Chapter 10

5.9K 535 26
                                    

Happy reading🫶

Jake mendengus sebal dan menutup pintu ruangan dengan wajah yang memerah padam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jake mendengus sebal dan menutup pintu ruangan dengan wajah yang memerah padam. Ia baru saja keluar dari ruangan miss Sohee.

"Dasar dosen ga jelas" Jake menggerutu sambil mengarahkan langkahnya menuju kantin.

Sungguh dosennya yang satu itu sangat tidak dapat ditebak, tiba-tiba ia memanggil Jake untuk menghadap ke ruangannya dan setelah Jake melakukan hal tersebut ia malah dimarahi oleh sang dosen.

Jika alasannya jelas, Jake akan dapat memahami. Tapi jika ia dimarahi tanpa alasan yang jelas tentu ia tak terima. Ia melawan tapi sang dosen malah mengancamnya dengan cara menurunkan nilainya.

Bagi Jake, nilai itu sangat penting. Hanya itu yang dapat ia banggakan kepada orang tua nya, jadi ia hanya dapat mengalah dan memilih untuk mendengarkan caci maki wanita beta itu.

Jake mengusak surainya acak, sungguh kepalanya sangat mumet. Ia tidak tahu harus melampiaskan kekesalannya kemana lagi.

Jake membelokkan dirinya menuju kamar mandi sebelum menuju ke kantin dan memasuki salah satu bilik yang kosong.

Jake mendudukkan dirinya diatas closet yang tertutup dan mengangkat kedua telapak tangannya untuk menutupi wajahnya.

Omega itu mulai terisak kecil, Jake menggigit bibirnya agar isakannya teredam. Kemudian ia mencoba untuk menenangkan dirinya.

Omega tersebut mengusap air mata yang membasahi pipi gembilnya dan menepuk pipinya. Kemudian ia keluar dari bilik kamar mandi dan membasuh wajahnya.

Setelah merasa wajahnya tampak baik-baik saja, Jake keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju kantin, dimana Jay dan Jungwon sudah menunggunya.

"Hey, Jake sini! Lo kenapa lama banget sih?"

"Ah iya maaf ya bikin kalian nunggu lama"

Jake membalas ucapan Jungwon sambil menarik kursi dan mendudukkan dirinya.

"Lo ngapain disuruh miss Sohee ke ruangannya"

Jake mengalihkan pandangannya untuk tidak menatap mata Jungwon, kemudian ia menjawab pertanyaan itu.

"Tadi miss Sohee minta bantuan sedikit, udah itu doang"

Jake menggigit bibir bawahnya agak gugup. Jungwon yang melihat perilaku sahabatnya itu mengernyitkan dahinya. Jungwon tahu bahwa sang sahabat tengah berbohong.

Belum sempat ia bertanya lagi ke Jake, tangannya digenggam oleh Jay. Jungwon menolehkan kepalanya menatap Jay yang tengah menggelengkan kepalanya. Membuat Jungwon mengurungkan niatnya untuk bertanya lebih lanjut.

"Jake, mau pesen apaan? Sekalian aja sini soalnya ada yang mau gue pesen juga" Jay berucap, berusaha untuk mengalihkan topik.

"Yang biasa aja, Jay"

Cheríe | SungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang