BAB 42

1.2K 46 10
                                    

Vana menghabiskan makanannya dan dia memanggil pramugari untuk memgambil peralatan makan yang sudah Vana gunakan. Setelah itu Vana pergi ke toilet karena mau cuci tangan.

Vana kembali dari toilet dan dia mau ambil baby C dari Shaka karena takutnya Shaka mau istirahat. Tapi saat sampai di samping bangku Shaka, Vana melihat Shaka yang tidur dengan baby C di gendongannya.

"Biarkan saja Chelsea sama Shaka," kata Barra yang tidak tidur.

Vana menatap Barra dengan tatapan tidak suka karena mendengar Barra memanggil nama putrinya.

"Maaf, gue dengar lo nyebut nama baby C ke Dea," kata Barra yang sadar dengan ketidaksukaan Vana.

Vana tidak mengubris Barra dan dia duduk di bangkunya. Vana membiarkan baby C tetap bersama dengan Shaka karena tidak tega untuk membangunkan hanya untuk mengambil baby C.

"Maaf sayang, selama ini mami terlalu egois sama kamu. Padahal kamu terlihat nyaman berada digendongan papi," kata Vana di dalam hatinya.

Selagi menunggu baby C dan Shaka bangun, Vana memutuskan untuk menonton film dan sekalian menikmati waktu santainya tanpa baby C.

Baru nonton film selama 20 menit, Vana malah ketiduran dan film masih terputar. Telinga Vana juga pakai earphone hadi nggak dengar suara-suara sekelilingnya.

****************

Vana merasakan ada orang yang menggoyang pelan lengannya dan membuat dia kebangun. Vana membuka matanya dan melihat siapa yang membangunkan dia, ternyata pelakunya adalah Shaka.

Vana mengubah posisinya menjadi duduk tegak dan melepas earphone yang masih terpasang.

"Ini dia nangis, kayanya mau minum susu," kata Shaka.

"Tunggu sebentar," kata Vana.

Vana menyiapkan susu buat putrinya dan dia panaskan dulu pakai alat yang sudah dia bawa. Alat itu sudah pakai baterai yang dicharger dan bisa pakai powerbank juga, jadi memudahkan Vana untuk dibawa kemana-mana.

Shaka kembali duduk di kursinya dan mengajak baby C bicara untuk menunggu Vana selesai menyiapkan susu buat baby C.

"Sini," kata Vana ingin mengambil alih baby C dari Shaka.

Shaka berdiri dan memberikan baby C kepada Vana.

"Makasih," ucap Vana.

Vana memberikan botol dot kepada baby C dan langsung dihisap. Baby C dengan lahap menghabiskan susu di dalam botol dot.

Baby C menghabiskan susunya dan Vana mendudukkan baby C agar sendawa dan perutnya tidak kembung.

"Pintar putri mami," kata Vana saat mendengar baby C sudah sendawa.

Vana mencek popok baby C yang ternyata sudah penuh. Vana mengambil tas keperluan baby C dan dia pergi ke toilet pesawat untuk mengganti popok baby C, sekalian Vana mau ganti baju baby C.

Setelah selesai mengurus baby C, Vana kembali ke bangku nya dan dia memakaikan parfum khusus bayi ke baju yang dipakai baby C biar wangi.

"Putri mami sudah wangi," kata Vana dan mencium wajah baby C.

Baby C yang mendapatkan serangan ciuman dari sang mami di wajahnya malh tertawa bahagia, bahkan kedua tangannya menyentuh kepala Vana.

************ Skip **********

Setelah menempuh perjalanan selama 19 jam, akhirnya mereka sampai di bandara Inggris.

Tadi Vana sempat transit di Dubai selama 2 jam. Selama transit, Shaka dan Barra selalu berada disampingnya dengan alasan mau menemani Vana dan juga Shaka mau main dengan baby C.

Vana sudah mengusir kedua laki-laki itu. Bagaimanapun Vana sedikit risih karena dia dengan kedua laki-laki itu mempunyai masa lalu yang sangat buruk.

Kedua laki-laki itu tidak mendengarkan usiran Vana sama sekali, bahkan Shaka menyibukkan dirinya mengajak baby C main. Akhirnya Vana menyerah mengusir kedua kaki itu dan Vana anggap saja mereka berdua adalah baby sitter gratis untuk jagain baby C.

Vana pikir setelah sampai bandara Inggris, dia akan berpisah dengan kedua laki-laki. Tapi ternyata kedua laki-laki itu membantu Vana untuk mengambil bagasi dan mereka mengatarkan Vana sampai ke tempat penjemputan.

Vana dijemput sama orang yang dia bayar untuk rawatkan mobilnya semalam dia pergi dan sekalian mengantar dan menjemput Vana.

"Vana, boleh nggak minta nomor hp lo sama alamat rumah lo?" Tanya Shaka.

"Mau ngapain?" Tanya Vana.

"Siapa tau nanti kami mau main ke rumah lo. Sekalian Shaka ketemu sama Chelsea," jawab Barra.

"Nggak ada, cukup sampai di sini aja," kata Vana menolak.

"Please Van, izinin gue buat ketemu sama Chelsea lagi. Gue mau perbaiki semuanya, gue mau jadi papi yang baik buat Chelsea," kata Shaka sedikit memohon.

Vana diam sebentar untuk memikirkan perkataan Shaka. Tiba-tiba Vana keingat perkataan mami Keira saat dia meminta pendapat.

"Laki-laki itu memang gagal menjadi suami buat kamu, tapi izinkan dia membuktikan untuk jadi seorang papi yang baik buat anaknya. Sebesar apapun kasih sayang kamu berikan kepada Chelsea, dia tetap akan merasa kekurangan kasih sayang dari papinya," kata mami Keira.

Vana masih sangat ingat dengan kalimat itu dan dia sudah memikirkannya. Tapi Vana ada perasaan takut, dia takut Shaka kembali gagal menjadi seorang papi buat putrinya dan malah akan membuat putrinya terluka.

"Oke," kata Vana.

Shaka dengan cepat mengeluarkan hp nya dan memberikan kepada Vana untuk mengetik nomor hp nya.

Vana menerima hp Shaka dan mengetik nomornya.

"Nanti hubungi aja kalo mau ke rumah, biar gue kirimkan alamatnya," kata Vana dan mengembalikan hp Shaka.

"Makasih banyak Vana," ucap Shaka dan menerima kembali hp nya.

"Gue tau lo perempuan yang baik," kata Barra.

"Sebaik gue aja masih lo berdua sakiti," kata Vana.

"Kalo gitu gue duluan," kata Vana dan masuk ke dalam mobil.

Baby C sudah dari tadi di dalam mobil dan dia sudah berada di carseat nya.


MY LOVE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang