27 - Prepare for Marry her

1.8K 44 14
                                    

Dimohon untuk memberi vote dan follow akun author❤️❤️






Mahadewa

Karena terpilih menjadi salah satu calon wakil walikota Jakarta Utara, aku pun mulai sibuk kampanye dan menebar pesona terutama pada para ibu-ibu. Tentu saja ketampananku menjadi nilai plus karena mereka kini mulai tertarik mendukungku. Melihat mulai banyaknya dukungan yang hadir, tentu saja Pak Zain Maranatha sangat senang. Namun kami pun tidak berpuas diri karena pihak lawan bisa saja membuat terobosan sehingga kami tetap waspada meski sudah yakin bisa memenangkan pemilu yang akan dilaksanakan beberapa bulan lagi. Kadang terjadi sesuatu di luar prediksi dalam dunia politik dan kami jelas harus mencegahnya.

Tapi wajah tampan tentu bukan segalanya karena seorang Mahadewa dianugrahi kemampuan dalam berorasi sehingga mampu menarik pendukung dalam berbagai kalangan. Rencananya memang target kami sekarang adalah para bapak-bapak yang lumayan susah untuk memberi dukungan. Beruntung di Jakarta Utara sangat banyak momen agar kami bisa berkampanye yang diantaranya acara pengajian akbar atau konser musik sehingga kami sama sekali tak kesulitan untuk berkampanye.

Namun saat tengah dalam situasi kampanye, Serena meneleponku dan saat ku angkat dia malah menangis. Karena merasa khawatir akhirnya aku pamit duluan pada Pak Zain Maranatha dan pergi menemui Serena di kampus. Entah kenapa dia menangis seperti itu dan membuatku khawatir.

Ada rasa kaget dan bahagia saat Serena mengatakan bahwa dia hamil padaku. Namun tentu saja Serena takut kondisinya saat ini diketahui oleh ibunya. Entahlah daripada memikirkan kekhawatiran Serena, aku malah memikirkan kapan waktu yang tepat untuk menikahinya. Meski terlihat gila tapi sebagai laki-laki aku harus bertanggung jawab apalagi Serena sedang hamil anakku. Apalagi kehamilan Serena beberapa bulan lagi akan terlihat dan mungkin saja aku harus segera menyembunyikan dia dari Estefania. Yah sejujurnya aku tak menyesal sama sekali telah menghamili Serena karena itu tandanya aku akan segera mempunyai keturunan.

Tapi tidak mungkin juga Estefania akan baik-baik saja saat anak semata wayangnya menghilang. Apalagi Stefani merupakan sosok ibu yang protektif meski terlalu sibuk bekerja. Jika Serena hilang untuk sementara waktu tentu bukan pilihan yang bijak juga sehingga hal ini membuat otakku pusing sekali karena tidak tahu harus bagaimana.

"Dewa sayang kenapa dari tadi kamu melamun terus?" Ucap Stefani lembut.

Karena terus memikirkan Serena tanpa sadar aku mengabaikan Stefani. Padahal saat ini kami sedang berkencan di restoran mewah dan tentu saja ini semua atas keinginan Fani sendiri. Meski aku terlihat mesra dan harmonis dengannya, aku tetap mencurigai Stefani memiliki hubungan dengan laki-laki lain. Sayangnya aku tidak mempunyai bukti apapun sehingga kecurigaanku belum bisa dibenarkan begitu saja.

"Bukan apa-apa.. hanya sedikit masalah pekerjaan karena rencananya lusa aku harus berkampanye lagi untuk mendapatkan dukungan masyarakat" jawabku berbohong.

"Apa aku harus ikut sama kamu? Karena beberapa hari ke belakang aku memang sangat sibuk sehingga tidak bisa mendampingimu sayang..." balasnya tampak sedih.

"Tidak masalah Fani... semuanya baik-baik saja..." sahutku menenangkannya.

Alhasil kami kembali terdiam dan makan malam ini terasa hambar. Beruntung menu yang disajikan sangat lezat sehingga aku merasa cukup puas datang ke restoran ini.



...........................





Keesokan harinya aku mendapat kabar dari detektif sewaan jika Fani tidak memiliki hubungan apapun dengan pebisnis Dominic Atmajaya. Namun entah mengapa aku merasa sedikit tidak percaya, atau mungkin aku saja yang terlalu curiga padanya padahal mungkin saja Fani selama ini tidak selingkuh dengan siapapun. Karena tidak mendapatkan bukti, pada akhirnya aku mengakhiri kerjasamaku dengan detektif sewaan tersebut. Yah membayar mereka tapi tak menghasilkan apapun kan hanya buang-buang uang saja.

Step FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang