Suara rintihan kenikmatan dari bibir istrinya mengalun indah di telinga Barou, kedua tangannya memegang tangan Name dengan sangat erat. Suara deritan tempat tidur terus berbunyi dengan cukup keras, sudah 6 jam berlalu. Tapi, Barou belum menghentikan sesi bercintanya bersama Name, dia terus menggerakkan pinggulnya dan menghentakkan penisnya masuk kedalam vagina Name hingga menyentuh dinding rahimnya.
"Sudah cukup! Aku lelah.. hnghh!"
Desahan Name semakin keras seiring dengan hentakan keras dari penis milik Barou.
Barou tidak mendengarkan perkataan sang istri, mulutnya terlalu sibuk menyesap dan menggigit puting payudara Name dengan cukup keras. Name sudah kelelahan, tubuhnya bergetar hebat, bibirnya terus menerus mengerang dan meneriakkan nama Barou. Tubuh Name dipenuhi dengan bekas cupang dan gigitan yang sudah dilakukan oleh Barou.
"Tidak, aku masih belum-"
Kata-katanya terhenti saat mereka berdua merasakan tempat tidurnya sudah roboh, mereka berdua terdiam dan menatap satu sama lain. Wajah Barou berkeringat dingin melihat tatapan kesal dari sang istri, dia memalingkan wajahnya dari Name dan secara perlahan dia mengeluarkan penis yang sudah berada didalam vagina Name selama beberapa jam lalu, bukan beberapa jam, hanya penisnya melekat dari jam 18:00 hingga jam 06:00.
Tulang punggung Name terasa akan patah dan seperti akan keluar dari balik punggungnya, hampir 12 jam mereka bercinta tanpa henti dan hal itu menyebabkan tempat tidur mereka rusak parah. Kejadian ini sudah terjadi 10 kali dan mereka berdua harus mengganti tempat tidur yang selalu rusak akibat gempuran Barou yang seperti singa kelaparan. Cairan sperma milik Barou keluar dengan deras dari lubang vagina Name, hal itu membuat tubuh Name menggeliat hebat diiringi dengan suara erangannya yang keras.
Tubuh Barou menegang mendengar suara indah milik istrinya dan tentu saja, penisnya kembali tegang seperti pilar kerajaan kuno. Dia mengepalkan tangannya dan memalingkan wajahnya dari tubuh sang istri yang tergeletak lemas di atas tempat tidur yang sudah rusak. Tapi, dia segera menatap wajah Name yang kelelahan dan memberikan kecupan lembut di keningnya.
"Istirahatlah, aku akan membeli tempat tidur baru untuk kita berdua dan juga untuk urusan rumah, biarkan aku saja yang mengerjakannya."
Dia mengucapkan kata-kata itu dengan suara beratnya, Name hanya menganggukkan kepalanya dengan perlahan dan dia segera tertidur pulas di atas tempat tidur yang basah karena keringat dan bercampur dengan sperma milik Barou. Laki-laki besar itu hanya tersenyum kecil melihat sang istri yang langsung tertidur begitu saja tanpa mengucapkan sepatah katapun untuknya. Tapi, dia tidak mempermasalahkan hal itu, Barou sangat mengerti keadaan sang istri, jadi dia membiarkannya saja untuk beberapa waktu.
Seperti apa yang Barou katakan, dia membereskan rumah dengan sangat bersih dan juga rapi, dia juga memasak sarapan untuk mereka berdua. Tapi, sebelum semua itu terjadi, dia sudah membersihkan tubuhnya dari sisa-sisa keringat tadi malam. Untuk sarapan pagi ini, Name akan selalu memanggang roti dan hanya di berikan topping selai kacang atau coklat, tapi Barou memasak makanan berat untuk mereka berdua, nasi kari ayam dengan segelas susu hangat. Dia membawa nampan berisi makanan tersebut kedalam kamar Name dan juga kamar dirinya.
Dan saat dia masuk kedalam, matanya langsung terpaku melihat tubuh lemas Name yang masih tertidur pulas di atas tempat tidur yang rusak, dia tidak tahu, jika Name bisa tidur senyaman itu di atas tempat tidur yang sudah tidak berbentuk.
'Dia aneh, tapi aku mencintainya. Mungkin aku sudah di guna-guna oleh wanita ini.'
Dia dengan cepat menggelengkan kepalanya saat memikirkan hal-hal aneh tentang mengapa dia mencintai istrinya, dia segera duduk di samping istrinya yang tertidur pulas dan meletakkan nampan makanan itu di atas pangkuannya. Barou menepuk-nepuk pipi Name dan berbicara dengan suaranya yang berat namun lembut seperti biasa.
"Bangun, semestaku. Kamu harus makan dulu."
Mendengar suara beratnya, Name menggeliat, namun matanya masih terpejam. Dia ingin bangun, tapi tubuhnya terasa mati rasa dan hampir tidak bisa di gerakkan. Barou terkekeh dan dia dengan perlahan membantu Name untuk duduk dengan tegak di atas tempat tidur, mata Name setengah terbuka, pikirannya masih kabur dan juga kepalanya sedikit pusing.
"Aku melihat beruang hitam besar yang menggemaskan sedang membawa sarapan untukku, apakah kamu menggigit?? Apakah kamu akan menggigitku seperti suamiku yang buas?"
Mulut kecil name terus mengoceh tidak jelas, membuat Barou ingin menyumpal mulutnya dengan bibirnya, tapi dia tidak ingin membuat serangan tiba-tiba di pagi hari yang cerah ini. Jadi, seperti biasa dia menahannya, walaupun di balik celananya benda kebanggaannya sudah berdiri dan juga mengeras.
"Saat malam nanti, aku akan memenuhi mulutmu dengan penisku, Name."
Barou hanya bergumam dan gumaman itu tidak ingin di dengar oleh istrinya yang seperti mayat hidup. Dia menyuapi Name dengan penuh kasih sayang, tapi di balikitu tersimpan hasrat yang menggebu-gebu di dalam hatinya.
Setelah selesai memakan sarapan bersama, Name awalnya ingin tertidur lagi, tapi Barou segera menggendong tubuhnya dan membawanya masuk kedalam kamar mandi. Bahkan, dia langsung meletakkan tubuh di dalam bak mandi, Name bahkan tidak bisa bereaksi apapun dengan gerakan cepatnya yang begitu tiba-tiba.
Name merasa rileks saat tubuhnya terendam air hangat yang sangat menenangkan dan membantu tubuhnya agar cepat pulih dari serangan suaminya tadi malam. Bahkan bekas-bekas cupang dan gigitan berada di mana-mana. Melihat cupang itu membuat hasratnya kian memuncak. Tapi, dia tetap menahannya hingga malam datang.
Dia menggosok tubuh Name dengan sabun beraroma stroberi. Aroma itu sangat di sukai oleh Name dan hal itu mungkin membuat Barou mencinta Name, hanya mencium aroma sabun dari tubuh Name membuatnya jatuh cinta. Lagi. Saat dia sudah menggosok tubuh bagian atas Name, sekarang dia menggosok perut dan juga selangkangannya, jari-jarinya tanpa sengaja menyentuh bibir vagina Name yang masih sensitif.
"Mmpphh... Nghh! B-barou, cukup. Aku bisa melakukannya sendiri.."
Dia terkejut mendengar suaranya yang indah lagi dan lagi, bagaikan petir di tengah samudera yang di terpa badai mengerikan. Barou dengan sengaja menggosok bibir vagina Name dengan gerakan lambat, namun terasa nikmat. Name terus mengerang memanggil nama Barou beberapa kali, di dalam air pun, Barou bisa merasakan cairan milik Name sudah membasahi jari telunjuk dan juga jari tengahnya. Cairan itu hangat, licin dan sedikit lengket, kedua jari Barou menggosok klitoris dengan perlahan dan memberikan cubitan pada benda tersebut.
Kedua kaki Name seketika terbuka lebar, tubuhnya juga menjadi panas dan juga tegang, kedua tangan Name mencengkram setiap sisi bak mandi dengan sangat erat, matanya terpejam seiring dengan suara desahan yang keluar dari bibirnya.
"Aaah! Aahh! T-tunggu... A-aku.. aku akan keluarhhh!"
Tapi, Barou tidak mendengarkannya, dia dengan sengaja menekan klitoris Name agar dia tidak mengeluarkan cairannya, dan hal itu membuat Name berteriak keras karena dia sudah tidak bisa menahan cairan cumnya.
"Aahh! Barou! Lepaskan jari- nghh! Jari-jarimu! Biarkan aku keluar!"
Jari-jari Barou terus menekan dan mencubit klitorisnya dengan cukup kuat, setetes demi setetes cairan cum milik Name mengalir dari balik jari-jarinya yang menekan klitorisnya. Barou belum memasukkan kedua jarinya, tapi Name sudah sangat terangsang seperti ini.
Padahal Barou hanya mencubit klitorisnya dan dia bisa merasakan cairan hangat dan lengket memenuhi jari-jarinya. Meskipun tubuh name masih berada di dalam air, dia bisa merasa sensasi hangat dari cairannya, saat dia mengangkat tangannya, dia mendekatkan ke mulutnya dan menjilat cairan yang bercampur dengan air itu dengan lembut dan juga hingga bersih tak berbisa sedikitpun. Dia memandang tubuh Name yang lemas di dalam bak mandi, Barou memberikan kecupan lembut di bibirnya. Kemudian, dia berbicara dengan suaranya yang lembut.
"Terima kasih untuk makanan penutupnya, Name."
KAMU SEDANG MEMBACA
One-shoot AU - Blue lock x Fem! Reader.
Short Story- This is just my fictional story. - OOC. - Karakter milik Muneyuki Kaneshiro and Yusuke Nomura⚽ - Warning 🔞🚩