6 - Runaway

5.8K 99 9
                                    

Klik tanda bintang dan tolong komennya 🥰




Serena

Saat Mahadewa hendak menyentuhku lebih jauh tiba tiba ibuku menelpon dan ini merupakan kesempatan yang bagus untukku supaya kabur dari Mahadewa. Seketika itu juga aku lari ke kamar dan mengunci pintu dengan secepat kilat. Beruntung sekali ibuku menelpon pria tua itu kalau tidak bisa-bisa aku habis olehnya. Ini sangat berbahaya dan aku tak boleh masuk dalam jebakan pria tua itu.

Namun sialnya ibuku malah menyuruhku pergi bersama Mahadewa untuk mendaftar kuliah dengan dalih dia adalah ayah tiriku. Dengan terpaksa aku pergi dengannya ke kampus padahal aku sudah dewasa dan bisa mendaftar kuliah sendiri tanpa harus ditemani oleh Mahadewa. Aku sudah 18 tahun dan sudah cukup mampu mendaftar kuliah sendirian, apakah ibu menyangka aku anak ingusan?

Sungguh pria tua ini sangat berisik dan selalu mengomentari penampilanku padahal tanktop dan hot pants adalah hal yang lumrah di Amerika. Bahkan aku terpaksa mengubah penampilanku jadi memakai kemeja panjang berwarna merah muda serta celana jeans, padahal ini sama sekali bukan gayaku. Ayolah Jakarta sangat panas kalau menggunakan busana tertutup seperti ini aku akan banjir keringat!

Saat sampai kampus tempatku mendaftar semua orang memandang Mahadewa. Dia memang sangat menarik perhatian terlebih saat ini dia menggunakan kemeja hitam, celana jeans dan kacamata hitam. Geez, tentu saja hampir semua kaum hawa tampak tergila-gila dengan pesonanya. Apalagi Mahadewa bau uang dan aura hot daddy sangat melekat didirinya, belum lagi wajahnya itu memang tampan meski aku sedikit gengsi mengakuinya.

"Saya mau mendaftarkan anak saya.. berkas apa saja yang harus kami lengkapi?" Tanya Mahadewa dengan wajah judesnya, yang anehnya malah membuat petugas tata usaha terpesona.

"Tolong isi disini ya pak.." balas petugas TU sambil senyam-senyum dan membuatku ingin muntah.

Setelah semuanya selesai kami pun akhirnya pulang. Tentu saja aku harus mengikuti tes masuk dua minggu lagi di kampus ini. Kulihat Mahadewa di sebelahku sedang menyetir dengan serius dan.... tampan. Sial! Harusnya aku tidak mengakui ketampanannya, dia ini hanya pria mesum ingat Serena! Selera ibuku memang cukup bagus meskipun ketampanan Mahadewa tak seperti ayahku yang bule. Mahadewa memiliki ketampanan khas Asia dan dia jadi semakin memesona saat fokus menyetir.

Tapi tiba tiba Mahadewa menghentikan mobilnya di tempat sepi dan langsung mendudukanku di pahanya setelah melepas seat belt kami. Aku langsung menyalakan mode waspada dalam diriku, sungguh tingkahnya membuatku tak habis pikir.. aku ini anak tirinya lho!

"What are you doing old man!!!" Ujarku marah dan panik karena sikap Mahadewa yang gila apalagi saat ini kami berada di tempat sepi.

"Kiss you.. maybe" jawabnya cuek namun dia meremas lembut pinggangku dan menatap wajahku intens.

"Don't you dare Mahadewa!" Ancamku keras.

"Oho... sekarang gadis kecil ini mulai berani memanggil namaku langsung hm..." bisiknya di telingaku sambil mengecup bagian itu dan membuatku panas dingin.

Dengan sintingnya Mahadewa tiba tiba mencium bibirku brutal. Aku terus berusaha menolak tapi tenagaku tidak sebanding dengannya. Dia semakin erat memelukku dan semakin dalam menciumku bahkan bibirku digigit cukup keras agar mulutku terbuka dan dia mulai mengabsen langit-langit mulutku dengan lidahnya. Aku tidak pernah dicium sebrutal ini bahkan aku bisa merasakan udara semakin panas diantara kami....

Awalnya aku terus memberontak tapi... ciumannya membuatku panas dingin hingga berakhir aku menikmati dan membalas ciumannya. Kuakui aku memang sinting dan bisa-bisanya mulai terlena dengan sentuhannya. Bisa gila aku kalau mommy sampai tahu!

Step FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang