Setelah dirawat selama 2 hari, Vana dan putrinya sudah diizinkan untuk pulang. Lagi-lagi Vana harus nyetir mobil sendiri karena tidak ada yang bisa diminta tolong.
Sebenarnya bagian bawah Vana masih terasa sakit, apalagi ditambah dia harus nyetir mobil. Vana menahan rasa sakit itu dan tetap fokus nyetir agar mereka sampai di rumah dengan selamat.
BelvanaA_
BelvanaA_ Akhirnya pulang🏡.
Komentar
Netizen1 Wah baby C pulang ke rumah🥰🥰.Netizen4 Kapan kak wajah baby C di perlihatkan????
Ambarrrr_ Selamat Vana atas kelahiran baby C 🤗🤗.
"Lo apa-apaan sih segala ngucapin dia?" Tanya Vania.
Sekarang Vana, Vania, Ambar, Barra, Raden, Malik, dan Shaka sedang berkumpul di cafe.
"Terserah gue lah," kata Ambar.
Dari kejadian hari itu, hubungan Ambar dan Vania tidak baik. Mereka hampir tidak pernah tegur sapa lagi kalo tidak ada orang yang menengahi mereka untuk bicara.
"Kok lo semakin hari, semakin nyebelin," kata Vania dengan emosi.
"Perasaan lo dong," kata Ambar dengan santai.
"Sudah deh, kalian berdua berantem terus kalo ketemu," kata Naya yang mulai muak dengan kedua sahabatnya.
"Gue pergi aja," kata Ambar dan berdiri.
"Lo mau ke mana?" Tanga Naya.
"Mau ke apartemen Vana," jawab Ambar dan mengambil tas nya.
"Ngapain?" Tanya Naya.
"Mau ketemu sama bibi dan minta nomor telepon baru Vana," jawab Ambar.
"Kenapa sih di otak lo itu Vana terus, apa lo nggak sadar kalo dia yang pergi dari kita," kata Vania.
Ambar menatap Vania dengan tajam.
"Vana yang pergi? Bukannya kita yang menjauh dari dia?" Tanya Ambar.
"Stop deh lo ngurusin hidup gue, terserah gue mau ngapain. Gue khawatir sama Vana dan gue mau cari tau kondisi dia," kata Ambar.
"Ngapain sih lo khawatir, dia sudah besar dan bisa jaga diri sendiri," kata Naya.
"Karena dia sahabat gue dan wajar kalo gue khawatir sama dia," kata Ambar.
"Sadar, lo doang yang nganggap dia sahabat, sedangkan dia enggak," kata Vania.
"Wajar kok kalo Vana tidak nganggap gue sebagai sahabatnya lagi, karena gue sudah melakukan kesalahan yang besar dan buat dia kecewa," kata Ambar.
"Bagaimanapun Vana sudah baik sama gue, dia sudah banyak bantu hidup gue dan gue tidak akan pernah melupakan itu," sambung Ambar.
Setelah mengatakan itu Ambar langsung pergi meninggalkan cafe. Dia sangat emosi menghadapi Vania dan Naya yang seolah-olah menyalahkan Ambar.
Ambar sangat menyesal mengikuti permintaan dari Vania dan membuat dia kehilangan sahabat yang sangat baik. Ambar merasa sangat bodoh sudah melakukan itu dan sekarang dia menyesal.
***********
Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit, akhirnya Vana sampai juga di rumah dan dia memarkirkan mobil di garasi rumah.
Vana turun dari mobil dan yang pertama dia lakukan adalah membawa turun anak nya. Vana membuka pintu belakang di mana carseat anak nya dan dia melihat wajah tenang putrinya yang sedang tidur.
Vana dengan hati-hati melepas sabuk pengaman dan menggendong putrinya. Vana membawa putrinya masuk ke dalam rumah.
"Selamat datang di rumah kita sayang," kata Vana saat pintu rumah sudah terbuka dan melangkah masuk ke dalam.
Vana membawa putrinya yang sedang tidur ke kamar dan meletakkan di kasur bayi samping kasur besar. Untuk sekarang putrinya akan tidur satu kamar sama Vana.
"Mulai hari ini mami tidak sendirian lagi di rumah ini, sudah ada kamu yang menemani mami," kata Vana dan mencium pipi putrinya.
Setelah itu Vana membiarkan putrinya untuk tidur dan dia menurunkan barang dari mobil. Selesai semua barang turun, Vana membuka koper dan mengeluarkan pakaian kotor.
Vana memasukkan pakaian nya yang sudah digunakan ke dalam mesin cuci. Sedangkan baju bayi akan di cuci terpisah karena sabun cuci pakaiannya khusus.
Vana langsung beres-beres biar tidak terlalu berantakan dan membuat dia malas untuk membersihkan.
Vana menghentikan kegiatan bersih-bersih saat mendengar suara tangisan dari dalam kamar tidur. Dengan langkah cepat Vana menuju kamar untuk melihat putrinya yang menangis.
"Sebentar sayang," kata Vana dan masuk ke dalam kamar mandi untuk cuci tangan.
Setelah itu Vana langsung menghampiri putrinya dan menggendong.
"Kamu lapar ya sayang?" Tanya Vana dan duduk di sofa single depan jendela yang ada di kamarnya.
Vana menyusui putrinya yang kelaparan dan dia menatap wajah putrinya. Rasanya Vana tidak pernah bosan melihat wajah tenang dan damai putrinya.
"Minum yang banyak sayang," kata Vana dan mengusap lembut kepala putrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE (END)
Teen FictionSatu kesalahan fatal yang terjadi tanpa kesengajaan malah membuat kehidupan 2 remaja berubah total dari biasanya. Mereka harus terjalin satu hubungan untuk mempertanggungjawabkan kesalahan yang sudah mereka perbuat.