Itoshi Sae x Fem! Reader - One-shoot AU.

4.4K 155 47
                                    

Lebih banyak part Marc Snuffy, dibandingkan dengan Sae, hehe.

Awal pertemuan pasti diawali dengan rasa manis, bahagia, romantis, kegembiraan yang meluap-luap didalam hati. Tapi, tidak semua pertemuan diawali dengan kebahagiaan, ada juga pertemuan yang hanya diawali dengan rasa kebencian yang begitu dalam. Hal itu telah di rasakan Name sejak pertemuan pertamanya dengan Sae. Saat mereka kecil, Name terlahir dengan keadaan tubuhnya yang sangat menyulitkan dirinya untuk beraktivitas seperti anak-anak pada umumnya, dia mengalami kelumpuhan. Sedangkan Sae, terlahir di keluarga kaya dan terkenal.

Setiap hari, mereka berdua akan bertemu untuk menghabiskan waktu bersama, entah itu di rumah Name atau di rumah Sae. Dan seperti biasa, Name akan selalu mengajak Sae berbicara banyak hal tentang dirinya atau keluarganya. Tapi, Sae tidak menanggapi apa yang dikatakan oleh Name, laki-laki berambut merah itu malah mengatakan hal yang begitu menyakiti hati Name.

Seperti hari ini, kedua orang tua mereka merencanakan pertemuan ini, bahkan orang tua mereka menyiapkan makanan ringan, teh dan juga berbagai macam buah-buahan di halaman belakang rumah keluarga Name. Ayah Name membantu putrinya untuk duduk di atas tikar yang telah dia siapkan, tapi suara ketus dan dingin Sae membuat beliau memandangnya dengan tatapan tidak suka. Benci.

“Lemah.” Perkataan Sae cukup membuat ayah Name semakin membencinya, dia sendiri tidak mengerti kenapa istrinya begitu keras kepala untuk menjodohkan putri kecilnya dengan anak temannya yang seperti ranting kayu seperti dia ini.

Name hanya tersenyum pahit mendengar perkataannya. Lalu, dia mengecup pipi sang ayah agar dia bisa membuat beliau menjadi tenang.

Beliau meninggalkan keduanya, tapi dia mengawasinya di dekat jendela didalam rumahnya. Dia berkali-kali mengutuk Sae dengan tangannya yang terkepal kuat hingga buku-buku jarinya memutih.

“Bajingan kecil itu, aku akan menarik rambutnya hingga berdarah.” Dia bergumam sambil menggigiti kuku jarinya.

Disisi lain, Name menuangkan teh untuk Sae, lalu memberikan cangkir berisi teh tersebut kepada Sae. Dengan enggan, Sae harus menerima cangkir tersebut. Name tersenyum bahagia melihat Sae menerima sesuatu dari tangannya sendiri.

Lagi-lagi senyumnya kembali menghilang saat Sae menuangkan teh panas itu diatas kepala Name, gadis itu meringis kesakitan ketika teh panas itu mengalir hingga ke matanya. Dia menangis sambil mengusap teh panas itu dari wajah dan tubuhnya.

“Panas...” Dia berucap lirih, matanya melirik ke arah Sae yang tampak tidak peduli dengan keadaannya. Bahkan dia tersenyum licik ketika dia melihat Name menangis kesakitan.

Sang ayah yang melihat kejadian itu langsung marah, di saat dia ingin keluar untuk menghampiri putrinya, sang istri meraih lengannya dengan kuat.

“Apa yang ingin kamu lakukan?” Istrinya menatap punggung tegap sang suami yang sudah bergetar karena amarah.

“Menyelamatkan putri kecilku dari penjahat.” Dia menghempaskan tangan istrinya dengan kuat, tidak peduli jika dia mengalami luka atau tubuhnya menghantam dinding.

“Mereka masih anak-anak, jadi wajar saja jika Sae melakukan itu.” Setelah istrinya mengatakan hal itu, dia menampar pipi sang istri dengan sangat kuat, hingga membuat sudut bibirnya mengeluarkan darah.

Sang istri sangat terkejut dengan perlakuan kasar dari suaminya, ini pertama kalinya dia merasakan tamparan keras dari sang suami. Rasa takut bercampur kepanikan mulai menghinggapi dirinya. Bahkan saat dia ingin mengatakan sesuatu, tangan sang suami menjambak rambutnya.

“DASAR JALANG! MASIH ANAK-ANAK KATAMU?! PUTRI KITA DISIRAM TEH PANAS DAN KAMU BILANG ITU WAJAR?! DIMANA HATIMU?!” Dia melempar tubuh istrinya hingga menghantam sudut meja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

One-shoot AU - Blue lock x Fem! Reader.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang