Chigiri Hyoma x Fem! Reader - One-shoot AU.

5.2K 222 11
                                    

Sakit, sangat sakit. Tubuhnya yang lemas memaksakan diri untuk terus berjalan tak tentu arah, dia tidak tahu harus pergi ke mana lagi. Rumahnya hancur seperti kaca yang di hancurkan oleh batu. Banyak luka di tubuh mungilnya, baik bibir, pipi, leher, dada, lengan, perut, kaki, paha dan juga selangkangannya dipenuhi dengan bekas luka yang sangat kontras dengan warna kulitnya.

Tidak peduli seberapa banyak dia berteriak mengeluarkan suara desahan yang sangat kotor dari mulutnya, sang ayah dan juga teman-temannya tidak menghentikan aksi bejatnya.

Setelah apa yang dilakukan sang ayah kepadanya, dia tidak bisa melakukan apapun. Pelecehan seksual, kekerasan fisik dan juga mental telah di alami oleh Name. Satu-satunya rumah yang dia miliki ada Chigiri Hyoma. Kekasihnya dan juga orang yang selama ini membantunya dalam memperbaiki semua yang terjadi pada Name. Tapi, sayangnya sang kasih sedang pergi ke Inggris untuk melatih kemampuannya dalam bidang sepak bola dan akan kembali satu minggu lagi.

Jadi, yang bisa dia lakukan hanyalah pulang ke rumahnya sendiri. Bahkan sesampainya di rumah itu, sang ayah sudah berada di sana, membakar semua hadiah indah yang diberikan oleh Chigiri. Dengan langkah yang tertatih-tatih, dia menggenggam erat tangan sang ayah ketika dia hendak membakar salah satu boneka kesayangannya.

“Ayah! Ayah! Jangan membakarnya, aku mohon ayah... Itu hadiah dari Chigiri. Jangan membakarnya.. aku mohon...” Name menangis tersedu-sedu kala melihat boneka kesayangannya di bakar oleh ayahnya sendiri. Sang ayah mendorong tubuh Name hingga gadis itu terjatuh ke lantai dan menyebabkan kepalanya terbentur cukup keras.

“Menjijikkan! Jangan menyentuhku dengan tubuhmu yang kotor seperti jalang itu! Kamu sama saja seperti ibumu. Murahan.” Sang ayah tetap membakar barang-barang pemberian dari Chigiri.

Name tidak tahu harus melakukan apa dan bagaimana menghentikan ayahnya, dia lelah. Tapi, dia memaksakan diri untuk merangkak dan memeluk kedua kaki sang ayah. Tangisannya semakin keras ketika ayahnya menghempaskan tubuhnya dan menginjak-injak tangannya, tidak peduli dengan teriakan dari putrinya. Ayah Name semakin menyiksa Name secara fisik maupun mental. Kata-kata kasar yang tidak ingin di dengar oleh Name, kini kata-kata itu terngiang-ngiang di telinganya.

“Jalang.”

“Murahan.”

“Sampah.”

“Tidak berguna.”

“Lebih baik kamu tidak pernah lahir kedunia ini, anak tidak berguna.” Ayahnya meninggalkan Name begitu saja, tanpa melihat atau membantu sang putri yang tergeletak tak berdaya di lantai rumahnya. Tubuh mungilnya penuh dengan luka-luka. Pelecehan seksual dan kekerasan yang dia terima membuat tubuhnya semakin ringkih.

Name hanya bisa menangis dan menangis sambil memeluk tubuhnya sendiri yang terasa menyakitkan. Dia hanya bisa menunggu sang kasih kembali. Dia tidak tahan tinggal bersama ayahnya yang terus menyakitinya.

-

-

Rasa sesak, takut, cemas, dan khawatir bercampur menjadi satu. Yang bisa dia lakukan hanyalah menangis meratapi benda kesayangannya yang sudah terbakar habis oleh api. Ketakutan akan di tinggalkan lagi dan lagi mulai memenuhi pikirannya.

“Maaf, maaf, maaf, maafkan aku. Aku tidak bisa menjadi gadis baik yang kamu inginkan, aku tidak pantas untuk berada di sisimu, aku hanya beban yang tidak berguna seperti apa yang dikatakan oleh ayahku... Aku.. aku hanyalah sampah masyarakat. Maaf, maafkan aku..” Dia memeluk kedua lututnya kala air mata terus berjatuhan dari matanya yang indah.

Chigiri Hyoma, dia satu-satunya yang mengerti akan keadaan dari gadis tercintanya. Tapi, begitu dia kembali ke rumah sang gadis, matanya terbelalak ketika dia melihat tubuh ringkih sang gadis memeluk dan menatap dua benda yang sudah habis di makan oleh api.

One-shoot AU - Blue lock x Fem! Reader.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang