BAB 19

953 21 0
                                    

1 Bulan Kemudian

Tidak terasa sudah 1 bulan Vana menjalani kehidupannya sebagai mantan istri Shaka.

Berpisah dengan Shaka membuat Vana kembali menjalani kehidupannya dengan bebas dan dia bisa mengekspresikan perasaannya tanpa ada kebohongan.

Kandungan Vana tinggal satu minggu lagi akan memasuki bulan ketiga dan perutnya juga sudah mulai besar.

Tapi belum terlalu besar karena tubuh Vana kecil dan perutnya juga tidak terlalu terlihat walaupun Vana menggunakan baju ketat.

Perut Vana hanya menonjol sedikit dan itu terlihat seperti orang bucit karena makan banyak.

Walaupun tidak terlalu terlihat, tapi Vana sangat menghindari menggunakan baju yang ketat ditubuhnya untuk jaga-jaga siapa tahu ada yang peka dan sadar kalo Vana sedang hamil.

Semenjak hamil, Vana tidak pernah ikut kegiatan olahraga karena dia takut kenapa-kenapa dan akhirnya dia harus bayar orang untuk memberikan surat pemeriksaan kesehatan sebagai alasan Vana tidak mengikuti kegiatan olahrga.

Jadinya Vana tidak diwajibkan buat ikut kegiatan olahraga di lapangan dan sebagai gantinya Vana mengerjakam tugas sesuai materi olahraga yang diajarkan.

Vana tidak masalah kalo disuruh mengerjakan tugas karena yang terpenting janin yang dia kandung tidak akan kenapa-napa.

Sekarang Vana sedang berjalan menuju rooftop sekolah untuk menikmati angin dari atas sana dan juga sekarang sedang mapel olahraga dan dia malas diam sendirian di dalam kelas.

Vana membuka pintu pembatas rooftop dan dia kaget melihat sosok Barra yang sedang duduk di tepi sambil merokok.

Barra juga menolehkan kepalanya karena mendengar suara pintu yang dibuka dan dia kaget melihat sosok Vana.

Barra buru-buru mematikan rokoknya dan mengibaskan tangannya di udara untuk menghilangkan asap rokok.

"Lo ngapain di sini sambil ngerokok?" Tanya Vana dan melangkahkan kaki untuk menghampiri Barra.

"Lo diam dulu di situ, asap rokok nggak sehat buat ibu hamil," kata Barra yang masih berusaha menghilangkan asap rokok.

Vana berhenti melangkah kaki dan diam berdiri di posisinya.

Barra menyemprotkan parfum di bajunya dan juga memakan permen mint untuk menghilangkan bau rokok.

"Sudah nggak, gue capek berdiri?" Tanya Vana.

"Sudah," jawab Barra.

Vana kembali melangkahkan kakinya dan dia ikut duduk di samping Barra dengan alas kardus.

"Lo ngapain ke sini?" Tanya Barra.

"Teman-teman gue lagi olahraga dan gue bosan sendirian di dalam kelas," jawab Vana.

"Lo juga ngapain di sini, bolos pelajaran ya?" Tanya Vana.

"Bukan bolo, tapi gue dikeluarkan dari kelas," jawab Barra dengan jujur.

"Pasti lo buat kesalahan?" Tanya Vana dan Barra menganggukkan kepalanya.

"Gue tidur pas guru menjelaskan," beritahu Barra.

"Lo begadang lagi tadi malam?" Tanya Vana.

Satu bulan ini Vana dan Barra memiliki hubungan yang lebih dekat dan Vana tahu kebiasaan Barra yang sering begadang.

"Kemarin banyak berkas sama email yang harus gue periksa, jadinya cuma sempat tidur dua jam aja," kata Barra.

Barra adalah anak tunggal dan dia harus mengurus perusahaan dan bisnis yang ditinggalkan oleh kedua orangtuanya.

MY LOVE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang