"Adek, buka pintu kamarnya. Mas mau tidur sama kamu, mas mau pelukan, mas nggak bisa tidur kalau nggak ada kamu disamping mas, dek."
Yukimiya Kenyu, seorang pria berdarah Jepang yang sekarang telah tinggal di Indonesia untuk menemani istri tercintanya. Name. Memiliki perusahaan ternama di Indonesia dan juga Jepang, dia terkenal dengan sifat ramahnya kepada para pegawainya, terutama kepada wanita.
Istrinya, Name. Mengunci pintu kamarnya dan melarang suaminya untuk masuk kedalam. Bahkan dia memberikan bantal dan selimut kepada suami yang sudah mencintainya dengan sepenuh hati. Wanita itu sengaja melakukan hal tersebut, karena dia melihat suaminya berbicara dengan wanita lain, dia bahkan memegang tangan wanita tersebut dan sang wanita hanya tersipu malu dan semakin mendekatkan tubuhnya ke tubuh suaminya. Sang suami hanya membiarkan wanita itu mendekat ke arahnya.
Dan lebih buruknya lagi, Name melihat wanita itu mencium pipi sang suami. Hal itu membuat name marah besar kepada suami tercintanya. Dia membalikkan tubuhnya dan berjalan pergi meninggalkan kantornya.
Awalnya, name ingin mengunjungi Kenyu saat bekerja dan membawakan bekal makan siang untuknya. Tapi, dia sangat terkejut melihat kejadian menyedihkan itu.
Kenyu terkejut dan langsung mendorong wanita yang baru saja mencium pipinya, dia tidak menyangka kalau sekretaris barunya itu sudah berani bertindak seperti jalang di kantornya sendiri.
"Anda dipecat. Bereskan barang-barang anda. Sekarang."
Suaranya menggema di seluruh gedung kantornya, dia tidak ingin melihat wanita jalang itu lagi. Tidak akan.
Wanita itu terdiam dan memohon kepada Kenyu agar dia tidak di pecat. Namun, dia tidak mendengarkan wanita itu, sebaliknya, dia menjambak rambut wanita itu dan menyeretnya keluar dari kantornya.
Seluruh pegawai kantor terkejut melihat bosnya menyeret sekretarisnya dari dalam kantornya, seluruh pegawai tau bagaimana galaknya seorang Yukimiya Kenyu jika terjadi sesuatu yang tidak dia inginkan atau saat sekretarisnya berani mencium sang atasan.
Suara ketukan pintu terus terdengar dari luar kamar mereka berdua, Kenyu terus mengetuk pintu dan memohon agar sang istri membukakan pintunya. Dia hanya ingin berpelukan dengan wanita yang telah mencuri hatinya selama 1 tahun ini dan dia tidak menyangka, kalau sang istri akan sangat marah dan cemburu melihatnya berinteraksi dengan wanita lain.
"Mas tidur di luar! Adek nggak mau tidur sama mas!"
Kenyu berhenti mengetuk pintu dan menghela nafas berat. Dia tidak tau apa yang terjadi kepada istrinya, dia hanya diam di depan pintu sambil memeluk satu bantal dan sebuah selimut.
Hingga dia tersadar akan sesuatu, dia mulai paham kenapa istrinya bertingkah seperti ini. Dia kembali mengetuk pintu kamarnya dan berbicara dengan suara lembut, namun ada kesedihan dibalik suaranya yang begitu menenangkan.
"Adek, maafin mas. Adek bisa ngasih hukuman apapun pada mas. Tapi, jangan nyuruh mas tidur di luar dek, mas pengen peluk adek, cium adek dan pengen buat bayi sama adek. Nanti kita buat bayi kembar, ya? Kalau nggak berhasil, kita buat la-"
Kata-kata Kenyu terhenti saat melihat istrinya sudah membukakan pintu kamarnya, wajah name memerah padam. Dia tidak bisa marah terlalu lama kepada sang suami.
Kenyu tersenyum lembut kepada sang istri dan memberikan pelukan hangat kepada istri tercintanya.
"Maafin mas, ya? Mas salah, seharusnya mas cari sekretaris laki-laki bukan perempuan. Sekali lagi, maafin mas, ya?"
Tangan Kenyu mengusap-usap rambut sang istri dan memberikan ciuman lembut di keningnya.
"Kita tidur ya? Mas capek."
KAMU SEDANG MEMBACA
One-shoot AU - Blue lock x Fem! Reader.
Short Story- This is just my fictional story. - OOC. - Karakter milik Muneyuki Kaneshiro and Yusuke Nomura⚽ - Warning 🔞🚩