BAB 21

954 24 1
                                    

Sebelum menghadapi ujian kelulusan, murid kelas 12 atau 3 SMA diberikan waktu libur selama 10 hari untuk mereka menyiapkan semua persiapan.

Biasanya murid akan menggunakan waktu 10 hari itu buat belajar, les, dan juga latihan mengerjakan soal-soal ujian.

Tapi tidak berlaku buat Vana dan ketiga sahabatnya. Bukannya menyiapkan diri buat menghadapi ujian kelulusan, mereka malah terbang ke paris buat liburan dan merilekskan pikiran.

Di sana mereka hanya 6 hari saja dan nanti 4 hari terakhir baru mereka gunakan belajar.

Tidak hanya keempat perempuan itu saja yang pergi, tapi ada 2 laki-laki juga yang ikut yaitu Raden dan Barra.

Hanya 2 laki-laki itu saja yang ikut, sedangkan teman mereka yang lain tidak bisa ikut karena sudah punya jadwal masing-masing.

Mereka berenam pergi ke sana buka hanya untuk liburan, tapi mereka ada sesuatu yang ingin dilakukan di sana.

Selama 6 hari liburan, tidak ada satupun yang posting di sosial media tentang keseruan mereka selama di sana.

Padahal mereka mengabadikan banyak momen bahagia, tapi mereka memilih untuk menyimpannya dulu dan nanti akan di posting pas sudah sampai di Indonesia.

Setelah liburan selama 6 hari, mereka kembali pulang ke Indonesia karena waktu liburan sudah selesai dan mereka harus menyiapkan diri buat menghadapi ujian sekolah.

Mereka sampai di Indonesia jam 4 subuh dan langsung pulang ke rumah masing-masing untuk istirahat dan mereka semua dijemput sama sopir.

Vana sampai di apartemen langsung bersih-bersih badan dan istirahat karena badannya capek dan juga sudah sangat mengantuk.

*****************

Vana kebangun karena merasa terganggu dengan kain basah yang ada di dahinya.

"Apa ini?" Tanya Vana dan mengambil kain basah yang ada di dahinya.

"Badan kamu panas, jadinya aku kompres," kata seseorang.

"Aku nggak apa-apa kok, kamu lanjut istirahat aja," kata Vana.

"Aku sudah cukup istirahat nya," kata orang itu.

"Jam berapa sekarang?" Tanya Vana.

"Jam delapan pagi," jawab orang itu.

"Kita ke rumah sakit ya," ajak orang itu dan menggenggam tangan kanan Vana.

"Nggak mau," tolak Vana.

"Kalo gitu aku pergi ke apotek dulu, belikan obat penurun panas buat kamu," kata orang itu dan berdiri.

"Barra nggak usah, aku cuma butuh istirahat," kata Vana.

Orang yang dari tadi berada di samping Vana adalah Barra.

Kalian pasti bertanya tanya kenapa Barra bisa berada di apartemen Vana?

Jawabannya Barra dan Vana sudah resmi menikah. Saat di paris kemarin mereka melaksanakan pernikahan yang dihadiri oleh sahabat yang ikut dan pernikahan itu disembunyikan.

Setelah perjuangan panjang Barra untuk meluluhkan hati Vana, akhirnya berhasik juga dan Vana menerima Barra untuk menjadi pasangannya.

Awalnya Vana hanya ingin pacaran saja sampai dia melahirkan. Tapi Barra menolak karena dia ingin pas anak yang dikandung Vana lahir langsung bisa dibuatkan akta kelahiran atas nama dia dan juga masuk ke dalam kartu keluarga.

Mereka memang belum resmi di Indonesia, tapi secepatnya Barra akan mengurus semua biar hubungan mereka resmi.

"Sekarang kamu istirahat," kata Barra dan Vana menganggukkan kepalanya.

Vana kembali menutup kedua matanya dan tangan kanannya masih digenggam oleh Barra.

Barra_G

Barra_G Cepat sembuh❤️‍🔥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Barra_G Cepat sembuh❤️‍🔥.

Komentar

Netijen1 Siapa itu yang sama kak Barra????

Netijen3 Ternyata kak Barra sudah punya pacar, gue sakit hati.

Netijen2 Diam-diam kak Barra punya kekasih hati. Selamat kak Barra, walaupun aku sakit hati lihatnya🙃.

Barra meletakkan hp nya ke atas nakas dan dia dengan gerakan pelan melepaskan tangan Vana yang dia genggam.

Barra berdiri dan dia melangkah keluar dari dalam kamar.

"Bibi, saya minta tolong buatkan bubur buat Vana," kata Barra saat sudah sampai di dapur dan bertemu dengan bibi yang kerja di apartemen Vana.

"Baik tuan," kata bibi.

Bibi sudah tahu hubungan Vana dan Barra. Bahkan bibi sangat setuju karena Barra terlihat sayang sama Vana.

Bibi sudah bekerja sejak Vana kecil dan bibi tahu bagaimana perjalanan kehidupan Vana yang sangat berat.

Bisa dibilang bibi adalah teman yang selalu ada buat Vana dan bibi selalu jadi tempat keluh kesah Vana.

Vana sudah menganggap bibi sebagai ibu keduanya karena bibi selalu mau mendengarkan semua curhatan Vana dan tidak pernah meninggalkan Vana.

"Bi, Vana biasanya minum obat penurun panas merk apa?" Tanya Barra.

"Semenjak hamil, non Vana tidak pernah minum obat kalo lagi sakit. Katanya takut berpengaruh buruk sama janinnya," jawab dan beritahu bibi.

"Padahal sudah saya bilangin kalo ada obat yang aman buat ibu hamil, tapi non Vana tetap tidak mau," kata bibi.

Barra menganggukkan kepalanya. Setelah itu Barra perti dari dapur dan kembali masuk ke dalam kamar.

Barra menghampiri Vana yang masih tidur dan dia membahasi kembali handuk kecil yang ada di dahi Vana.

Barra meletakkan kembali handuk kecil yang sudah basah di dahi Vana dan dia membawa baskom berisi air ke dalam toilet.

Vana mau ganti air di dalam baskom karena sudah dingin dan dia kembali isi dengan air hangat.


MY LOVE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang