"Aaah! Ada kecoa!"
Name menjerit ketakutan saat melihat seekor kecoa berada di atas meja di ruang tamunya. Name juga menyemprotkan cairan pembunuh serangga pada kecoa tersebut.
"Uhuk! Uhuk! Name berhenti! Aku bukan kecoa!!"
Laki-laki berambut blonde dan setengah pink tersebut ikut menjerit, karena kekasihnya berani menyemprotkan cairan pembunuh serangga tepat di depan wajahnya.
Name berdiri di atas sofa dan tangannya masih memegang cairan pembunuh serangga, dia terus mengarahkan cairan mematikan tersebut pada kekasihnya, Shidou Ryusei.
"Kamu kecoa! Lihat! Kamu punya dua antena!! Serem!"
"Name... Ini gaya rambut aku, name."
Shidou hanya bisa menghela nafas berat saat sang kasih terus menyebutnya kecoa. Jika bisa, Shidou ingin menyalahkan laki-laki lebah yang pertama kali menyebutnya sebagai kecoa. Tapi, itu memang kesalahan lelaki yang selalu keluar dari kamar mandi dalam keadaan telanjang bulat.
Shidou mendekati kekasihnya dan berusaha untuk menenangkannya, namun name berlarian mengelilingi ruang tamu, dia tidak ingin dekat dengan kekasihnya yang sering dia sebut 'kecoa.' Tapi, Shidou tidak akan menyerah begitu saja, dia mengejar kekasihnya, tak berselang lama, Shidou meraih lengan sang kasih dan membaringkannya di atas sofa.
Name hanya tertawa terbahak-bahak saat melihat betapa lelahnya kekasihnya yang tengah berada di atasnya. Shidou menjepit kedua lengan sang kasih diatas sofa, dia menatap wajahnya, matanya dan juga bibirnya. Dengan suara yang terengah-engah, dia menjilat bibirnya saat melihat kekasihnya dengan keringat yang membasahi wajahnya.
"Uhh... Name, aku ingin lebih banyak berkeringat bersama denganmu, boleh?"
Suaranya sangat halus dan penuh nafsu, nafasnya menjadi semakin berat melihat betapa seksinya sang kasih yang berada di bawahnya. Name memiringkan kepalanya, dia tidak mengerti apa yang Shidou katakan.
"Maksud kamu ap-"
Perkataannya terhenti saat name merasakan benda tak bertulang menyentuh bibirnya, name melebarkan kedua matanya saat melihat Shidou mencium dan menjilati bibirnya dengan penuh gairah. Shidou melepaskan genggaman tangannya yang memegang tangan name.
Perlahan tangan Shidou melepaskan pakaian name dan melemparkannya ke sisi sofa. Dia mulai meremas payudara name yang berbalut dengan bra hitam yang kekasihnya itu kenakan, tak tinggal diam, dia juga melepaskan pengait bra-nya dan membuang benda itu ke sembarang arah. Name merasakan tubuhnya menggigil kedinginan saat pakaian dan bra-nya sudah terlepas dari tubuhnya.
Shidou melanjutkan aksinya mencium bibir name dengan gairah yang tidak bisa dia tahan, tangannya meremas dua gundukan daging yang berada tepat di bawah dadanya. Jari-jarinya mengelus dan mencubit puting merah muda milik name, membuat sang gadis mengeluarkan suara-suara erangan yang begitu indah di telinga Shidou.
Selesai dengan bibir name, Shidou mulai mencium lehernya, tulang selangkanya, dadanya dan juga payudaranya. Bibirnya terhenti saat melihat puting milik name mulai menegang, dengan cepat dia menghisap putingnya dan membuat sang gadis menggeliat dan mengeluarkan suara kenikmatan yang menggema di seluruh ruang tamu.
"Aaahh! S-shidou... Hnghhh~"
Shidou menyeringai di sela-sela hisapannya. Tangan kirinya mencubit puting name di sebelah kanan, sedangkan tangan yang satunya mulai mengelus-elus area sensitif milik name yang masih berbalut celana pendek.
Mulut Shidou masih menghisap kuat payudara name, tak hanya itu, dia juga menjilat dan juga menggigitnya dengan gemas. Suara erangan sang kasih semakin keras dan tak terkendali.
KAMU SEDANG MEMBACA
One-shoot AU - Blue lock x Fem! Reader.
Short Story- This is just my fictional story. - OOC. - Karakter milik Muneyuki Kaneshiro and Yusuke Nomura⚽ - Warning 🔞🚩