BAB 1

4.2K 63 0
                                    

Belvana Aurel berusia 17 tahun dan sekarang dia duduk di kelas 3 SMA. Belvana atau biasanya dipanggil Vana adalah anak broken home, kedua orangtuanya bercerai sejak dia berusia 13 tahun dan tidak ada yang mau merawat Vana.

Akhirnya mereka sepakat untuk Vana tinggal sendiri di rumah yang mereka tempati dulu dan Vana diberikan seorang ART untuk mengurus Vana dan mengurus rumah.

Vana tumbuh dewasa tanpa perawatan kedua orangtuanya, hanya ada bibi yang selalu menemani Vana. Bisa dibilang bibi lebih mengenal sifat Vana daripada kedua orangtuanya.

Tahun pertama Vana selalu saja sedih saat melihat teman-temannya menikmati keseharian mereka bersama orangtua. Tapi lama kelamaan Vana mulai terbiasa dengan kehidupannya tanpa peran kedua orangtua di sampingnya.

Vana mulai beranggapan kalo peran kedua orangtuanya hanyalah sebagai sumber uang buat dia dan juga sumber yang memberikan kesakitan di dalam hidupnya.

Vana menjalani kehidupannya sesuai dengan apa yang dia inginkan dan dia selalu membuat kebahagiaan untuk dirinya.

Saat Vana mulai menikmati kehidupan bahagianya dan membuat list hal yang ingin dia lakukan agar tetap bahagia.

Tapi semuanya berantakan saat dia tidak sengaja melakukan hal yang sangat bodoh dan membuat dia harus terikat oleh kesalahan yang dia lakukan.

Vana melakukan kesalahan yang membuat dia harus terikat dengan seorang laki-laki dan membuat dia dibuang oleh kedua orangtuanya.

Vana diusir dari rumah dan harus menikah dengan laki-laki yang bernama Arshaka Daffa berusia 18 tahun dan masih berada di kelas 3 sama dengan Vana.

Malam itu mereka berdua menghadiri pesta ulang tahun teman sekolah mereka yang digelar di sebuah club besar.

Namanya di club, mereka minum alkohol dan wine yang sudah disediakan.

Vana masih bisa mengontrol dirinya, tapi tidak dengan Shaka yang sudah mabuk berat karena dia minum terlalu banyak.

Shaka yang sudah mabuk berat tidak bisa mengontrol dirinya lagi dan dia menarik Vana yang baru saja keluar dari toilet ke sebuah kamar yang ada di club itu.

Vana memberontak dengan apa yang dilakukan oleh Shaka, tapi kekuatan Vana tidak bisa mengalahkan kekuatan Shaka yang sangat besar dan ditambah dia sedang mabuk berat.

Di sanalah semuanya terjadi dan Vana hanya bisa menangis saat kehormatannya direbut oleh laki-laki brengsek yang tidak bisa memgontrol dirinya lagi.

Setelah kejadian itu, Vana dan Shaka bersikap seperti tidak terjadi apa-apa diantara mereka berdua.

Di sekolah pun mereka seperti orang yang tidak sering kenal. Memang seperti itu kenyataan, Vana hanya mengetahui kalo Shaka adalah ketua Osis di sekolahnya dan Shaka juga hanya mengetahui kalo Vana adalah salah satu murid berprestasi karena sering menang lomba akademik.

Mereka juga tidak sering ketemu karena beda jurusan. Vana masuk jurusan IPA, sedangkan Shaka masuk jurusan IPS.

Satu minggu menjalani kehidupan seperti biasanya, Vana malah mendapatkan kejutan yang sangat besar.

Vana dinyatakan positif hamil saat dia pergi ke rumah sakit untuk periksa kondisi tubuhnya yang beberapa hari terakhir sering merasakannya lemas dan kandungannya sudah memasuki minggu ketiga.

Hidup Vana benar-benar hancur saat mengetahui kenyataan itu dan dia tidak bisa berpikir dengan jernih.

Sehabis dari rumah sakit, Vana langsung menuju rumah Shaka untuk memberitahu kondisinya sekarang.

Vana yang sedang diserang oleh emosi amarah, meledak-ledak di depan Shaka yang dia temui di rumah laki-laki itu dan dengan bodohnya Vana melupakan kalo di rumah Shaka pasti ada kedua orangtuanya.

Mendengar kabar itu, kedua orangtua Shaka memutuskan untuk menikahkan mereka dan meminta Vana memberitahu kedua orangtuanya.

Vana terpaksa menghubungi kedua orangtuanya karena kondisinya mendesak.

Baru juga telpon di terima, Vana langsung mendapatkan amarah oleh kedua orangtuanya karena mengganggu waktu mereka.

Mendengar kabar kehamilan Vana, kedua orangtua Vana tambah marah besar dan mereka langsung memutuskan hubungan keluarga mereka.

Kedua orangtua Vana tidak menganggap Vana sebagai anak kandung mereka. Rumah dan mobil yang mereka kasih ke Vana diambil begitu saja.

Sedih tentu saja ada, tapi Vana sudah terbiasa mendapatkan perlakuan seperti itu dan ini bukan kali pertama mereka mengatakan tidak akan menganggap Vana sebagai anak kandung mereka.

Akhirnya pernikahan diadakan tanpa kehadiran kedua orangtua Vana dan pernikahan juga diadakan secara diam-diam.

Pernikahan ini akan menjadi rahasia keluarga saja sampai Vana dan Shaka menyelesaikan pendidikan SMA mereka.

Vana sangat beruntung mendapatkan mertua yang sangat baik. Walaupun kesalahan yang Vana dan Shaka lakukan, mereka masih bisa berpikir jernih dan tidak mencaci maki mereka berdua.

Kedua orangtua Shaka tentu saja marah, tapi mereka hanya marah sebentar dan setelah itu mencoba untuk menerima kenyataan yang sudah terjadi.

Bahkan mereka yang minta Shaka untuk bertanggungjawab dengan apa yang sudah terjadi.

Awalnya Vana menolak untuk dinikahkan, begitu dengan Shaka. Vana berencana untuk menggugurkan kandungannya karena dia masih mau melanjutkan kehidupan remaja nya dengan tenang tanpa kehadiranmu seorang buah hati.

Mendengar rencana Vana, membuat kedua orangtua Shaka marah karena itu perlakuan yang sangat buruk.

Bunda Shaka menasehati Vana kalo semua ini kesalahan Vana dan Shaka, sedangkan janin yang ada di dalam perut Vana tidak memiliki kesalahan apapun dan dia tidak tau apa-apa.

Setelah mendapatkan nasehat panjang lebar oleh bunda Shaka, Vana menyetujui pernikahan itu karena dia sadar kalo janin yang dia kandung tidak memiliki kesalahan apapun.

Setelah pernikahan terjadi, Shaka mengajak Vana untuk tinggal di apartemen nya saja biar mereka memiliki privasi dari orangtua.

Mereka berdua tinggal 3 bulan lagi akan lulus sekolah, jadi masih aman untuk Vana menyelesaikan sekolahnya karena perut Vana belum besar.

MY LOVE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang