya dia ga pernah ke trigger sama sekali buat inget masa itu. Ah tai, siapa sih yang jahatin adek gue"

Sunghoon menoleh ke arah pintu kamarnya kala ia mendengar suara isakan tangis. Alpha itu dengan segera beranjak meninggalkan balkon dan berlari ke arah kamarnya.

"Bang udah dulu ya, kayaknya Jake udah bangun"

"Oke, gue titip dia ya. Tolong di jaga baik-baik"

"Oke bang"

Sunghoon memasuki kamarnya dan segera meletakkan ponselnya diatas meja. Alpha itu segera menaikkan dirinya ke atas ranjang dan merengkuh tubuh kecil omega yang sedang menangis itu.

"Sttt, it's fine ikeu. Mas disini sayang"

"I-itu salah aku kan? Semuanya salah aku mas"

"No, it's not your fault sayang. Mas yakin kamu ga bakal mau kejadiannya begitu"

"Aku bunuh dia mas, aku bunuh dia" manik yang berlinang oleh air mata itu menatap tepat dimata Sunghoon yang menatapnya lembut.

"Gak, kamu gak bunuh dia. Mas sudah tau ceritanya, waktu kejadian juga ada polisi kan? Polisi itu melihat tepat didepan matanya kejadian itu, ikeu"

"It's not your fault, kamu victim dalam kejadian itu, sayang"

Sunghoon mengeratkan dekapannya, membuat Jake makin menenggelamkan kepalanya ke dada bidang alphanya. Sunghoon mengucapkan rangkaian kata menenangkan untuk Jake.

Isakan Jake lama kelamaan mulai mereda dan omega itu menatap wajah yang alpha. Sunghoon mengusap wajah berair itu dengan lembaran tisu yang ada di nakas meja samping ranjang.

"Siapa yang ngasih tau kamu ceritanya?"

"Bang Jeno, tadi diluar aku telponan sama dia. Aku ngasih tau apa yang habis terjadi sama kamu terus dia ceritain tentang itu"

"Maaf ya, aku seharusnya dengerin cerita itu dari kamu sendiri, sayang"

Jake menggelengkan kepalanya, ia merasa sudah seharusnya Sunghoon mengetahui hal itu. Terlebih mereka sedang menjalani hubungan dimana seharusnya dari awal dia sudah menceritakan hal itu.

"Naur, kamu memang seharusnya udah tau"

"Kamu masih sayang aku kan setelah tau tentang masa laluku?" Jake mendongakkan kepalanya. Membuat Sunghoon mengelus pipi kemerahannya.

Cheríe | SungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang