32 - Help me

1.2K 49 2
                                    

Mohon memberikan vote nya jangan jadi silent reader!!!!








Serena

Aku merasa tenang dan bahagia tinggal bersama Mahadewa. Terlebih kedua orang tuanya sudah merestui kami sehingga aku tidak lagi merasa ketakutan serta cemas dengan hubungan kami untuk kedepannya. Bahkan ayahnya Mahadewa sudah memberikan tanggal pasti kapan aku dan Mahadewa akan menikah. Apalagi berkas perceraian Mahadewa dengan ibuku pun sudah sampai ke meja hijau.

Aku merasa berdebar sekaligus antusias karena akan menikah dengan Mahadewa. Meskipun memang hal ini terdengar gila karena aku akan menikah dengan ayah tiriku sendiri. Tapi statusnya kan sebentar lagi akan menjadi duda karena bercerai dengan ibuku.

Saat ini aku sedang menikmati pemandangan di halaman rumah Mahadewa bersama ibunya. Meskipun suasana memang panas, apalagi kota Jakarta sangat banyak penduduk dan polusi. Tapi aku sudah terbiasa dengan semua ini karena sudah tinggal di Jakarta selama kurang lebih 5 bulan lamanya dan di masa kecil aku pun tinggal di sini.

"Serena sebentar ya ibu mau ke dapur dulu mau ambil air minum" ucap ibunya Mahadewa.

"Ya ibu...." jawabku singkat.

Saat melamun dan memikirkan masa depan yang cerah bersama Mahadewa tiba-tiba seseorang membekap mulutku dari belakang dan sialnya aku sama sekali tak bisa melihat siapa yang melakukan ini padaku. Aku berusaha melakukan perlawanan dan meronta-ronta ingin dilepaskan namun berakhir gagal dan akhirnya jatuh pingsan.

Saat siuman ternyata aku berada di sebuah tempat yang tak ku kenali dan mulai panik. Namun tiba-tiba seseorang datang padaku dan ternyata orang tersebut adalah ibuku. Jadi orang yang menculikku ternyata ibu kandungku sendiri?

"Mommy...." ucapku padanya.

"Sayang kamu sudah bangun? Mommy udah siapkan makanan enak untukmu" balasnya ceria.

"Mommy aku dimana?"

"Tentu saja kamu berada di tempat yang aman Serena dan mommy pastikan kamu tak akan pernah lagi bertemu Mahadewa..."

"Tapi aku gak mau seperti ini.. aku mau bersama Mahadewa dan menikah dengannya mommy!! " ucapku keberatan.

"Sadarlah Serena!!! Dia itu cuma pria tua bangka yang mengambil kesempatan untuk melecehkan kamu!!"

"Tapi aku mencintainya mommy.. jangan pisahkan kami....."

"Cepatlah Sarapan Serena dan jangan pernah lagi membahas Mahadewa di depan mommy!!!"

Setelah itu ibu keluar dan aku hanya bisa menangis. Aku tidak mau seperti ini aku harus kembali bersama Mahadewa. Aku sudah tak lagi mempercayai ibuku sendiri apalagi kemarin-kemarin dia sangat menakutkan. Tapi aku tidak bisa menghubungi Mahadewa karena tidak membawa ponsel sama sekali. Selain itu aku yakin sangat sulit kabur dari rumah ini apalagi aku tak tahu ini dimana.

Saat memikirkan sebuah cara rasanya perutku lapar sekali. Tapi aku takut ada racun dalam makanan yang disiapkan oleh ibuku namun aku tidak bisa menahan lapar lagi apalagi saat ini aku berbadan dua. Beruntung makanan ini aman untuk ku konsumsi dan aku merasa sedikit lega. Meski begitu aku tetap harus waspada pada ibu karena perlakuannya kemarin yang berniat melukai bayi dalam kandunganku.

Ternyata ibu juga menyiapkan baju di dalam lemari dan aku memutuskan untuk mandi. Namun kamar ini masih dikunci dan tampaknya ibuku memang berniat untuk mengurungku karena dia tahu aku pasti kabur.

"Baguslah kalau kamu sudah mandi Serena.. ayo ikut mommy kita akan pergi jalan-jalan...."

"Kemana?" Tanyaku penasaran.

Step FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang